Sejarah Sembilan Wali / Walisongo (wali9)
Mereka adalah Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Dradjad, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria, serta Sunan Gunung Jati. Mereka tidak hidup pada saat yang persis bersamaan. Namun satu sama lain mempunyai keterkaitan erat, bila tidak dalam ikatan darah juga dalam hubungan guru-murid
Maulana Malik Ibrahim yang tertua. Sunan Ampel anak Maulana Malik Ibrahim. Sunan Giri adalah keponakan Maulana Malik Ibrahim yang berarti juga sepupu Sunan Ampel. Sunan Bonang dan Sunan Drajad adalah anak Sunan Ampel. Sunan Kalijaga merupakan sahabat sekaligus murid Sunan Bonang. Sunan Muria anak Sunan Kalijaga. Sunan Kudus murid Sunan Kalijaga. Sunan Gunung Jati adalah sahabat para Sunan lain, kecuali Maulana Malik Ibrahim yang lebih dahulu meninggal.
Mereka tinggal di pantai utara Jawa dari awal abad 15 hingga pertengahan abad 16, di tiga wilayah penting. Yakni Surabaya-Gresik-Lamongan di Jawa Timur, Demak-Kudus-Muria di Jawa Tengah, serta Cirebon di Jawa Barat. Mereka adalah para intelektual yang menjadi pembaharu masyarakat pada masanya. Mereka mengenalkan berbagai bentuk peradaban baru: mulai dari kesehatan, bercocok tanam, niaga, kebudayaan dan kesenian, kemasyarakatan hingga pemerintahan.
Pesantren Ampel Denta dan Giri adalah dua institusi pendidikan paling penting di masa itu. Dari Giri, peradaban Islam berkembang ke seluruh wilayah timur Nusantara. Sunan Giri dan Sunan Gunung Jati bukan hanya ulama, namun juga pemimpin pemerintahan. Sunan Giri, Bonang, Kalijaga, dan Kudus adalah kreator karya seni yang pengaruhnya masih terasa hingga sekarang. Sedangkan Sunan Muria adalah pendamping sejati kaum jelata.
Era Walisongo adalah era berakhirnya dominasi Hindu-Budha dalam budaya Nusantara untuk digantikan dengan kebudayaan Islam. Mereka adalah simbol penyebaran Islam di Indonesia. Khususnya di Jawa. Tentu banyak tokoh lain yang juga berperan. Namun peranan mereka yang sangat besar dalam mendirikan Kerajaan Islam di Jawa, juga pengaruhnya terhadap kebudayaan masyarakat secara luas serta dakwah secara langsung, membuat “sembilan wali” ini lebih banyak disebut dibanding yang lain.
Masing-masing tokoh tersebut mempunyai peran yang unik dalam penyebaran Islam. Mulai dari Maulana Malik Ibrahim yang menempatkan diri sebagai “tabib” bagi Kerajaan Hindu Majapahit; Sunan Giri yang disebut para kolonialis sebagai “paus dari Timur” hingga Sunan Kalijaga yang mencipta karya kesenian dengan menggunakan nuansa yang dapat dipahami masyarakat Jawa -yakni nuansa Hindu dan Budha.
Maulana Malik Ibrahim (1)
Maulana Malik Ibrahim, atau Makdum Ibrahim As-Samarkandy diperkirakan lahir di Samarkand, Asia Tengah, pada paruh awal abad 14. Babad Tanah Jawi versi Meinsma menyebutnya Asmarakandi, mengikuti pengucapan lidah Jawa terhadap As-Samarkandy, berubah menjadi Asmarakandi
Maulana Malik Ibrahim kadang juga disebut sebagai Syekh Magribi. Sebagian rakyat malah menyebutnya Kakek Bantal. Ia bersaudara dengan Maulana Ishak, ulama terkenal di Samudra Pasai, sekaligus ayah dari Sunan Giri (Raden Paku). Ibrahim dan Ishak adalah anak dari seorang ulama Persia, bernama Maulana Jumadil Kubro, yang menetap di Samarkand. Maulana Jumadil Kubro diyakini sebagai keturunan ke-10 dari Syayidina Husein, cucu Nabi Muhammad saw.
Maulana Malik Ibrahim pernah bermukim di Campa, sekarang Kamboja, selama tiga belas tahun sejak tahun 1379. Ia malah menikahi putri raja, yang memberinya dua putra. Mereka adalah Raden Rahmat (dikenal dengan Sunan Ampel) dan Sayid Ali Murtadha alias Raden Santri. Merasa cukup menjalankan misi dakwah di negeri itu, tahun 1392 M Maulana Malik Ibrahim hijrah ke Pulau Jawa meninggalkan keluarganya.
Beberapa versi menyatakan bahwa kedatangannya disertai beberapa orang. Daerah yang ditujunya pertama kali yakni desa Sembalo, daerah yang masih berada dalam wilayah kekuasaan Majapahit. Desa Sembalo sekarang, adalah daerah Leran kecamatan Manyar, 9 kilometer utara kota Gresik.
Aktivitas pertama yang dilakukannya ketika itu adalah berdagang dengan cara membuka warung. Warung itu menyediakan kebutuhan pokok dengan harga murah. Selain itu secara khusus Malik Ibrahim juga menyediakan diri untuk mengobati masyarakat secara gratis. Sebagai tabib, kabarnya, ia pernah diundang untuk mengobati istri raja yang berasal dari Campa. Besar kemungkinan permaisuri tersebut masih kerabat istrinya.
Kakek Bantal juga mengajarkan cara-cara baru bercocok tanam. Ia merangkul masyarakat bawah -kasta yang disisihkan dalam Hindu. Maka sempurnalah misi pertamanya, yaitu mencari tempat di hati masyarakat sekitar yang ketika itu tengah dilanda krisis ekonomi dan perang saudara. Selesai membangun dan menata pondokan tempat belajar agama di Leran, tahun 1419 M Maulana Malik Ibrahim wafat. Makamnya kini terdapat di kampung Gapura, Gresik, Jawa Timur.n
Sunan Ampel (2)
Ia putera tertua Maulana Malik Ibrahim. Menurut Babad Tanah Jawi dan Silsilah Sunan Kudus, di masa kecilnya ia dikenal dengan nama Raden Rahmat. Ia lahir di Campa pada 1401 Masehi. Nama Ampel sendiri, diidentikkan dengan nama tempat dimana ia lama bermukim. Di daerah Ampel atau Ampel Denta, wilayah yang kini menjadi bagian dari Surabaya (kota Wonokromo sekarang)
Beberapa versi menyatakan bahwa Sunan Ampel masuk ke pulau Jawa pada tahun 1443 M bersama Sayid Ali Murtadho, sang adik. Tahun 1440, sebelum ke Jawa, mereka singgah dulu di Palembang. Setelah tiga tahun di Palembang, kemudian ia melabuh ke daerah Gresik. Dilanjutkan pergi ke Majapahit menemui bibinya, seorang putri dari Campa, bernama Dwarawati, yang dipersunting salah seorang raja Majapahit beragama Hindu bergelar Prabu Sri Kertawijaya.
Sunan Ampel menikah dengan putri seorang adipati di Tuban. Dari perkawinannya itu ia dikaruniai beberapa putera dan puteri. Diantaranya yang menjadi penerusnya adalah Sunan Bonang dan Sunan Drajat. Ketika Kesultanan Demak (25 kilometer arah selatan kota Kudus) hendak didirikan, Sunan Ampel turut membidani lahirnya kerajaan Islam pertama di Jawa itu. Ia pula yang menunjuk muridnya Raden Patah, putra dari Prabu Brawijaya V raja Majapahit, untuk menjadi Sultan Demak tahun 1475 M.
Di Ampel Denta yang berawa-rawa, daerah yang dihadiahkan Raja Majapahit, ia membangun mengembangkan pondok pesantren. Mula-mula ia merangkul masyarakat sekitarnya. Pada pertengahan Abad 15, pesantren tersebut menjadi sentra pendidikan yang sangat berpengaruh di wilayah Nusantara bahkan mancanegara. Di antara para santrinya adalah Sunan Giri dan Raden Patah. Para santri tersebut kemudian disebarnya untuk berdakwah ke berbagai pelosok Jawa dan Madura.
Sunan Ampel menganut fikih mahzab Hanafi. Namun, pada para santrinya, ia hanya memberikan pengajaran sederhana yang menekankan pada penanaman akidah dan ibadah. Dia-lah yang mengenalkan istilah “Mo Limo” (moh main, moh ngombe, moh maling, moh madat, moh madon). Yakni seruan untuk “tidak berjudi, tidak minum minuman keras, tidak mencuri, tidak menggunakan narkotik, dan tidak berzina.”
Sunan Ampel diperkirakan wafat pada tahun 1481 M di Demak dan dimakamkan di sebelah barat Masjid Ampel, Surabaya.n
Sunan Giri (3)
Ia memiliki nama kecil Raden Paku, alias Muhammad Ainul Yakin. Sunan Giri lahir di Blambangan (kini Banyuwangi) pada 1442 M. Ada juga yang menyebutnya Jaka Samudra. Sebuah nama yang dikaitkan dengan masa kecilnya yang pernah dibuang oleh keluarga ibunya–seorang putri raja Blambangan bernama Dewi Sekardadu ke laut. Raden Paku kemudian dipungut anak oleh Nyai Semboja (Babad Tanah Jawi versi Meinsma).
Ayahnya adalah Maulana Ishak. saudara sekandung Maulana Malik Ibrahim. Maulana Ishak berhasil meng-Islamkan isterinya, tapi gagal mengislamkan sang mertua. Oleh karena itulah ia meninggalkan keluarga isterinya berkelana hingga ke Samudra Pasai.
Sunan Giri kecil menuntut ilmu di pesantren misannya, Sunan Ampel, tempat dimana Raden Patah juga belajar. Ia sempat berkelana ke Malaka dan Pasai. Setelah merasa cukup ilmu, ia membuka pesantren di daerah perbukitan Desa Sidomukti, Selatan Gresik. Dalam bahasa Jawa, bukit adalah “giri”. Maka ia dijuluki Sunan Giri.
Pesantrennya tak hanya dipergunakan sebagai tempat pendidikan dalam arti sempit, namun juga sebagai pusat pengembangan masyarakat. Raja Majapahit -konon karena khawatir Sunan Giri mencetuskan pemberontakan- memberi keleluasaan padanya untuk mengatur pemerintahan. Maka pesantren itupun berkembang menjadi salah satu pusat kekuasaan yang disebut Giri Kedaton. Sebagai pemimpin pemerintahan, Sunan Giri juga disebut sebagai Prabu Satmata.
Giri Kedaton tumbuh menjadi pusat politik yang penting di Jawa, waktu itu. Ketika Raden Patah melepaskan diri dari Majapahit, Sunan Giri malah bertindak sebagai penasihat dan panglima militer Kesultanan Demak. Hal tersebut tercatat dalam Babad Demak. Selanjutnya, Demak tak lepas dari pengaruh Sunan Giri. Ia diakui juga sebagai mufti, pemimpin tertinggi keagamaan, se-Tanah Jawa.
Giri Kedaton bertahan hingga 200 tahun. Salah seorang penerusnya, Pangeran Singosari, dikenal sebagai tokoh paling gigih menentang kolusi VOC dan Amangkurat II pada Abad 18.
Para santri pesantren Giri juga dikenal sebagai penyebar Islam yang gigih ke berbagai pulau, seperti Bawean, Kangean, Madura, Haruku, Ternate, hingga Nusa Tenggara. Penyebar Islam ke Sulawesi Selatan, Datuk Ribandang dan dua sahabatnya, adalah murid Sunan Giri yang berasal dari Minangkabau.
Dalam keagamaan, ia dikenal karena pengetahuannya yang luas dalam ilmu fikih. Orang-orang pun menyebutnya sebagai Sultan Abdul Fakih. Ia juga pecipta karya seni yang luar biasa. Permainan anak seperti Jelungan, Jamuran, lir-ilir dan cublak suweng disebut sebagai kreasi Sunan Giri. Demikian pula Gending Asmaradana dan Pucung -lagi bernuansa Jawa namun syarat dengan ajaran Islam.n
Sunan Bonang (4)
Ia anak Sunan Ampel, yang berarti juga cucu Maulana Malik Ibrahim. Nama kecilnya adalah Raden Makdum Ibrahim. Lahir diperkirakan 1465 M dari seorang perempuan bernama Nyi Ageng Manila, puteri seorang adipati di Tuban
Sunan Kudus banyak berguru pada Sunan Kalijaga. Kemudian ia berkelana ke berbagai daerah tandus di Jawa Tengah seperti Sragen, Simo hingga Gunung Kidul. Cara berdakwahnya pun meniru pendekatan Sunan Kalijaga: sangat toleran pada budaya setempat. Cara penyampaiannya bahkan lebih halus. Itu sebabnya para wali –yang kesulitan mencari pendakwah ke Kudus yang mayoritas masyarakatnya pemeluk teguh-menunjuknya.
Cara Sunan Kudus mendekati masyarakat Kudus adalah dengan memanfaatkan simbol-simbol Hindu dan Budha. Hal itu terlihat dari arsitektur masjid Kudus. Bentuk menara, gerbang dan pancuran/padasan wudhu yang melambangkan delapan jalan Budha. Sebuah wujud kompromi yang dilakukan Sunan Kudus.
Suatu waktu, ia memancing masyarakat untuk pergi ke masjid mendengarkan tabligh-nya. Untuk itu, ia sengaja menambatkan sapinya yang diberi nama Kebo Gumarang di halaman masjid. Orang-orang Hindu yang mengagungkan sapi, menjadi simpati. Apalagi setelah mereka mendengar penjelasan Sunan Kudus tentang surat Al Baqarah
yang berarti “sapi betina”. Sampai sekarang, sebagian masyarakat tradisional Kudus, masih menolak untuk menyembelih sapi.
Sunan Kudus juga menggubah cerita-cerita ketauhidan. Kisah tersebut disusunnya secara berseri, sehingga masyarakat tertarik untuk mengikuti kelanjutannya. Sebuah pendekatan yang tampaknya mengadopsi cerita 1001 malam dari masa kekhalifahan Abbasiyah. Dengan begitulah Sunan Kudus mengikat masyarakatnya.
Bukan hanya berdakwah seperti itu yang dilakukan Sunan Kudus. Sebagaimana ayahnya, ia juga pernah menjadi Panglima Perang Kesultanan Demak. Ia ikut bertempur saat Demak, di bawah kepemimpinan Sultan Prawata, bertempur melawan Adipati Jipang, Arya Penangsang.n
Sunan Kalijaga (5)
Dialah “wali” yang namanya paling banyak disebut masyarakat Jawa. Ia lahir sekitar tahun 1450 Masehi. Ayahnya adalah Arya Wilatikta, Adipati Tuban -keturunan dari tokoh pemberontak Majapahit, Ronggolawe. Masa itu, Arya Wilatikta diperkirakan telah menganut Islam
Nama kecil Sunan Kalijaga adalah Raden Said. Ia juga memiliki sejumlah nama panggilan seperti Lokajaya, Syekh Malaya, Pangeran Tuban atau Raden Abdurrahman.Terdapat beragam versi menyangkut asal-usul nama Kalijaga yang disandangnya.
Masyarakat Cirebon berpendapat bahwa nama itu berasal dari dusun Kalijaga di Cirebon. Sunan Kalijaga memang pernah tinggal di Cirebon dan bersahabat erat dengan Sunan Gunung Jati. Kalangan Jawa mengaitkannya dengan kesukaan wali ini untuk berendam (‘kungkum’) di sungai (kali) atau “jaga kali”. Namun ada yang menyebut istilah itu berasal dari bahasa Arab “qadli dzaqa” yang menunjuk statusnya sebagai “penghulu suci” kesultanan.
Masa hidup Sunan Kalijaga diperkirakan mencapai lebih dari 100 tahun. Dengan demikian ia mengalami masa akhir kekuasaan Majapahit (berakhir 1478), Kesultanan Demak, Kesultanan Cirebon dan Banten, bahkan juga Kerajaan Pajang yang lahir pada 1546 serta awal kehadiran Kerajaan Mataram dibawah pimpinan Panembahan Senopati. Ia ikut pula merancang pembangunan Masjid Agung Cirebon dan Masjid Agung Demak. Tiang “tatal” (pecahan kayu) yang merupakan salah satu dari tiang utama masjid adalah kreasi Sunan Kalijaga.
Dalam dakwah, ia punya pola yang sama dengan mentor sekaligus sahabat dekatnya, Sunan Bonang. Paham keagamaannya cenderung “sufistik berbasis salaf” -bukan sufi panteistik (pemujaan semata). Ia juga memilih kesenian dan kebudayaan sebagai sarana untuk berdakwah.
Ia sangat toleran pada budaya lokal. Ia berpendapat bahwa masyarakat akan menjauh jika diserang pendiriannya. Maka mereka harus didekati secara bertahap: mengikuti sambil mempengaruhi. Sunan Kalijaga berkeyakinan jika Islam sudah dipahami, dengan sendirinya kebiasaan lama hilang.
Maka ajaran Sunan Kalijaga terkesan sinkretis dalam mengenalkan Islam. Ia menggunakan seni ukir, wayang, gamelan, serta seni suara suluk sebagai sarana dakwah. Dialah pencipta Baju takwa, perayaan sekatenan, grebeg maulud, Layang Kalimasada, lakon wayang Petruk Jadi Raja. Lanskap pusat kota berupa Kraton, alun-alun dengan dua beringin serta masjid diyakini sebagai karya Sunan Kalijaga.
Metode dakwah tersebut sangat efektif. Sebagian besar adipati di Jawa memeluk Islam melalui Sunan Kalijaga. Di antaranya adalah Adipati Padanaran, Kartasura, Kebumen, Banyumas, serta Pajang (sekarang Kotagede – Yogya). Sunan Kalijaga dimakamkan di Kadilangu -selatan Demak.n
Sunan Gunung Jati (6)
Banyak kisah tak masuk akal yang dikaitkan dengan Sunan Gunung Jati. Diantaranya adalah bahwa ia pernah mengalami perjalanan spiritual seperti Isra’ Mi’raj, lalu bertemu Rasulullah SAW, bertemu Nabi Khidir, dan menerima wasiat Nabi Sulaeman. (Babad Cirebon Naskah Klayan hal.xxii).
Semua itu hanya mengisyaratkan kekaguman masyarakat masa itu pada Sunan Gunung Jati. Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah diperkirakan lahir sekitar tahun 1448 M. Ibunya adalah Nyai Rara Santang, putri dari raja Pajajaran Raden Manah Rarasa. Sedangkan ayahnya adalah Sultan Syarif Abdullah Maulana Huda, pembesar Mesir keturunan Bani Hasyim dari Palestina.
Syarif Hidayatullah mendalami ilmu agama sejak berusia 14 tahun dari para ulama Mesir. Ia sempat berkelana ke berbagai negara. Menyusul berdirinya Kesultanan Bintoro Demak, dan atas restu kalangan ulama lain, ia mendirikan Kasultanan Cirebon yang juga dikenal sebagai Kasultanan Pakungwati.
Dengan demikian, Sunan Gunung Jati adalah satu-satunya “wali songo” yang memimpin pemerintahan. Sunan Gunung Jati memanfaatkan pengaruhnya sebagai putra Raja Pajajaran untuk menyebarkan Islam dari pesisir Cirebon ke pedalaman Pasundan atau Priangan.
Dalam berdakwah, ia menganut kecenderungan Timur Tengah yang lugas. Namun ia juga mendekati rakyat dengan membangun infrastruktur berupa jalan-jalan yang menghubungkan antar wilayah.
Bersama putranya, Maulana Hasanuddin, Sunan Gunung Jati juga melakukan ekspedisi ke Banten. Penguasa setempat, Pucuk Umum, menyerahkan sukarela penguasaan wilayah Banten tersebut yang kemudian menjadi cikal bakal Kesultanan Banten.
Pada usia 89 tahun, Sunan Gunung Jati mundur dari jabatannya untuk hanya menekuni dakwah. Kekuasaan itu diserahkannya kepada Pangeran Pasarean. Pada tahun 1568 M, Sunan Gunung Jati wafat dalam usia 120 tahun, di Cirebon (dulu Carbon). Ia dimakamkan di daerah Gunung Sembung, Gunung Jati, sekitar 15 kilometer sebelum kota Cirebon dari arah barat.n
Sunan Drajat (7)
Nama kecilnya Raden Qosim. Ia anak Sunan Ampel. Dengan demikian ia bersaudara dengan Sunan Bonang. Diperkirakan Sunan Drajat yang bergelar Raden Syaifuddin ini lahir pada tahun 1470 M
Sunan Drajat mendapat tugas pertama kali dari ayahnya untuk berdakwah ke pesisir Gresik, melalui laut. Ia kemudian terdampar di Dusun
Jelog –pesisir Banjarwati atau Lamongan sekarang. Tapi setahun berikutnya Sunan Drajat berpindah 1 kilometer ke selatan dan mendirikan padepokan santri Dalem Duwur, yang kini bernama Desa Drajat, Paciran-Lamongan.
Dalam pengajaran tauhid dan akidah, Sunan Drajat mengambil cara ayahnya: langsung dan tidak banyak mendekati budaya lokal. Meskipun demikian, cara penyampaiannya mengadaptasi cara berkesenian yang dilakukan Sunan Muria. Terutama seni suluk.
Maka ia menggubah sejumlah suluk, di antaranya adalah suluk petuah “berilah tongkat pada si buta/beri makan pada yang lapar/beri pakaian pada yang telanjang’.
Sunan Drajat juga dikenal sebagai seorang bersahaja yang suka menolong. Di pondok pesantrennya, ia banyak memelihara anak-anak yatim-piatu dan fakir miskin.n
Sunan Kudus (8)
Nama kecilnya Jaffar Shadiq. Ia putra pasangan Sunan Ngudung dan Syarifah (adik Sunan Bonang), anak Nyi Ageng Maloka. Disebutkan bahwa Sunan Ngudung adalah salah seorang putra Sultan di Mesir yang berkelana hingga di Jawa. Di Kesultanan Demak, ia pun diangkat menjadi Panglima Perang
Sunan Kudus banyak berguru pada Sunan Kalijaga. Kemudian ia berkelana ke berbagai daerah tandus di Jawa Tengah seperti Sragen, Simo hingga Gunung Kidul. Cara berdakwahnya pun meniru pendekatan Sunan Kalijaga: sangat toleran pada budaya setempat. Cara penyampaiannya bahkan lebih halus. Itu sebabnya para wali –yang kesulitan mencari pendakwah ke Kudus yang mayoritas masyarakatnya pemeluk teguh-menunjuknya.
Cara Sunan Kudus mendekati masyarakat Kudus adalah dengan memanfaatkan simbol-simbol Hindu dan Budha. Hal itu terlihat dari arsitektur masjid Kudus. Bentuk menara, gerbang dan pancuran/padasan wudhu yang melambangkan delapan jalan Budha. Sebuah wujud kompromi yang dilakukan Sunan Kudus.
Suatu waktu, ia memancing masyarakat untuk pergi ke masjid mendengarkan tabligh-nya. Untuk itu, ia sengaja menambatkan sapinya yang diberi nama Kebo Gumarang di halaman masjid. Orang-orang Hindu yang mengagungkan sapi, menjadi simpati. Apalagi setelah mereka mendengar penjelasan Sunan Kudus tentang surat Al Baqarah yang berarti “sapi betina”. Sampai sekarang, sebagian masyarakat tradisional Kudus, masih menolak untuk menyembelih sapi.
Sunan Kudus juga menggubah cerita-cerita ketauhidan. Kisah tersebut disusunnya secara berseri, sehingga masyarakat tertarik untuk mengikuti kelanjutannya. Sebuah pendekatan yang tampaknya mengadopsi cerita 1001 malam dari masa kekhalifahan Abbasiyah. Dengan begitulah Sunan Kudus mengikat masyarakatnya.
Bukan hanya berdakwah seperti itu yang dilakukan Sunan Kudus. Sebagaimana ayahnya, ia juga pernah menjadi Panglima Perang Kesultanan Demak. Ia ikut bertempur saat Demak, di bawah kepemimpinan Sultan Prawata, bertempur melawan Adipati Jipang, Arya Penangsang.n
Sunan Muria (9)
Ia putra Dewi Saroh –adik kandung Sunan Giri sekaligus anak Syekh Maulana Ishak, dengan Sunan Kalijaga. Nama kecilnya adalah Raden Prawoto. Nama Muria diambil dari tempat tinggal terakhirnya di lereng Gunung Muria, 18 kilometer ke utara kota Kudus
Gaya berdakwahnya banyak mengambil cara ayahnya, Sunan Kalijaga. Namun berbeda dengan sang ayah, Sunan Muria lebih suka tinggal di daerah sangat terpencil dan jauh dari pusat kota untuk menyebarkan agama Islam.
Bergaul dengan rakyat jelata, sambil mengajarkan keterampilan-keterampilan bercocok tanam, berdagang dan melaut adalah kesukaannya.
Sunan Muria seringkali dijadikan pula sebagai penengah dalam konflik internal di Kesultanan Demak (1518-1530), Ia dikenal sebagai pribadi yang mampu memecahkan berbagai masalah betapapun rumitnya masalah itu. Solusi pemecahannya pun selalu dapat diterima oleh semua pihak yang berseteru. Sunan Muria berdakwah dari Jepara, Tayu, Juana hingga sekitar Kudus dan Pati. Salah satu hasil dakwahnya lewat seni adalah lagu Sinom dan Kinanti.
Komentar
314 Komentar untuk tulisan "Sejarah Sembilan Wali / Walisongo (wali9)"
Sampaikan pikiran anda...
dan jika anda ingin menampilkan gambar diri anda, silahkan gunakan gravatar!
dan jika anda ingin menampilkan gambar diri anda, silahkan gunakan gravatar!
Terimakasih, sejarah ini sangat penting dan bermanfaat.
thanks mas artikelnya,sangat membantu buat adik saya nih….
Mudah-mudahan tulisan anda bermanfaat bagi generasi muda sekarang yang sepertinya sudah melupakan sejarah islam indonesia, bahwa Wali songo adalah Pahlawan-pahlawan islam yang patut kita hormati dan hargai.
syukron atas info nya….bisa aku manfaatkan untuk bahan makalah.
saya sangat suka sejarah islam sebab mengenag bagaimana para wali berjuang buat adinul aslamtu
MaKAciH atz artikelnya,aq jd bsa ngerja in tgas sjarah dEch. . . !
hapus gambar dan video pornoh karena merusak moral bangsa
aqu cuma mau tau aja tentang wali songo.
coz_xa ini tugas di sekolah loe,,,,,
Ass.,Wr.,Wb., Sangat baik tulisan sejarah para wali ini….
Insya Allah dapat menjadi bahan saya untuk membuat visualisasinya……
Wass.,Wr.,Wb.,
Uh hari ini dan dari hari kemarim aku sedih…
aku pengen bgt ziarah ke mkm walsonk soal’a gak munkin nanti aku bs kesana…
insyaallah klw aku ada uang aku pasti pergi kesana…
aku berharap Allah mengabulkan doaku…
Aku pengen bgt kesana bersama teman2 ku namun aku gak bs…
kpn ya aku bs pergi kesana bersama teman2ku?
sejarah ini sangat para generasi muda untuk keteladanan para pejuang agama dan saya sekarang agak semangat dalam menyikapi hidup ini isi sangat menggugah hati setiap muslim.sya doakan smoga smakin hari tambah terkenal.
ass,
sbenarnya dah bagus, tapi ko sejarah sunan bonang sama sunan kudus ko sama ya?? apakah ini benar2 sama atau salah? kalau salah cepat dganti ya,soalnya aku pengen banget mengenal sejarah walisongo.mksih
wass,.
q kgm m wli singo
kami kagum kpada wali songo krna mrka hebat dlm memajukan islam……………
sae maleh menawi pun lengkapi kantos gambar , dados tambah pawartosan, matur nuwun mpun saged nambah pawartosan babagan kawruh wali sangga ….
Salam dari anaknda ?
Ok bngt crita para wali songo,mdh2n generasi muda dpt memahami sejarah islam.
saya sangan suka sekali membaca artikel sejarah. bagus sudah bagus kok artikel ini. tapi untuk masukan tolong yang ada kesamaan cerita diganti biar sebih siip
ok bnget artikel inni karena aq sudah mengerjakan tugas karena artikel ini untuk usul dan masukan tolong yach agak d ringkas …
sekali lagi terimakasih atas artikel ini karena aq telah mengerjakan tugas ..
trim’s rieshaa
bagus2, lengkap skali…saya jadi ada bahan buat ngajar anak2,,,hehe
Terima kasih, shobat, saya cukup terbantu, tapi saya masih haus akan sejarah walisongo, bisakah kapan-2 dilengkapi lagi mungkin dari sumber atau literatur lain
Semoga bs meningkatkan iman dan takwa kita….n bermanfaat bagi yang membutuhkanx
Sejarah ini membuat kita berfikir,betapa teguhnya iman para penyebar islam..untuk Allah dan agama-NYA dia mau mengorbankan apa saja..semoga islam makin jaya..amin
Lanjutkan dakwah islam hai para da’i..teguhkan iman
saya sngat menyukai sejarah2 islam di indonesia
bagus buat anak-anak yang belum paham wali songo
MAKaCiH………..!!!
karena da situs niech, Quw bikin tugas….!!
thanks bwt infox
Alhamdulillah, smg mendpt barhahx
maturnuwun! bisa bwt tambahan materi utk ngajar
Makacih bgt,q lg nyari mtr ini buat ngajar bsk.alhmdllh…
jangan terlalu kagum dengan keramat wali dan kehebatan mereka, yang penting bagaimana caranya supaya kita bisa seperti mereka, apakah “pakaian” mereka? mohon bimbingannya.
alhamdulilah buat anak2 yang suka ngaji
thx ea,alhmdulillah brkt situs ne tgs aq jd beres semua ….
terima kasih banyak atas artikelnya semoga selalu menyebar dan memperluas wawasan umat islam di dunia. amin………..
Makasih atas semua informasinya, soalnya ini penting banget apalagi bagi kalangan islam sunni alias isla NU Assalamualaikum kasadayana umat islam….
Assalamualaikum…………. umat NU (nahdatul ulama)
thanx eo, ,qhu dpt tugaz nyari sejarah wali songo , tu materi yang keluar bezog..
terimakasih atas informasinya,,,,
karna saya ada tugas dari sekolah tentang wali songo
Bagus sejarahnya. Hanya pesan dari saya, sekarang sudah jaman era informasi dan teknologi. Jadi pendekatan da’wah Islam bisa dilakukan langsung saja melalui sejarah Muhammad Saw, tak perlu pendekatan budaya lagi. Semua sudah jelas, yang benar jelas, yang salah pun jelas. Al-Qur’an ada dimana-mana, Hadist ada di mana-man, Ustadz ada dimana-mana. Informasi sudah lengkap mau apa lagi. Budaya islam yang campur kehindu-hinduan dan ke bhuda-bhudaan harus sudah ditinggalkan. Ambillah Islam yang ASLI.
Makasih atas infonya..
it’s so good bwt nambah pengetahuan ski:-) q ska banget article nya!!!
Sejarah ini sangat berguna bagi umat islam semesta….
terima ksih ats semuanya jangan pernah melupakan sejarah ? klo bs yg lengkap
teringin tahu amalan2 para walisongo….
Trms’ buat artikel’a.. buat nambah pengetahuan’ tntang islam..
tQ bgt artikelnya
terima kasih atas informasinya .
soalnya ada tugas dari sekolah.>.<
cerita wali ini bisa menjadi tauladan generasi pemuda sekarang..
bagaimana kita menyikapi dan berbuat sebaik mungkin demi kebaikan dan keindahan akan ajaran islam
sungguh besar jasa para wali songo yang menyebarkan agama islam di indonesia,, mungkin jika mereka tidak datang ke tanah tercinta ini, kita pasti tidak akan menjadi seperti ini,,,
“rockym al ayuby”
low da tolong di kasih keistimewaan dari para sunan
makasih sebelum ya
machasih yach tugas q jd dah sellesai
Alhamdulillah masih ada saudara yang peduli tentang sejarah Islam semoga bermanfaat dan menjadi amal sholeh Saudara,amiin.
alkhamdulillah…aq jd th sjrh islam d indonesia brkt prjngn pr wali songo.
Terima kasih artikelnya..saya senang membaca sejarah Indonesia, terutama sejarah Islam khususnya di Indonesia. Saran saya tambah lagi artikel-artikel yang lainnya.
alhamdulilah dan terima kasih kepada penulis. saya bersyukur kerana perkara yang amat penting ini dapat di konsikan bersama . kepada kepada seluruh keturunan , mari kita bersama2 menunaikan solat syukur.
TERIMA KASIH , Dpat membantu untuk membuat makalah dan pengetahuan yang sangat penting
terima kasih sdh membantu sy…..
satu yg mengganjal untuk Sunan Bonang sama Sunan kudus sepertinya sama apa ada kesalahan atau bagaimana, mohon untuk penjelasannya.
Sejarah wajib di ingat…..Jayanya islam di indonesia asbab para wali-wali 4jJI…..Negara yang melupakan sejarah,Tunggu saat kehancurannya……Mudah2an kita semua dapat menjalani apa2 yang telah di syi’arkan oleh wali-wali 4jJI…Amiiin.. dan semoga 4jJI memgampuni segala kekhilafan beliau-beliau…AULIYAA ILLAH.. Amiiin….
terimakasih banyak adnya artikel Wali songo
muda2n generasi islam kdpn khususny yg ad d pulau jawa bz memprjuangkan ap yg tlah dprjuangkan pra wali songo n shbtx…….amin?????????………..
Sembilan orang dari Wali Songo tujuh orang diantaranya keturunan Aceh, termasuk Sunan Gunung Jati yang bernama asli Ahmat Fatahillah, seorang ulama asal kerajaan Pasai Aceh Utara. Sayangnya, sedikit sekali sumber sejarah yang mengungkapkan asal usul wali song ini berasal dari Aceh.
Nab Bahany As, budayawan, tinggal di Banda Aceh
hurm..bagus lar artikel ni..sye dpt gne kn pde ble2 mse je..
saya sangat berterimakasi karenA SUNAN KALIJAGA sudah membawa ajaran islam ke jawa barat.walaupun dulu nya sunan kalijaga seorang perampok.tapi dia merampok juga untuk kepentingan masyarakat.walaupun perbuatan itu di larang oleh islam….? TERIMAKASIH ATAS JASAMU.JASAMU AKAN KUKENANG SELALU.TERIMA KASIH SUNAN KALIJAGA
bagus sekali, buat blog ttg sejarah islam. aku jadi terinspirasi sama cerita dan perjuangan para wali. oya, seklaian buat cerita ttg tanda2 kimat donks…. makasih
mdh2n indonesia kedepan bisa mempunyai para pemimpin seperti para wali Allah
Masih adakah sekarang manusia ,..yang sabar dan mulia seperti mereka…? mudah2an dng cerita diatas kita bisa mengambil hikmahnya ,..amien,..
terima kasih banyak saya jadi lebih mengerti sekarang ini.
ceritanya bgus dan membuat tahu akan banyk hal tetg wali 9
ceritanya bagus
Terima kasih smua wawasan ttng wali songo..tapi bagaimana kisah ttng ‘syekh siti jenar’..?
saka suka banget sam kisa perjalan nan para wali
tapi tolong dong di kasi lukisan prawali nya supaya lebih lengkap cerita nya…
Aku bangga mendengarkan cerita ini
Sejarah walisongo….jd pngen ziarah
saya suka banget dangan para beliau….. please kirim foto or lukisan itu kalau ada, af1 ya klo dah buat smua crew sibuk
wali songo adalah guru bagi kita penyejuk penuntun bagi kita penunjuk jalan yang benar.
orang2 yg tangguh yg berhasil menciptakan Zaman..sy tlh berziarah di makam Sunan Giri,Syeh Maulana Malik Ibrahim,Sunan Ampel Dan Sunan Gunung Jati…mereka tlah memberi sy Energi yg sgt luar biasa..seharusx kt byk bercermin dan malu dgn prestasi mereka..walaupun tlah ratusan tahun berpulang tp msh mampu menghidupi org byk..baik dgn mencetak buku2x maupun souvenir2 yg ada disekitar makamx dan byk lg…bagi sy mereka msh hidup..dan merekalah yg mengundang sy berziarah di makamx…Assalamu Alaina Waalah Ibadillahi shalihim….Salamun kaulah minrabbirahim…asmin makasar
sy menyimpan silsilah mereka..mereka adalah cucu dr Syeh Jalaluddin Akbar al Husein (turunan ke 19 dsr Rasullulah)…yg makamx ada di daerah tosora kab wajo sulawesi selatan..ttg kebenaranx Wallahu alam..
I Love Wali Songo
Mkazih, skrang aq jdi mengerti tntang wali songo.
sangat bagus sy mohn ijin ambil artikel ini tuk menambah wawasan di blog sy.trims
Terimakasih atas pengetahuannya….
wali songo….kagum dengan mereka subhanallah…
no no no aku love wali songo kito
Sejarah para wali songo…Penting bagi Qta seorang muslim sejati sebagai penerus . jaga keislaman Qta.ISLAM agama Q .
Para komentator di atas (75 komentar) berada dalam satu nada, yaitu meng”iyakan” , menyetujui atau setidaknya simpati kepada ssejarah wali songo. Namun di lain sisi ada kelompok yang tidak setuju dengan keberadaan wali songo, dgn alasan mereka itu (wali songo) telah membawa virus Islam ke Indonesia, bahkan sekaligus membenci Islam. Ketimbang memusuhi Ahmadiayah, sebaiknya musihilah mereka yang berada di FFI, http://www.faithfreedom.org. Dengan berkedok “kritis” mereka akan menghancurkan Islam melalui berbagai media, setidaknya lewat internet.
mau tanya nih. yang nyebarin islam di kalimantan wali yang mana ya? – THX
siiip,,,,,!!! bisa menambah pengetahuan aq,,,!!! kpn2 boleh di tulisin sejarah laksamana jenggo mulai masuk ke indonesia zaaa,,,,!!! thank’s bgt.
mas,, mungkin bisa ditelaah lagi,, banyak sumber mnyebutkan negeri campa itu bukan kamboja,, tpi jeumpa bireub aceh,, dan sebagian besar para sunan memang memiliki hub dengan kerajaan samudra pasai,, dan mereka adalah para utusan yg dkirim raja aceh ke pulau jawa.
Trima kasih atas sejarahx Para Wali songo..
Bagus..
sejarah wali songo amat menarik perhatian saya,ia boleh mngembngkan ilmu sy mengenai sejarah2 islam.
trm ksh sdh membantu tugas belajar anak sy,sy jd ngk perlu repot2 cari kemana-mana.
trm ksh sdh membantu tugas belajar anak sy.
sejarah islam memang fantastic kerna mncritakan tentang orang yg gigih tdk mudah mnyerah mempunyai kteguhan hati yg kuat..buat berjihat menyebar kn agama allah agama yg paling benar dan agama yg d ridoi Allah S.W.T..oleh sbab tu kita bisa blajar dari metode2 ber dakwahnya
Artikel nya sudah cukup bagus&sangat bermanfaat trutama bagi org yg pngin mengenal wali songo cuman kalau bisa tambahin crita2 karomah ny para wali songo biar tambah muantap
askum? saya senang.? bsa tau sejarah walisongo tank’s ya?
buat teman2 ynk lg internetan, qu dani di unit 6. buat imah boy suky talan kta orng bgng jd org banjar
ulun sanang banar bisa tahu sajarah walisongo nch.
Ini aku Jadiin buat Tugas bolehkan…?
sejarah wali songo sangat baik utk kalangan anak muda,tapi anak muda zaman sekarang tidak suka pada sejarah aslam zaman dulu yang terutama sejarah wali di pulau jawa.thank you very much.
Alhmdulillah dengn adany artkel wali songo bisa menambah ilmu yg mulany blum tau menjadi tau .
Terimakasih,semoga juga bermanfaat bagi orang lain
Saya saya suka sekali sejarah zaman dulu khususnya sejarah islam tentang para wali, saya pada saat membaca kurang puas tapi seudah lumayan untuk menambah pengetahuan, ketidakpuasan saya, saya ingin cerita yang lebih detail kalau ada mas khususnya cerita para wali ini. Trima kasih atas partisipasinya semoga selalu maju terus
sejarah para Wali Songo ataupun Sejarah Islam
benar-benar sangat ber ARTI bagi Saya
‘terimaksih nara sumber..
aku senaaang bangat.? bisa mengatahui semua sejarah sejarah walisongo. dan bisa kasih tau ama teman2 aqy0u. pertama buat yank di unit 6 kuala pembuang. coy bila ingin nelpone aqy0u tlpn di No=081251354103
emmm keren bgT,.:}
bagus jg
Aku Senang Cerita ini,karena bisa memberi tauladan bagi pemimpin bagi pemerintah sekarang.Tentunya yang beriman
thankssssss……..sejarah wali songo ini udah bantu nyelesaiinnnnn tugas sejarahhhhhh,,,,,,,,,,
Trm ksh atas pngthuan walisongonya,sng membaca artikel kln..sukses sllu..
andaikn para waLi masih hdup d jamn skarang…
ak kagum pda beLiau2 dan rindu…
terutama pda baginda nabi muhamad SAW…
trimakash yg sdh posting, Like dech..
Subhanallah…betapa gigihnya para aulia ini menyebarkan syi’ar islam di nusantara dengan sarana yang seadanya, sungguh mengagumkan.
Masuknya islam ke jawa ini kan berasal dari jasa para wali,maka dari itu, kita sebagai generasi muda harus tahu masuknya islam ke indonesia.
Seandainya kalau kita di tanya sama orang lain, kita sudah tahu sejarahnya kan.
wasalam
wali songo the best bngt.
ini adalah suatu cerita yang harus kita pahami,dan mengerti apa tujuannya para wali songo,dan mudah-mudahan cerita ini membuat aku dan kita semua uman muslim (beragama islam) menjadi yang terbaik dipanca indra Allah swt.amin.maaf kl ada kt2 yang slh,terimakasih banyak atas ceritanya.
saya sangat menyukai walisongo terutama am sunan kalijaga yang mempunyai kemampuan untuk adipati masuk islam
alhamdulillah…dengan ada nya artikel ini anak cucu kita dapat mengatahui sejarah islam di negeri kita.
hbi ku adlah meplajari sjarah..aq br hrap ad kwan y’ hbi sperti ap..
Mkasih y atas infrmsi ttng wlisöngo
maaf pak, coba di koreksi keterangan no 4 tentang SUNAN BONANG kok ketrangan mengenai SUNAN KUDUS, sedangkan sunan kudus ada di keterangan no 8
Al-Fathihah……..Untuk Junjungan Besar Nabi Muhammad S.A.W serta pengikutnya yang terdahulu……..amin !
. saya suka sekali dgn sejarah WALI SONGO ,.
. TAKJUB ……….
apakah ada peta perjalanan wali songo…
kalo ada yang punya minta dunk hehehe
soale kita mo berziarah ke makam wali songo so kami lum tau di mana tempat ato makam dari wali songo tersebut..
bagi yang punya dan mau membagi nya kami ucapkn terimakasih.
aku sangat senang wali sanga yang terutama sunan giri
t.kasih tp kalau boleh tlg di tambahkan ttg sebagian kecil ajaran yg mereka bawa
terima kasih, artikel ini bermanfaat banget buat tugas saya
assalamualaikum.waw subhanalloh,kita hrs brtrima ksh pd walisongo karena beliau2 sdh brjihad menyebarkan agama islam di indonesia
hidup islam hidup smoga semua orang masuk islam untuk meninggalkan agama (kafir) mereka
walaubagaimana pun harus diingat,para wali tersebut ada lah dari susur jalur kekasih allah yang mewarnaai nusantara ini dengan ajaran islam yang kita anuti hari ini.semuga penulis block ini mendapat ganjaran yang setimpal dari allah subhanahuataalla
ini sangat berguna bagi pengahuan org yang percaya akan pembelajaran tetang islam
terimakasih, tulisan ini sangat membantu pendidikan sejarah islam untuk generasi muda maupu tua…
saya sangat suka dengan sejarah ini karna sangat membantuq tuk menetahui sejarah waliyulloh d indonesia
alhamdulillah. meski blm ku baca kusampaikan salut utk artikelnya
paling tidak bisa berbagi pengetahuan utk org banyak.
barokalloh. amin
begitu hebatnya ulama zaman dulu, yang nama n jasanya bsa kita ingat selalu.apakah kita bsa sperti mereka yang nama n jasa kita bsa diingat oleh anak cucu kita…?
ni bkan hanya skedar pengetahuan tpi jga motivasi buat diri kita tuk bsa mningkatkan ibadah kita kpada sang khaliq….
Wali songo adalah cikal bakal masuknya indonesia dan sebagai orang jawa dan beragama islam kita wajib tahu, karena ini pengetahuan yang sanagat besar untuk kita pelajari bersama karena wali songo sangat berjasa bagio perkembangan islam di jawa khususnya.
terimakasih yaa, atas informasinya…
wali songo itu patut kita kenang sepanjang masa, karena ialah para pahlawan pembela islam,
jika para pahlawan nasional & revolusi selalu kita kenang, mengapa wali songo tidak..?
terima kasih?jadikan itu sebuah semangat untuk aq untuk tak pernah lelah dalam menjalankan ke taqwa an kepada ALLAH SWT
THANKS BANGET Ea ataz infonya ini bener2 Membantu bgi kita YANG ingin mengetahui sejarah para wali >>>>>>>>>>>>
sangat buaik……
alhamdulillah,satu pertanyaan yg mengusik hti slama ini trjwb,aq jdi bsa mmbedakan antra agama dan budaya/tradisi
hm… Kok wali songo ya
SOngo iti artinya APa 9 kan
bukti ada keterkaitan anatar wali songo dengan khilafah
Alangkah baiknya jika tulisan sejarah walisongo ditambahkan gambar yang Close Up para Wali dan sayakin penulis mempunyai banyak kisah2 yang lebih mendalam dan berdasar. terimakasih salut atas tampilan nya.
terimakasih atas karya anda. . . .
Skron..
Ats artikel nya
Moga” qta dpat bermotifasi dari ap yg dlakukan oleh pra wali dan muridnya..
Pökonya top deh sjrhnya…
sejarah wali9 sangat bermanfaat, untuk menambah pengetahuan kita tentang para pahlawan islam di indonesia dan kisah ini bisa disebarkan kepada orang lain.
keren bgdd nii
apakah kita uga mnjdi seperti wli” allah nii
sesungguhnya para wali itu tdak mninggal
tpi mklo kta orang sunda orang mati itu disebutnya ngantunken
yaitu :meningglkan ,,
klo para wali mati dunia pasti hancur
itu yang sya tau dari guru saya
bagus dan pasti berguna
Allhamdulilah hari ini bertambah lagi wawasanku mengenai sejarah islam.
Semoga artikel ini, bisa menambah kiimanan dan ketaqwaan kita dengan belajar dari perjuangan syiar islam.
ak seneng bngt bisa tu cerita sejara jaman dulu…
terima kasih ya kak berkat sejarah ini saya jadi tahu seharah tentang wali songo
terima kasih. Sudah membantu tugas belajar saya.
*orang klambu*
Ini harus ada sejarah jadi Biar yg pakai Salafy dgn anti datang ke Indonesia langsung melarang -menyalahkan- antipati dan bukan menunjukan dan Bertpikir Betap beratnya memBumikan Islam di tanah JAWA
Dan ingatlah Bawa memBumikan Islam di Jawa and Nusantar tidak Mudah maka Lihat dgn Pandangan Orang Salafy yg baru datang di RI mengatakan ahli Bid ah dgn sembarangan jagan acak2 islam di Nusantara ini.
saya pimpinan majelis al-muhasabah as-shiedieqy bandung yang sering ziarah ke maqam wali songo bersyukur dengan adanya sejarah wali songo ini karena sangat bermanfaat semoga berkah.amin
Sejarah Walisongo….
Sarat dengan Riwayat’
Bacaan bermanfaat,,,
Pengabdian tulus para wali Allah dlm mynyebarkan Syariat Islam,,
terima kasih para wali…
Jasa Besarmu takan terlupakan slama Bumi terkembang dan Langit Terbentang,kami smua merindukan’mu…!!!
“thanks to Penulis”
saya sangat suka artikelnya, bagus mudah-mudahan bisa bertambah lagi artikelnya.
umat islam hrus dunia bersatu kembali,dan perangi musuh2 islam n kebatilan d muka bumi ni.seukan kalimat “lailaha ilallahu,allahu akbar”……….!!!!!
semuanya udah bagus, tinggal menambahkan alamat lengkap makam para wali songo pasti lebih bagus dan mendapatkan bonus amal karana telah memberi tahu para peziarah alamat para wali dengan lengkap
Subhanallah, sungguh ilmu saudara sangat bermanfaat bg para pembacanya smg sang pencipta menambahkan ilmu2 bermanfaat lainnya kpd kt smua pda umumny dan trhdp saudara penulis khususnya…
Trmksh ats muatannya…
saya suka artikelnya, karna menambah wawasan saya………..
makasih wat artikelnya,…smoga anda mendapat barokahnya WALI SONGO….by:ilham KBN
aku murid wali songo…
ingin berkata
wali songo adalah benar2 ada
ajaran dri wali songo adalah
yaitu menganjurkan sholat dan yg terlarang
bela diri wali songo adalah
pencak silat
Alhamdulillah,puji syukur kehadirat Alloh SWT yg telah menggerakan hati penulis artikel ttg “Wali 9″,sholawat dan salam mg senantiasi tercurahkan kpd Nabi besar,Nabi akhiru zaman.., Trimksh kpd penulis artikel ttg wali 9 ini sgt bermanfa’at bg kita semuA, wali 9 adlh pelopor masuknya islam di indonesia yg artinya mereka adalah bukan hanya pejuang agama Alloh yg gigih,tp mereka telah membawa agama kedaimaian bg seluruh masyarakat di nusantara,agama yg selamat dan toleran bg smua insan. Waliyulloh adalah kekasih Alloh, perjuangan para wali sbenarnya belum selesai jika anda belum bs mencintai Mereka sbg Kekasih Alloh dan Menjalankan Ilmu Alloh yg di titipkan kepada Mereka untuk Kita, Mereka yg mencintai dan menjalankan Apa yg telah di sampekan 0leh para Waliyulloh sbenarnya mereka jg adalah “WALI” Kekasih Alloh !!, Allohu Akbar,Allohuma Sh0li alaihi wa salim, tsuma salamu ‘alaikum wArohmatullohi wabarokatuh ..
wah informasinya lengkap tambah menjadi gampang deh…!!!! ^_^
muda2han q mendapat berkahx,,,,q hanya minta padamu ya allah,,,,,tuntunlah ke jalan mu
”BAROKALLAAHULAKA WA MINGKUM..
kalau ada yang mau jawab kasih tau saya donk,wali siapa yang sebutannya “Wali Prakoso”??terima kasih sebelumnya atas jawabannya
sebagai jiwa dari kesatuan umat wajib pisan mengenal dan mengetahui sejarah para pendahulu yang tlh memberi pencerahan di negri indonesia ini.. sprt yang telah dilakukn oleh mreka.
semoga rahmat dan salam,, ALLAH SWT senantiasa mencurahlimpahkan ke hadirat makbarok kanjeng sunan…
jazakumullah akhsanal jaza wahai waliyullah.. smoga ALLAH ridha akan perjuangan panjenengan..
Bukan demian kisah wali songo sebenarnya, yang disimpang siurkan khususnya yang terjadi pada wali 10 dia ” syech siti jenar ”
wali paling tinggi diantara wali songo,
yang menurut sgelintir orang ia mati di bunuh,
dan nyatanya ia mati seperti kisah nabi sulaiman. dihadapan para wali songo.
tokoh-tokoh penyebar agama islam orang-orang pilihan
Trima Kasih artikelnya yang sudah membantu saya!!!!!
ASSALAMUALAIKUM,SEBAGAI HAMBA YG MENGAKU KITA INI UMAT ISLAM,SAYA AMAT BERBESAR HATI DGN ADANYA INFO SEBEGINI.SAYA SEBENARNYA MEMBUTUHKAN VIDEO ATAUPUN VCD CERITA TENTANG PARA2 WALI2 YG AGUNG.MEREKA MENDEDIKASIKAN KESELURUHAN HIDUP MEREKA KE JALAN ALLAH.DI MALAYSIA AMAT SUKAR UTK MENDAPATKAN VCD SEDEMIKIAN.SEKIRANYA PIHAK TUAN DPT MEMBERIKAN SEDIKIT INFO TNTG MSLH SAYA,MAKA BOLEHLAH LA MENGHUBUNGI SAYA DI ALAMAT E MAIL YG TERTERA ATAUPUN HUBUNGI SAYA DI 0197931973/0127494337.SEKIAN.WASSALAM.
laillaha illallah….hadiyatan al fateha khususan wali songo al fateha…
JASA MU SELALU AKU KENANG..
Syukron jaziilah…
Sangat bermanfaat untuk saya dan keluarga saya… Mudah2an tulisan ini akan bermanfaat sepanjang masa… Terus berkarya…
smoga 9 wali ini bisa menjadi contoh untu era skarang amin….!
smoga 9 wali ini bisa menjadi contoh untuk era skarang amin….!
buat generasi anak muda sekarang sejarah wali songo sangat2 lah penting untuk di pahami.makasih mga bermanfaat bg umat yg beragama islam.
ALHAMDULILLAH, TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA TTG SJARAH PARA WALI MUDAHAN INI SEBAGAI AMAL JARIAH. JAZAKALLAH FIL KHIR. WASSALAM
TERIMA KASIH ATAS PERJUANGANMU.
Seandainya wali songo tdk ada di
indonesia entah apa j
adinya bangsa ini.
hamba salut atas jasa2mu .. beliau memang wali wali allah yang di muliakan
terima kasih atas cacatanya.
teruskan menulis cerita wali, tingkatkan lagi mutunya.
Ini tulisan sangat baik dan berguna bagi kita semua
allah hu akbar
To all=Assalammualaikum warrohmatullahhi wabarokatuh.Saya ali penulis artikel ini mengucapkan Terima kasih banyak atas semua doa&saran dari seluruh pembaca didalam dan diluar negeri.Dan mohon maaf jika ada kekurangan.Utk kelanjutan artikel ini sy persembahkan http://www.portalcahayaislam.blogspot.com dan http://www.king-ali.tk yang berisi ttg islam,sejarah walisongo dan wejangannya,anti virus gratis,info lowongan kerja,dll.Semoga bermanfaat,amin.Jika pembaca ingin bertanya dan sharing ttg sejarah wali9 bs hub ali= +6281533188336/+626177185888 add facebook&follow twitter= http://www.facebook.com/ali180678 http://www.twitter.com/ali180678 Wassalam wr.wb.Thanks!
Alhamdulillah……tulisan ini sangat bermanfaat sekali bagi saya
Maturthank’U….
Alham dulilah adanya makum wali songo saya bisa tekun ibadah
sangat membantu dalam pembelajaran:D ,,,,
mas, makasih buat tulisannya, bermanfaat sekali buat pekerjaan sekolah saya, hehehehe
terimakasih
Salam..kalian lihat amati betul betul jika penampilan diri anda tiada dalam komentar ini, kenapa lambang SWASTIKA ditukar ganti,tiada pilihan semuanya lambang SWASTIKA…apa MUSLIHAT
wah, tidak ada muslihat disitu, mbah.
murni pilihan Identicon dari WordPress koq.
terima kasih atas infonya yang sangat bermanfaat.
terima kasih juga kami ucapkan atas artikel sejarah yang dapat membantu tugas kami dalam pendidikan.semoga bermanfaat bagi seluruh kalangan.amiiii………..n.thank’s
WALI SONGO ITU,,SEJARAH ATAU LEGENDA
mksih atas sejarah nya
saya sangat suka dengan sejarah islam:)
berita berita ini sagat bermanfaat bagi saya krana dengan berita ini saya dapat bsa menghargai dengan para para ulama islam.
klo bsa sejarahwali songo mnggunakan bhs jawa ya. secepatnya soalnya buat tgas terimakasih
Pengetahuan yg anda bagikan,trmasuk ilmu brmanfaat,subhanallah,trima kasih.
wah sangat berguna untuk tugas jg ya nggak RUGI JG BACA menambah ilmu hihihi…
Pass Buat Tugas Saya !! Thanks.
Ijin Copy Gan…!!
Thx be4…
Moga mendapat pahala yang banyak. amin.
trimakasih info tentang para wali yg gigih dalam menyebar luaskan agama Allah SWT (Islam)
Terima Kasih WALI Songo karena telah menyelesaikan tugas sejarah saya.
allhamdullillahhirrobbilalmin.maturnuwun atas segala yg telah ter”imajinasikan,sebagai manusia yg berbudiluhur mari kita tingkatkan tingkat keimanan kita serta keiklaan kita. sebuah perbedaan pendapat amatlah wajar2 sj. tapi kalau kita ingat(iling marang Gusti ALLAH) insyaalah kita tidak akan mencari menang sendiri yg penting kita semua mulai beljar ” OJO RUMONGSO BISO TAPI BISO’O RUMONGSO” (mohon maaf bila ada yg salah dalam penulisan)
assalamu’alaikum,,,
cuma mau tanya pak? kok riwayat sunan bonang jadi riwayat sunan kudus,,gmn ceritanya itu? apa salah ketik,,maap saya kurang paham,,jdnya,,mohon penjelasannya karna kwatir salah harap dimaklum aja saya orang awam,,
trimakasih..
MAKASIH UDH BIKIN SEJARAH-SEJARAH WALISONGO …….
THANK’S
Anaku tak tertarik tuk mengomentari sejarah yag saya ceritakan,begitupun teman sepermainanya, sejarang ini hebat, cukup singkat tapi padat.
tp bagaimana agar anak2 bisa tertarik??? mohon sumbang fikir,thanks
krang lengkap sikit lagi
terimakasih ini sudah membantu saya mengerjakan PR terimakasih bangeeeeet!!!
kereennnn…..
fit copy ea bwt tugas….
Luar biasa. Kagum akan akhlak dan Iman para wali. Akankah hadir kembali wali – wali yang lain diantara kita ?
ceritanya agak kurang jelas tp ya lumayan bisa dipahami dikit karena cerita yang sebenarnya tidak ada yang tau hanya Allah SWT yang Maha tau untuk sbagai pembelajaran sejarah tak ap sich
terima kasih banyak mas artikelnya yang sangat bagus untuk suri tauladan bagi kita semua dan para kaum muda .
banyak manfaat yg telah di dapat….. tetapi saya belum begitu paham tentang sunan gunung jati… di ditu tertulis dengan kata tak masuk akal… dengan mewakil kan yg membaca tolong di perjelas dengan kata katanya terima kasih
makasihh ..
informasi.y bermanfaatt ..
semoga umat manusia lebih tau akan sejarah-sejarahnya Islam … dan semoga Informasi ini bisa bermanfaat bagi kehidupan sekitar …. amin ya Allah ….
AS.wr.wb……
Terima kasih atas infonya.
Dari beberapa literatur yang saya baca bahwa beberapa wali dari wali songo itu adalah orang Tionghoa atau keturunannya misalnya Sunan Bonang (Bong Ang, putera Sunan Ngampel alias Bong Swee Ho), Sunan Derajat juga putera Sunan Ngampel, Sunan Kalijaga (Gan Si Chang). Apa itu benar….?. mohon dijelaskan lebih detail lagi. Terima kasih
Senang skali dngan adanya info sjarah walisongo,karena sya sdh ziarah kemakam2 tsbut
SANGAT LUAR BIASA AKU SANGAT KAGUM DENGAN HASIL INI, SARAN SAYA INI SUDAH PENCAPAIAN YANG BAGUS JADI KASIH PANJANG LAGI CERITANYA SEPERTI DI DRAMANYA DI RCTI OKE SALAM””
PErfect,,,,! wat Wali songo
kmarend ane biz Ziarah ke sembilan makam wali seru dan mengesankan,,,, I Love dech Wali sogo
kang artikel nya mantap pr ku dah siap kang thx ya
Kalo d hayatin kisah ini
KESALAHAN TEKNIS NI,, SEJARAH SUNAN BONANG KOK MALAH NYERITAIN SUNAN KUDUS, TOLONG DI BENAHI YA,,, SUKRON,,,
Alhamdulillah
kalo ghini sih
tugas sklh ku lengkap
THank’s bngt Yaa….
Assalamu’alaikum. . . . .
Matur suwun informasinipun,nangeng menawi luweh prayogi maleh di pun paringi asal mulai alit,ngantos punopo kemawon engkang sampun di pun jalani,mulai dari kecil ngantos wafat ipun.
Matur suwun. . . . . . . . .
Assalamu’alaikum. . . .
Terima kasih atas artikelnya mas cukup bermanfaat bagi saya untuk bisa mengenal sejarah Islam di Pulau Jawa
subhanalloh maha suci alloh, mari kita berserah diri kepada Alloh SWT, dan jangan ngebom diri tentunya sayang kan….. nyawa cuma satu…….. mari kita renungkan bersama, semoga bermanfaat bagi reka2x muslim indonesia umumnya dunia, amin.
Ass. Wr. Wb.
Marilah kita ambil bersama-sama kearifan beliau-beliau dalam menghadapi perbedaan.
Wassalammu’alaikum wr. wb.
bagus, maju terus sumut
i like risalah wali songo . mudah2an memberi semangat kepada kita semua untuk beribadah kepada allah amiiiiin . ali zabidi minbelad kalimantan .
subhanalallah para wali Allah
BETUL KE??
terima kasih mas atas artikelnya saya jadi tahu bagai mana asal-usulnya islam masuk indonesia
Alhamdulillah,blog ini sedikit sebanyak memberi maklumat dan gambaran tentang 9 wali yang terkenal dalam penyebaran islam pada zamannya di Jawa khususnya.
baik untuk masyarakat islam diseluruh nusantara mudah-mudahan sedikit tingkah laku kita seperti wali aminnnn
trmksh atas informasinya smga brmnfaat tuk smua. slm sukses…
bagus massssssss,,,,
hati ku sayu dan bagai ditarik2 untuk mengenali mereka.apakah mereka ini yg selalu hadir dalam mimpiku serta menyuruh sentiasa berbuat baik.adakah ini anugerah Allah untukku
ass.wr..film2 dibioskop banyak ditayangkan film2 yg sifatnya tdk mendidik.bagaimana kalau perfilman di indonesia di buatkan film tentang sejarah islam diindonesia SEPERTI FILM WALI SONGON PERSI YG TERBARU.trims
terimakasi karna ini sangat membantu
Bismillah..Islam agama yg ilmiah,jd semua yg menyangkut islam:bisa d terima infonya bila dia seorg yg amanah (&dlm ilmu hadits,d sebutkan perlu adanya ISNAD yg terpercaya.makanya ada hadits Shohih/dhoif/palsu) truz cerita ente masuk yg mana ya???? #kondisi Makkah/dulu saat jahiliyah,lebih parah dari Indonesia yg dulu &sekarang…jd kenapa qt ga’ langsung mencontoh Rosullulloh dlm berda’wah,ya’ni tanpa kompromi=dgn simbul2 kafir jahiliyah. Akhir cerita,bisa qt liat skrg ni=kesyirikan dan bid’ah d anggap ajaran Rosul. Bgmna mau tobat???
makasih buat impormasi nya saya jdadi mngenal tentang sejarah wali songo makasih
Assalamualaikum. Alhamdulillah,,, dari artikel ini saya dapat mengetahui sejarah wali songo. terima kasih saya sampaikan kpd penulis, karena artikel ini sangat membantu saya dalam mencari tugas SPI,,, smoga nantinya apa yang dilakukan walisongo dalam menyebarkan agama dapat tertular kpd kita semua. Aminn. Wassalam.
Sangat penting di jelaskan asal usul dan jati diri Raden Patah dan hubungannnya dengan Maulana Malik Ibrahim serta bagaimana Ia merebut kekuasaan sehingga penobatannya sebagai Sultan menjadi babak baru islamisasi ditanah Jawa sekaligus mengakhiri kerajaan Maja Pahit yang saat itu dipimpin oleh Brawijaya yaitu ayah dari Raden Patah itu sendiri. Sebab dia lah Raden patah yang kmudian amat berjasa mendukung penyebaran islam ditanah Jawa karena posisinya sebagai penguasa Kesultanan Islam pertama di tanah Jawa.
weeeh…
bGus banGet tuh bWat inGet2 pELajaran SEJARAH,
thAnks..
allhamdullilah karena adanya artikel ini saya bisa mengetahui sejarah para sunan/wali songo.yg slama nih sya cuman tau nama nya aza
makash banyak artikelny nih,,saya skrng jd paham,,trnyta para walisanga sangat berjasa sekali dalm perkembangan islam di indonesia..coba bayangkan seandainya dahulu tidak ada walisanga yg menyebarkan agama islam di indonesia,mungkin agama islam tidak akan seperti sekarng ini,,mkaish banyk buat penulisnya ya,,salam kenal sukses selalu ya…good luck…
alhamdulillah wasyukurilah bersujud kepada alloh…………….
terima kasih mas/kak atas artikel naya…………bisa bermanfaat buat saya…,,,..sekian terimakasih……….,,,,,
WASALAM
assalamualaikum gan…ijin copy ya..smg blognya tambah maju..
terima kasih atas informasi tersebut…informasi tersebut telah membuka mata saya untuk mengenali tokoh yang penting dalam penyebaran Islam di Indonesia=)
untung ada ini klo gk aku dah mati dah
cerita walisongo ini bagus sekali untuk pelajaran kelas 5 bermanfaat bagi cerita islam ini bagi generasi muda semoga cerita nya tetap terjaga
…………. amiiiiiiiin
makasih ya allah
matur nuwun atas info sejarahnya
Ya itulah Wali, dia terlahir dijaman kuno, sudah begitu hebatnya.
tapi kita yang terlahir dijaman modern. kenapa jauh lebih terbelakang dibanding dengan kehidupan kuno, yang selalu Damai, sejahtera, jauh dari malapetaka. Gemahripah lohjinawi. Maka Dekatlah pada Allah… Tuhanmu. Lakukan apa yang menjadi perintahnya dan Jauhi larangannya.
mari kita lanjutkan perjuangan wali songo.
Alhamdulillah berkat perjuangan para Wali menegakkan dan mensyiarkan agama Islam kita bisa mengenal Islam sekarang ini, Namamu akan selalu harum dibumi Nusantara ini.Semoga menjadi suri tauladan buat kita semua Amin. Terima kasih- terima kasih.
terima kasih banget atas sejarah nii …
soal’a bermanfaat banget bagi saya …
dengan perjuangan para wali akhir’a islam lahir ..
‘tidaklah ada wali-wali Allah itu melainkan mereka itu jelas bertaqwa kpada Allah…Ya Allah kami tawassull dengan para kekasihmu wali songo..
saya sgt trtrik mngnai ksah2 para wali n ini bs memotifasi utk bs lbh baik
Alhamdulillah, kita harus bersyukur atas lahirnya wali allah yang mengubah hidup kita lebih berakhlaq sampai sekarang, allahhu akbar.
asslmmukum,wah..bgus bgt artikel ny mas,sgt brmanfaat.trimaksi ya Allah..trimksi Muhammad S.A.W,,trimaksi para wali..merdeka islam..trimaksi ya mas ats artikel wali songo ny.
merupakan suatu bersejarah yg pling pnting
terikasih atas informasinya,,sekiranya sejara ini bisa di perluas kaidahnya wassalam
terima kasih atas semua artikel ini bahwa kita hidup pada masa inipun berkat perjuangan
trimkas.. atas penuliannya ini sangat bermanfaat bagi orang yang belum tahu jangan menyerah untuk menggali agama islam dan sejarahnya. i like it
Terima kasih sudah mau mempublikasikan tentang Sejarah Wali Songo.Hal ini sangat bermanfaat bagi banyak orang dan untuk menambah ilmu pengetahuan tentang penyebaran agama islam. Semoga semua orang yg membaca artikel ini bisa mengambil hikmah dari para wali songo serta bisa mentauladani kegigihan para wali songo dalam menyebarkan agama islam dan buat yang sudah menerbitkan ini, semoga Allah selalu memudahkan segala urusan kalian. Saya yakin para wali songo senang dengan kalian… Kebaikan akan datang untuk kalian.
Kisah Sunan Bonang sepertinya sama dengan Sunan Kudus, yang mana yang ketimpuk?? mohon pencerahan dan terimakasih…
Syukron ilmunya, nafa’anAllahu bih. amin
aku gak mw tw tntang wali songo………..
asalammualaimkokok truz
mantap..maknyus, terima kasih
#thks Atas pengetahuan sejarh walisongo insaallah bermanpaat#
Aslkum……………
Terimakasih atas pengetahuan sejarahnya…………..
sangat mencerahkan…. semoga bisa menjadi penerus perjuangan Para Wali Allah (Wali Songo)…. Amin…
alhamdulillah,,,,, akhir’y ku bsa mengerti tentang sejarah “WALI SONGO”,.. smoga bsa menjadi wawasan yg bermanfa’at,… AMIIIINNNN,,,
Assalamualaikum
saya mengucapkan banyak terimakasih kpd penulis artikel ini!
karena dengan ini saya bisa dengan mudah mengerjakan tugas2 dengan cepat mengenai sejarah islam.
sekali lagi saya ucapkan terimakasihh yg sebanyak2 nya
WASSALAM!
sangat berguna bagiku…. makasih… ^_^
Akhirny PR selesai…. makasih….
wah,,,thnx bgt,materi.a udah yang lengkap dan gampang buat belajar dan ulangan…
Trima kasih dengan adanya artikel ini,bisa untuk menambah referensi buat saya.
kisahnya seru bgeet,, share ge dong,.,.
wkwkwkw
qta jdi bsa blajar dah,,,,
mkasih y,, d shre lbh bnyk lgi,.,.,.
trimakasih atas info nya …………
http://tambeh.wordpress.com/2010/05/04/melacak-jejak-wali-songo-di-aceh-3/
H. Rosihan Anwar dan Sejarah Aceh – Mengenai Asal-usul Walisongo dari Kerajaan Samudra – Pasai
Oleh tambeh
H. Rosihan Anwar dan Sejarah Aceh
*Beliau meninggal, Kamis, 14 April 2011 di Jakarta
Oleh: T.A. Sakti
Haji Rosihan Anwar bukan hanya terkenal dengan julukan “wartawan tiga zaman”, tetapi beliau diakui pula sebagai budayawan, sastrawan dan juga sejarawan. Tulisannya mengenai sejarah dapat kita baca dalam sejumlah buku, baik yang khusus sejarah maupun yang bersifat “bunga rampai” serta dalam berbagai majalah dan media koran lainnya.
Salah satu tulisan beliau yang telah saya simpan lebih 23 tahun adalah sebuah kliping koran Harian Kedaulatan Rakyat, Yogyakarta tertanggal 15 Maret 1988 halaman “Opini” dengan judul “ Kerajaan Islam Samudera-Pasai di TVRI” Mengapa saya begitu setia menyimpan ‘koran bekas’ yang bahkan sudah berbau lumpur tsunami Aceh ini?. Alasannya tak lain, hanya karena amat sedikit saya menjumpai para pengarang di Indonesia yang mengaitkan sejarah Wali Songo di Jawa dengan asal-usul mereka di Aceh, tepatnya dari Kerajaan Samudea-Pasai.
Diantara sedikit penulis Indonesia yang berbuat demikian adalah Prof,Dr. Hamka, Solichin Salam, H.M. Zainuddin , Prof.A.Hasjmy dan H.Rosihan Anwar sendiri. Sementara sebagian penulis Indonesia yang lain, samasekali tidak menyebut lagi Kerajaan Samudra-Pasai, ketika mereka meriwayatkan kehidupan Walisongo yang kesemua kubur beliau berada dipulau Jawa itu
Dengan telah meninggalnya H. Rosihan Anwar di Jakarta, 14 April 2011 yang lalu (baca:”Wartawan’Catatan Kaki Sejarah’ Itu Telah Tiada”, Serambi Indonesia, Jum’at, 15 April 2011 halaman 1), maka sejauh yang saya maklumi telah “habislah” para penulis sejarah Islam Indonesia yang ‘menghubungkan’ sejarah Walisongo di Jawa dengan asal-usul mereka dari Kerajaan Samudra Pasai – karena Prof.Dr. Hamka, H.M. Zainuddin, Prof.A.Hasjmy dan Solichin Salam telah duluan meninggal dunia -. Dengan demikian “putuslah jaringan sejarah” penyebaran Islam antara Aceh dengan Jawa. Padahal sejak lama jalinan sejarah itu memang suatu fakta sejarah yang tidak diperdebatkan lagi tentang kesahihannya. Hampir semua kitab babad, serat yang ada di Jawa mengisahkannya. Begitu pula dengan cerita rakyat di Jawa seperti ketoprak, termasuk “ketoprak humor” yang pernah disiarka RCTI beberapa tahun lalu juga menceritakannya.
Prof.Dr. Hamka dalam bukunya yang sudah diterjemahkan ke bahasa Melayu dan dicetak di Singapura menyebutkan, “ banyaklah putera Pasai meningggalkan kampung halamannya, terutama sejak dua kali serangan yang menyedihkan, pertama dari Siam, kedua dari Majapahit. Dan akhirnya di tahun 1521 diserang pula oleh Portugis. Kerajaan Majapahit yang keras mempertahankan kehinduannya itu, sehingga menyebabkan negeri Pasai terpaksa mengakui takluk kebawah naungannya, menyebabkan beberapa anak Pasai pergi merantau ketanah Jawa sendiri, terutama ke Jawa Timur dan menetap disana. Jika negerinya sendiri telah terbakar, dibakar oleh suatu kekuasaan besar, anak Pasai itu telah pergi ke hulu kekuasaan itu, ke daerah kekuasaan Majapahit sendiri dan mengembangkan pula cita-citanya di sana. Dengan suatu ajaran rohani yang murni, Majapahit telah mereka perangi pula, bukan dengan senjata. Apa yang mereka tanamkan itulah kelaknya yang akan besar dan kukuh, menjelma menjadi Kerajaan Islam Demak.
Seorang di antara anak Pasai itu ialah Falatehan, atau Fatahillah, atau bernama juga Syarif Hidayatullah, datang ke Jawa sebab negerinya diserang Portugis ( 1521 ). Mulanya menjadi panglima perang dari Kerajaan Islam Demak untuk menaklukkan Jawa Barat, Kerajaan Galoh dan Pajajaran, dan akhirnya menjadi pendiri dari pada dua Kerajaan Islam sesudah Demak, iaitu Bantam dan Cirebon” (baca: buku karya Prof.Dr. Hamka yang sudah diterjemahkan ke bahasa Melayu, “Sejarah Umat Islam”, edisi baru, Pustaka Nasional PTE LTD, Singapura, 2005 halaman 708 – 709)
Masih dalam buku yang sama, pada halaman 745 Prof.Dr. Hamka melanjutkan lagi:”Tersebut perkataan, bahwasanya raja negeri Campa itu beranak dua orang perempuan. Yang tertua bernama Darawati diambil isteri oleh Angkawijaya Raja Majapahit. Itulah yang lebih terkenal dengan sebutan Puteri Campa itu. Dan anak perempuannya yang seorang lagi kawin pula dengan seorang penyair Islam dari Tanah Arab, maka mendapatlah putera Raden Rahmat.
Kalau benar bahwa Campa itu bukan yang di Annam Indo-China, tetapi di Aceh, iaitu negeri Jeumpa, sudah tidak pelak lagi bahwasanya Raden Rahmat, adalah keturunan Arab datang dari Aceh.
Dikirimlah Raden Rahmat itu oleh nenek Raja Campa (Jeumpa) ke tanah Jawa dan singgah dua bulan di Palembang, Lalu diajaknya Aria Damar; Adipati Majapahit memeluk Islam. Aria Damar memeluk Islam dengan sembunyi-sembunyi. Kemudian Raden Rahmat meneruskan perjalanan ke Jawa”.
Solichin Salam, dalam bukunya “Sekitar Wali Sanga”, Penerbit Menara Kudus, Semarang, 1974, juga mengakui bahwa sebagian wali itu punya asal-usul dari Kerajaan Samudera-Pasai. Penulis lain, Umar Hasyim, dalam bukunya “Sunan Giri”, Penerbit Menara Kudus, Semarang, 1979 di halaman 21 menyebutkan:”Maulana Ishak diberi tugas oleh Zawiyah Cot Kala untuk menyebarkan Islam ke Jawa. Beliau kawin dengan salah seorang puteri Blambangan. Dari perkawinan itu beliau dikaruniai seorang putera yang bernama Raden Paku yang kemudian bergelar Sunan Giri”.
Kalau merujuk kepada pendapat- para pengarang tersebut di atas serta beberapa tulisan lepas lainnya, maka dapat disimpulkan bahwa enam orang dari sembilan wali (wali songo) yang menyebarkan agama Islam di pulau Jawa adalah berasal dari Aceh. Beliau-beliau itu adalah: .1. Maulana Malik Ibrahim, 2. Malik Ishak (Sunan Giri), 3. Ali Rahmatullah/Raden Rahmat (Sunan Ampel), 4. Mahdum Ibrahim (Sunan Bonang), 5. Masaih Munad (Sunan Drajat), dan 6. Syarief Hidayatullah/Fatahillah (Sunan Gunung Jati).
Beberapa sumber menyebutkan, bahwa pada masa Kerajaan Samudra-Pasai di bawah pemerintahan Sultan Zainal Abidin Bahian Syah (± 797 H/1395 M), sebuah Tim Dakwah Islam yang dipimpin Maulana Malik Ibrahim telah dikirimnya ke pulau Jawa
H. Rosihan Anwar juga berpendapat demikian. Pada peringantan Hari Israk Mikraj tahun 1988, H. Rosihan Anwar menjelaskan lewat TVRI-Jakarta dan beberapa suratkabar antara lain sebagai berikut: “Masuknya Islam ke Jawa adalah karena usaha juru dakwah dari Pasai. dari sembilan wali (wali songo) yang menyebarkan Islam di Jawa pada abad ke 14, ke 15 dan ke-16 Masehi, maka empat wali berasal dari Samudra Pasai, yaitu Sunan Gunung Jati, Sunan Ampel, Sunan Drajat dan Sunan Bonang. Wali pertama adalah Malik Ibrahim yang wafat dan dimakamkan di Gresik tahun 1419; beliau seorang saudagar Persia, berasal dari Gujarat, India.
Akan tetapi wali kedua yang muncul pada pertengahan abad ke-15 bernama Sunan Ampel atau Raden Rahmat, yang makamnya terdapat di Kampung Arab di Surabaya, berasal dari Pasai. . Beliau wafat kira-kira tahun 1481. kedua putranya, yaitu Sunan Drajat dan Sunan Bonang yang kemudian bermukim di Tuban dan juga menjadi wali, pun berasal dari Pasai.
Terakhir dari wali songo adalah Sunan Gunung Jati, juga dikenal sebagai Fatahillah atau Falatehan, lahir di Basma, Pasai tahun 1490. setelah menjadi wakil kerajaan Demak di Banten, Sunan Gunung Jati pindah ke Cirebon pada tahun 1552, beliau wafat tahun 1570.
Orang sedikit sekali menyadarinya, tetapi memang demikianlah faktanya, bahwa 4 (empat) dari 9 (sembilan) wali yang menyebarkan agama Islam di Jawa berasal dari Samudra Pasai”. Demikianlah pendapat H. Rosihan Anwar tentang asal-usul Walisongo (Lihat : “Kerajaan Islam Samudra Pasai di TVRI” oleh: H. Rosihan Anwar, Harian Kedaulatan Rakyat, Yogyakarta, 15 Maret 1988 halaman 4/Opini).
Dewasa ini, sudah semakin langka para penulis sejarah Islam di Indonesia yang menghubungkan kisah Walisongo dengan negeri Samudra-Pasai di Aceh. Menurut kebanyakan penulis “sejarah” sekarang, agama Islam yang menyebar ke seluruh Nusantara bukanlah mulai bergerak dari Aceh, melainkan dari Kerajaan Campa( di negara Kamboja – sekarang). Oleh hal demikian, maka hilanglah “jaringan Aceh” sebagai tempat mula bertapaknya Islam di Indonesia seperti yang diyakini selama ini. Menurut pengarang tempo dulu, negeri Campa adalah Kerajaan Jeumpa yang terletak di wilayah Bireuen, di Aceh sekarang; bukan kerajaan Campa yang terdapat di negara Kamboja( baca:”TV Malaysia Telusuri Jejak Campa di Aceh”, Serambi Indonesia, Jum’at, 15 April 2011 halaman 10/Nasional). Sejarah Kerajaan Jeumpa, memang belum begitu jelas sosoknya hingga hari ini. Sebagai seorang anak, dulu yang pernah saya dengar hanya Hikayat Putroe Jeumpa ( Hikayat Putri Jeumpa) yang diperebutkan oleh raja Cina, tetapi gagal. Membaca ucapan C atau J dalam huruf Arab Melayu/Jawi atau Jawoe, yaitu Jim, memang nyaris tak ada beda, sehingga boleh saja orang membaca Kerajaan Campa, kalau dalam bahasa Melayu/Indonesia atau Jeumpa, bila dalam bahasa Aceh.
Sebuah buku terbaru tentang Walisongo, yang berjudul “Sejarah Walisongo – Misi Pengislaman di Tanah Jawa”penerbit Grha Pustaka, Yogyakarta, dapat menjadi bukti ‘terbaru’ pula bagi kita, bahwa para penulis kisah Walisongo dewasa ini samasekali tidak menyinggung lagi Kerajaan Samudra-Pasai; ketika mereka mengisahkan riwayat Walisongo. Buku ini ditulis oleh Budiono Hadi Sutrisno, seorang sarjana lulusan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip)- UGM Yogyakarta yang amat produktif menulis berbagai buku. Ternyata buku “sejarah Walisongo” ini menjadi buku ‘best seller’/ laku-keras yang mulai diterbitkan tahun 2007, namun sudah mengalami cetakan ke 9 pada Januari 2010. Dalam buku ini juga tidak sekali pun menyebut Kerajaan Samudra-Pasai sebagai tempat asal sebagian Walisongo.
.Sebuah buku lain yang telah lama beredar, cetakan ke-4 terbitan Bandung (1996) “Seri Wali Songo” yang ditulis Arman Arroisi juga berpendapat serupa mengenai asal-usul wali songo. Karena buku ini ditulis berseri, maka setiap orang wali ditulis dalam sebuah buku khusus/tersendiri dengan buku berbentuk lebar dengan huruf dan illustrasi gambar yang besar-besar.Pada buku yang dikhususkan kepada anak-anak in, Sunan Ampel disebutkan berasal dari negeri Campa di Kamboja. Singkat kata, baik buku bacaan anak-anak maupun buku bacaan orang dewasa yang menyangkut kisah Walisong dewasa ini; semuanya telah ‘memberi talak tiga’ kepada kerajaan Samudra-Pasai.
Padahal dalam buku “Kerajaan-Kerajaan Islam di Jawa”, Grafiti Pers, Jakarta, 1986, menyebutkan Sunan Ampel berasal dari Aceh. Buku yang semula berbahasa Belanda dan telah diterjemahkan ke bahasa Indonesia; ditulis oleh dua sejarawan Belanda, DR. H. J. De Graaf dan DR. TH. G. TH. Pigeaud.
Mengenai asal-usul Sunan Ampel dari Campa, kedua sejarawan Belanda ini tidak menganggap negeri Campa yang berada di negara Kamboja, tetapi negeri Jeumpa yang terletak diwilayah Bireuen sekarang. Begitulah ‘arus sejarah’ yang berkembang sekarang, bahwa sejarah Kerajaan Samudra-Pasai “ semakin tenggelam” dari jalur riwayat Walisongo di Tanah Jawa.
Sebelum masalah asal-usul Wali Songo dari Aceh semakin gelap, alangkah baiknya digerakkan suatu upaya untuk menelusuri kembali sejarah wali-wali itu mulai dari Aceh sampai ke pulau Jawa. Sebagai langkah awal saya mengajukan beberapa saran.Pertama,
agar dilakukan cetak ulang semua buku yang pernah mengaitkan sejarah Waisongo dengan negeri asal mereka; Kerajaan Samudra-Pasai seperti buku-buku karya Prof.Dr. Hamka, Solichin Salam, H.M. Zainuddin, Prof. A,Hasjmy,H. Rosihan Anwar dan lain-lain. Kedua,
buku-buku hasil cetakan itu perlu disebarkan ke berbagai Perpustakaan sekolah dan pustaka umum. Ketiga, mendesak pihak berwenang buat mengadakankan Seminar Internasional tentang Sejarah Walisongo, yang dilangsungkan di Banda Aceh. Keempat, memproduksi Film dokumenter/sinetron mengenai kisah profil Walisongo, yang isinya mengandung asal mula kehidupan sang wali di Kerajaan Samudra-Pasai.
Pihak mana yang paling bertanggung jawab bagi terwujudnya semua saran tadi.
Menurut saya banyak pihak yang wajib melestarikan sejarah Islam di Indonesia, yaitu:
1. Pemerintah Negara Republik Indonesia.
Betapa tidak!. Sejarah penyebaran Islam di Nusantara yang bermula di Aceh lantas berkembang ke seluruh persada tanah air Indonesia- bahkan kesegenap wilayah Asia Tenggara – merupakan “benang merah” yang amat kuat yang telah merajut persatuan nasional Indonesia, akibat persamaan sejarahnya. Bila benang merah ini ‘putus’, maka terganggulah persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia(NKRI).
Sebagai sebuah bangsa besar, pemerintah kita jangan mengharapkan bangsa lain yang akan melestarikan sejarah kebangsaan kita. Misalnya, buku “Sejarah Umat Islam” karya Prof.Dr.Hamka yang dicetak ulang di Singapura setelah diterjemahkan ke bahasa Melayu, merupakan sumbangan bangsa luar bagi pelestarian sejarah nasional kita. Begitu pula dengan usaha TV Malaysia yang sedang merekam jejak Sejarah Kerajaan Jeumpa/Campa di Aceh; termasuk pula hadiah bangsa serumpun/Melayu bagi memperteguh identitas bangsa kita.
Sebagai bangsa yang ‘malas bergerak’ kita jangan hanya pandai “demo dan mengomel”, bila saudara di negara jiran kita bertindak!. Kita tentu masih ingat, bahwa beberapa jenis kesenian dan benda budaya Indonesia; telah diklaim milik negara Malaysia!!!.
2. Pemerintah Daerah Nanggroe Aceh Darussalam.
Sejarah awal perkembangan Islam di Indonesia/Asia Tenggara dimulai dari Aceh. Hal ini bukanlah dongeng, tetapi fakta sejarah. Banyak pendakwah dari Aceh berangkat ke berbagai pulau di Nusantara buat menyiarkan agama Islam merupakan fakta sejarah pula. Namun, bila sekarang kesemua “jaringan sejarah Aceh”itu telah ‘diputuskan’ orang, tentu amat rugi bagi citra baik Aceh sebagai sumber awal berkembangnya Islam di Nusantara. Apalagi bagi Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang kini sedang menampilkan diri sebagai negeri Syariat Islam, dengan hilangnya jejak-jejak Islam tadi, tentu bagaikan akar Syariat Islam di Aceh telah tercerabut/tercabut pula.Padahal di masa lalu Aceh terkenal dengan gelar ‘Negeri Serambi Mekkah” yang tentunya didukung berbagai fakta sejarah di masa silam.
3. Dunia Islam.
Berbagai lembaga Islam di tingkat dunia, seperti Organisasi Konferensi Islam (OKI), Rabithah Alam Islamy dan Lembaga Kebudayaan Islam lainnya wajib melestariakan kebudayaan Islam yang tersebar di seluruh dunia. Kini, yang diketahui umum hanya negara-negara atau lembaga non muslim yang telah berjasa melestarikan budaya Islam. Sementara negara-negara Islam yang kaya raya, sibuk menghabiskan dana buat bidang politik saja!
Akhirul kalam, Innalillahi wainna ilaihi raji’un, semoga arwah H. Rosihan Anwar diterima baik di sisi Allah Swt, Aminn!!!
• Penulis, peminat bidang kewartawanan dan sejarah, tinggal di Banda Aceh.
Catatan : saya tidak keberatan bila tulisan ini diringkas oleh redaktur Serambi, sesuai kebutuhan !.
MELACAK JEJAK WALI SONGO DI ACEH
Oleh tambeh
Melacak Jejak Wali Songo di Aceh
Oleh: T.A. Sakti
Meski Gema Tahun Budaya 2004 yang sudah lebih dua bulan dicanangkan masih amat sepi, namun saya tetap ingin meramaikannya dengan saran-saran dalam tulisan singkat ini. Berpedoman pada agenda Tahun Budaya 2004, bahwa Pemda NAD berprinsip : “tidak satu pun khazanah kebudayaan Aceh yang hampir punah tidak bisa dilestarikan dan diselamatkan. Meskipun saat ini adanya di Negeri Belanda” (Serambi Indonesia, Selasa 24 Februari 2004 halaman1), maka pada kesempatan ini saya ingin membicarakan masalah asal-usul sebagian Wali Songo (Wali Sembilan), yang sekarang kuburan-kuburan beliau berada di pulau Jawa.
Memang amat sedikit para pemulis sejak era Republik Indonesia yang mengkaji asal-usul Wali Songo secara tuntas. Di antara yang sedikit itu tersebutlah Prof. Dr. Hamka, Solichin Salam, Prof. A. Hasjmy dan H. Rosihan Anwar. Kalau merujuk kepada pendapat para pengarang tersebut di atas serta beberapa tulisan lepas lainnya, maka dapat disimpulkan bahwa enam orang dari Sembilan Wali (Wali Songo) yang menyebarkan agama Islam di pulau Jawa adalah berasal dari Aceh(Kerajaan Samudera Pasai).. Beliau-beliau itu adalah: . Maulana Malik Ibrahim, 2. Malik Ishak (Sunan Giri), 3. Ali Rahmatullah/Raden Rahmat (Sunan Ampel), 4. Makhdum Ibrahim (Sunan Bonang), 5. Masaih Munad (Sunan Drajat), dan 6. Syarief Hidayatullah/Fatahillah (Sunan Gunung Jati).
Pada peringantan Malam Israk Mikraj tahun 1988, wartawan senior H. Rosihan Anwar menjelaskan lewat TVRI-Jakarta dan beberapa suratkabar; antara lain sebagai berikut: “Masuknya Islam ke Jawa adalah karena usaha juru dakwah dari Pasai. Dari sembilan wali (Wali Songo) yang menyebarkan Islam di Jawa pada abad ke 14, ke 15 dan ke-16 Masehi, maka empat wali berasal dari Samudra Pasai, yaitu Sunan Gunung Jati, Sunan Ampel, Sunan Drajat dan Sunan Bonang. Wali pertama adalah Malik Ibrahim yang wafat dan dimakamkan di Gresik tahun 1419; beliau seorang saudagar Persia, berasal dari Gujarat, India.
Akan tetapi wali kedua yang muncul pada pertengahan abad ke-15 bernama Sunan Ampel atau Raden Rahmat, yang makamnya terdapat di Kampung Arab di Surabaya, berasal dari Pasai. Beliau wafat kira-kira tahun 1481. Kedua putranya, yaitu Sunan Drajat dan Sunan Bonang yang kemudian berkemukiman di Tuban dan juga menjadi Wali, pun berasal dari Pasai.
Yang terakhir dari Wali Songo adalah Sunan Gunung Jati, juga dikenal sebagai Fatahillah atau Falatehan, lahir di Basma, Pasai tahun 1490. Setelah menjadi wakil kerajaan Demak di Banten, Sunan Gunung Jati pindah ke Cirebon pada tahun 1552. beliau wafat tahun 1570.
Orang sedikit sekali menyadarinya, tetapi memang demikianlah faktanya. Empat dari sembilan wali yang menyebarkan agama Islam di Jawa berasal dari Samudra Pasai”. (Lihat : “Kerajaan Islam Samudra Pasai TVRI” oleh: H. Rosihan Anwar, Harian Kedaulatan Rakyat, Yogyakarta, 15 Maret 1988 halaman 4/Opini).
H. Rosihan Anwar hanya menyebut empat dari sembilan wali yang berasal dari Aceh (tepatnya dari Kerajaan Samudra Pasai, yang lokasinya dekat kota Lhokseumawe – sekarang). Namun, penulis yang lain mengakui pula, bahwa Maulana Malik Ibrahim dan Maulana Ishak/Raden Paku (Sunan Giri) juga berasal dari Pasai. Beberapa sumber menyebutkan, bahwa pada masa pemerintahan Sultan Zainal Abidin Bahian Syah (± 797 H/1395 M), sebuah Tim Dakwah Islam yang dipimpin Maulana Malik Ibrahim telah dikirimnya ke pulau Jawa.
Melacak bukti sejarah Wali Songo dan beberapa wali lainnya di Jawa cukup mudah, karena berbagai jenis sumber tersedia di sana. Lain halnya, jika kita hendak melacak jejak wali-wali tersebut ketika belum merantau ke pulau Jawa. Bagaimana kehidupan mereka semasa masih kanak-kanak di Kerajaan Samudra Pasai (di Aceh). Sultan yang mana yang sedang berkuasa saat itu?. Latar belakang apa yang menyebabkan calon-calon wali-wali itu berangkat ke Jawa? Apa, karena terpaksa?, suka rela? atau sengaja dikirim Sultan Samudra Pasai sebagai juru dakwah untuk mengembangkan agama Islam di pulau Jawa?.
Semua pertanyaan di atas hampir mustahil bisa dijawab, karena suber-sumber sejarah mengenai wali sama-sekali tidak terdapat di Aceh. Cerita rakyat, legenda, batu bersurat, kitab-kitab lama juga tidak pernah menyinggung masalah calon-calon wali tu. Jadi, perihal kehidupan wali-wali semasa masih kecil di Aceh – di Kerajaan Samudra Pasai- masih merupakan fakta sejarah yang gelap; yang entah kapan bisa terungkap?.
Sebelum masalah asal-usul Wali Songo dari Aceh semakin gelap, alangkah baiknya jika dalam tahun Budaya 2004 ini digerakkan suatu upaya untuk menelusuri sejarah wali-wali itu; mulai dari Aceh sampai pulau Jawa. Sebagai langkah awal, perlulah tempat-tempat yang dianggap terikat dengan wali-wali di Aceh agar mengabadikan nama wali (semasa kecil) di tempat itu. Bangunan Mesjid, Meunasah, Dayah-Pesantren, sekoah dsb. ;juga perlu dinamakan dengan nama-nama harum dari wali-wali tersebut.
Sebuah buku cetakan ke-4 terbitan Bandung (1996) “Seri Wali Songo” yang ditulis Arman Arroisi telah mencantumkan pendapat yang berbeda mengenai asal-usul Wali Songo. Pada buku yang dikhususkan kepada anak-anak ini, Sunan Ampel disebutkan berasal dari negeri Campa di Kamboja. Padahal dalam buku “Kerajaan-Kerajaan Islam di Jawa”, Grafiti Pers, Jakarta, 1986, menyebutkan Sunan Ampel berasal dari Aceh. Buku yang semula berbahasa Belanda dan telah diterjemahkan ke bahasa Indonesia; ditulis oleh dua sejarawan Belanda, DR. H. J. De Graaf dan DR. TH. G. TH. Pigeaud.
Mengenai asal-usul Sunan Ampel dari Campa, kedua penulis buku ini tidak menganggap negeri Campa yang di negara Kamboja, tetapi negeri Jeumpa yang terletak diwilayah Bireuen -Aceh – sekarang.
Begitulah, bila pihak-pihak terkait di Aceh, terutama Pemda Aceh terus-menerus tidak peduli dengan upaya “mempatenkan” asal-usul sebagaian Wali Songo berasal dari Aceh, besar kemungkinan dalam waktu tidak lama lagi, sejarah asal-usul wali-wali itu akan jatuh ke daerah lain, bahkan pula ke negara lain. Ketika hal itu terjadi, maka pupuslah salah satu sebab mengapa daerah Aceh digelar negeri Serambi Mekah!!!.
T. A. Sakti
Banda Aceh,29-4-2004.
alhamduliilah
Assalamu alaikum. Gan saya mo ikutan nimrung hanya sekedar sharing, setelah saya simak dan baca dari mulai pembahasan dan komen saya gak nemuin asal-usulnya dari mana para wali berasal siapa nama-2 aslinya yg ada hanya riwayat perjalanannya saja tapi asal mulanya mereka dari mana disini tidak ada penjelasan yg akurat.
Saya pernah membaca sebuah artikel dari teman saya tentang asal-usul Wali Songo dan saya sangat kaget mungkin agan-agan juga, karna di artikel itu dijelaskan kalau Para Wali itu sesungguhnya bukanlah dari tanah Arab seperti yg kita bayangkan selama ini di artikel itu dijelaskan kalau bangsa Arab datang ke Nusantara ini tidak lebih hanyalah sekedar berdagang semata tujuan utamanya tidak lebih dari itu didalam artikel itu dijelaskan secara panjang lebar dari beberapa Wali yg ada di Nusantara ini justru mereka lebih dekat dengan Budaya China bukan dengan budaya Arab ternyata disitu dijelaskan kalau para Wali yg datang ke Nusantara ini sesungguhnya mereka adalah orang-2 keturunan Tionghoa.
Saya sempat mengcopy nama-2 dari para Wali yang antara lain :
1. Sunan Ampel alias Bong Swie Ho
2. Sunan Drajat alias Bong Tak Keng
3. Sunan Bonang alias Bong Tak Ang
4. Sunan Kalijaga alias Gan Si Cang
5. Sunan Gunung Jati alias Du Anbo – Toh A Bo
6. Sunan Kudus alias ZhaDexu – Ja Tik Su
7. Sunan Giri taya sanes putuna Bong Swie Ho
8. Sunan Muria
9. Maulana Malik Ibrahim alias Chen Yinghua/Tan Eng Hoat”.
Kalau kita mau telaah lagi kebelakang mungkin Agan-agan semua pada tahu siapa WONG PE HUNG ?… itu jagoan silat yg sering diperanin sama JET LIE ternyata beliau adalah seorang muslim yg taat dan dia itu seorang Ustad, trus Agan-agan pasti kenal SAM PO KONG (Panglima perang Cheng Ho) beliau adalah sorang Muslim yg taat singgah dan menetap lalu wafat di Semarang.
Saya sudah lama mencari asal-usul WALI SONGO selama ini yg saya dapat hanya sejarah perjalanan selama penyebaran agama Islam bukan darimana asal-usul apa & siapa para WALI SONGO itu mudah-mudahan apa yg saya tulis ini ada gunanya bagi Saudara/i
“Sunan Ampel (Bong Swie Ho) alias Raden Rachmat dilahirkan pada tahun 1401 di Champa (sekarang Kamboja atau VIETNAM). bukan dari Arab Beliau pertama kali datang ke tanah Jawa ini pada tahun 1443. Dan pada tahun 1479 Sunan Ampel mendirikan Masjid Demak
Lalu Raden Patah alias Chen Jinwen – Tan Jin Bun sebagai Sultan. Beliau adalah putera dari Cek Kopo dari Palembang”.
“Orang Portugis menyebut Raden Patah dgn sebutan ”Pate Rodin Sr” selaku ”Persona de grande syso” (orang yg sangat bijaksana) atau ”Cavaleiro” (bangsawan yg mulia). Namun, orang Belanda kurang percaya kalau Sultan Islam wiwitan di Jawa itu berasal dari Tionghoa. ”Masa sultan Islam itu orang Tionghoa?”. Keraguan itu, berasal dari Residen Poortman 1928 pertama tugas di pemerintahan Belanda yg harus mengadakan penelitian : Apa betul Raden Patah itu orang Tionghoa?”
“Poortman diberi tugas harus menggeledah Kelenteng Sam Po Kong, alias menyita segala naskah bahasa Tionghoa, yg sudah berusia lebih dari 400 tahun kebelakang. Banyaknya saat itu lebih dari tiga pedati. Arsip-arsip Poortman itu telah dikutip oleh Parlindungan yg membuat buku sejarah karajaan Islam wiwitan.
“Yg membuktikan Raden Patah itu benar-2 orang Tionghoa, bisa dilihat dan dibaca dari Surat Kanda Raden Patah yg mempunyai gelar Panembahan Jimbun. Di babad Tanah Jawa disebut selaku Senapati Jimbun. Kata Jin Bun (Jinwen) dari dialek Hokkian mengandung arti ”manusa kuat”.
“Juga perlu diketahui kata “Kyai” juga yg saat ini banyak digunakan, tiada lain sesebutan untuk Guru agama Islam. Ternyata sama dengan sebutan Lelaki Tionghoa Totok, seperti panggilan “Encek”.
“Ada lagi satu contoh pakaian Gamis yg sering digunakan kaum muslim Indonesia disaat ibadah sholat utamanya kalau akan sholat jamaah di Masjid. Baju itu persis 100% baju tradisional China. Begitu juga dengan baju KOKO silahkan agan simak bahasa dari mana ?….. lalu topi haji juga yg banyak dipakai oleh para haji di Indonesia ini, itu berasal dari China, di jajaran negara Islam atau Timur Tengah pakaian itu TIDAK ADA”.
Artikel ini berdasarkan Referensi dari Pustaka yg berada di Leiden dan Den Haag”.
Jika agan-2 kurang setuju dengan artikel ini atau mungkin punya artikel lain yg bisa lebih di percaya saya minta maaf saya akan lebih senang bila ada teman yg mau berbagi tapi saya tidak menerima artikel yg hanya sekedar pendapat pribadi tanpa di lampiri dengan data-data yg tidak bisa dipertanggung jawabkan.
Setuju atau tidak dengan artikel ini mari kita telusuri lebih jauh lagi, kebenaran harus diungkap secara gamblang tidak perlu ditutupi entah darimana itu datangnya
trima ksih di atas prkongsian ilmu ini=)
sya butuh kan ini buat kumpulkan tugas makasih jugak buat wawassan ^_^ -_-
mohon ijin copy ya… buat tugas,,,, trimaksih
terima kasih banyak….
ilmu akan mengantikan sejarah islam yg nyata.
smoga semua impian ilmu islam kan trkabul
amien
lovely
amalina
mas sandiputra..
km adlh org mu’min, artinya
orang yg iman.
sangt jarg org spert km, yg msh pduli dgn sjarah islam.
semoga sukses selalu. amin
Menurut buku Haul Sunan Ampel Ke-555 yang ditulis oleh KH. Mohammad Dahlan,[1] majelis dakwah yang secara umum dinamakan Walisongo, sebenarnya terdiri dari beberapa angkatan. Para Walisongo tidak hidup pada saat yang persis bersamaan, namun satu sama lain mempunyai keterkaitan erat, baik dalam ikatan darah atau karena pernikahan, maupun dalam hubungan guru-murid. Bila ada seorang anggota majelis yang wafat, maka posisinya digantikan oleh tokoh lainnya:
* Angkatan ke-1 (1404 – 1435 M), terdiri dari Maulana Malik Ibrahim (wafat 1419), Maulana Ishaq, Maulana Ahmad Jumadil Kubro, Maulana Muhammad Al-Maghrabi, Maulana Malik Isra’il (wafat 1435), Maulana Muhammad Ali Akbar (wafat 1435), Maulana Hasanuddin, Maulana ‘Aliyuddin, dan Syekh Subakir atau juga disebut Syaikh Muhammad Al-Baqir.
* Angkatan ke-2 (1435 – 1463 M), terdiri dari Sunan Ampel yang tahun 1419 menggantikan Maulana Malik Ibrahim, Maulana Ishaq (wafat 1463), Maulana Ahmad Jumadil Kubro, Maulana Muhammad Al-Maghrabi, Sunan Kudus yang tahun 1435 menggantikan Maulana Malik Isra’il, Sunan Gunung Jati yang tahun 1435 menggantikan Maulana Muhammad Ali Akbar, Maulana Hasanuddin (wafat 1462), Maulana ‘Aliyuddin (wafat 1462), dan Syekh Subakir (wafat 1463).
* Angkatan ke-3 (1463 – 1466 M), terdiri dari Sunan Ampel, Sunan Giri yang tahun 1463 menggantikan Maulana Ishaq, Maulana Ahmad Jumadil Kubro (wafat 1465), Maulana Muhammad Al-Maghrabi (wafat 1465), Sunan Kudus, Sunan Gunung Jati, Sunan Bonang yang tahun 1462 menggantikan Maulana Hasanuddin, Sunan Derajat yang tahun 1462 menggantikan Maulana ‘Aliyyuddin, dan Sunan Kalijaga yang tahun 1463 menggantikan Syaikh Subakir.
* Angkatan ke-4 (1466 – 1513 M, terdiri dari Sunan Ampel (wafat 1481), Sunan Giri (wafat 1505), Raden Fattah yang pada tahun 1465 mengganti Maulana Ahmad Jumadil Kubra, Fathullah Khan (Falatehan) yang pada tahun 1465 mengganti Maulana Muhammad Al-Maghrabi, Sunan Kudus, Sunan Gunung Jati, Sunan Bonang, Sunan Derajat, dan Sunan Kalijaga (wafat 1513).
* Angkatan ke-5 (1513 – 1533 M), terdiri dari Syekh Siti Jenar yang tahun 1481 menggantikan Sunan Ampel (wafat 1517), Raden Faqih Sunan Ampel II yang ahun 1505 menggantikan kakak iparnya Sunan Giri, Raden Fattah (wafat 1518), Fathullah Khan (Falatehan), Sunan Kudus (wafat 1550), Sunan Gunung Jati, Sunan Bonang (wafat 1525), Sunan Derajat (wafat 1533), dan Sunan Muria yang tahun 1513 menggantikan ayahnya Sunan Kalijaga.
* Angkatan ke-6 (1533 – 1546 M), terdiri dari Syekh Abdul Qahhar (Sunan Sedayu) yang ahun 1517 menggantikan ayahnya Syekh Siti Jenar, Raden Zainal Abidin Sunan Demak yang tahun 1540 menggantikan kakaknya Raden Faqih Sunan Ampel II, Sultan Trenggana yang tahun 1518 menggantikan ayahnya yaitu Raden Fattah, Fathullah Khan (wafat 1573), Sayyid Amir Hasan yang tahun 1550 menggantikan ayahnya Sunan Kudus, Sunan Gunung Jati (wafat 1569), Raden Husamuddin Sunan Lamongan yang tahun 1525 menggantikan kakaknya Sunan Bonang, Sunan Pakuan yang tahun 1533 menggantikan ayahnya Sunan Derajat, dan Sunan Muria (wafat 1551).
* Angkatan ke-7 (1546- 1591 M), terdiri dari Syaikh Abdul Qahhar (wafat 1599), Sunan Prapen yang tahun 1570 menggantikan Raden Zainal Abidin Sunan Demak, Sunan Prawoto yang tahun 1546 menggantikan ayahnya Sultan Trenggana, Maulana Yusuf cucu Sunan Gunung Jati yang pada tahun 1573 menggantikan pamannya Fathullah Khan, Sayyid Amir Hasan, Maulana Hasanuddin yang pada tahun 1569 menggantikan ayahnya Sunan Gunung Jati, Sunan Mojoagung yang tahun 1570 menggantikan Sunan Lamongan, Sunan Cendana yang tahun 1570 menggantikan kakeknya Sunan Pakuan, dan Sayyid Shaleh (Panembahan Pekaos) anak Sayyid Amir Hasan yang tahun 1551 menggantikan kakek dari pihak ibunya yaitu Sunan Muria.
* Angkatan ke-8 (1592- 1650 M), terdiri dari Syaikh Abdul Qadir (Sunan Magelang) yang menggantikan Sunan Sedayu (wafat 1599), Baba Daud Ar-Rumi Al-Jawi yang tahun 1650 menggantikan gurunya Sunan Prapen, Sultan Hadiwijaya (Joko Tingkir) yang tahun 1549 menggantikan Sultan Prawoto, Maulana Yusuf, Sayyid Amir Hasan, Maulana Hasanuddin, Syekh Syamsuddin Abdullah Al-Sumatrani yang tahun 1650 menggantikan Sunan Mojoagung, Syekh Abdul Ghafur bin Abbas Al-Manduri yang tahun 1650 menggantikan Sunan Cendana, dan Sayyid Shaleh (Panembahan Pekaos).
wah mas Sandiputra apa ndak ngawur?….masa Kanjeng Sunan Kalijaga orang Tionghoa?…
alhamdullillah..dari para leluhur m’sia..
trim aku mendapat referensi baru , tentang nama-nama wali,ternyata wali tsb memiliki nama cina , hal tsb pernah aku baca suara karya ,th: 1976 /1978 , sebenarnya aku sudah lama mencari buku ,sumber ?sejarah ttg nama -nama tsb
Mari qt wajib meniru apa yg tlah d lakukan para wali allah……..
Ass wr wb.
Saya senang dgn sejarah tapi banyak sejarah yang di pelintir , jauh dari yg kebenarannya(sejati) termasuk sejarah walisanga contoh Sunan Ampel (R. Rahmat) nama Asli siapa ? Raden Patah nama asli siapa ?. dan cerita tidak seimbang kenapa Demak nyerang Majapahit sedang Raja Maja pahit adalah ayah sendiri. Maaf bukan maksud saya sok pintar, sok tahu, atau menggurui. kita jujur apa sebenarnya.
trima kasih atas sjarah ini. . . . . Sejarah ini sangat berman faat bagi umat muslim yang termasuk saya juga. . . .
alhmdllah dg mmbaca tntang sjrah wali songo, mNjdi tau sjrahnya
Ass. saya ucapkan banyak terimakasih, dengan sejarah ini mudah-mudahan kita dapat meneladani cara mereka mengangjarkn, menjaga dan melestarikan ajaran islam sampai ajal menjemput kita.
wah keren ceritanya gan……………….
sip….berguna banget
gak ada yg tau sejarah mereka secara pasti terkadang di bumbu2i…tapi mereka semua berasal dari arab…” para ulama2 dan wali yg datang dari arab menyebar ilmu ke seluruh dunia adalah mereka yg memiliki ilmu2 tinggi dan karomah. mereka datang dengan kitabnya( hikmah )
tulisan ini menurut ane sangat bagus dan bermanfaat karena bisa menjadi bahan belajar bagi siapa saja yang ingin mengetahui tentang siapa itu wali songo ANE ACUNGIN JEMPOL BUAT PENULIS SALUUUUUUUUUUUUUUT !!!!!!!!!!!!!
Ya emg sejarah walisongo itu bnyk para alim’ ulama’ berbeda ceritanya tnggl gimana kita menyikapinya .smg Allah selalu menunjuk kan kebenaran
terima kasih yah pa google atas bantuan nya….
thans info’a sangat membantu. . . .