Minggu, 04 Desember 2011


Senin, 05 Desember 2011
Sindikasi: Subscribe to Blogger SUMUTBeritaSubscribe to Blogger SUMUTKomentar

Sejarah Sembilan Wali / Walisongo (wali9)

August 25, 2009 oleh alibaba  
Tersimpan pada Sejarah dan Budaya
“Walisongo” berarti sembilan orang wali”
Mereka adalah Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Dradjad, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria, serta Sunan Gunung Jati. Mereka tidak hidup pada saat yang persis bersamaan. Namun satu sama lain mempunyai keterkaitan erat, bila tidak dalam ikatan darah juga dalam hubungan guru-murid
Maulana Malik Ibrahim yang tertua. Sunan Ampel anak Maulana Malik Ibrahim. Sunan Giri adalah keponakan Maulana Malik Ibrahim yang berarti juga sepupu Sunan Ampel. Sunan Bonang dan Sunan Drajad adalah anak Sunan Ampel. Sunan Kalijaga merupakan sahabat sekaligus murid Sunan Bonang. Sunan Muria anak Sunan Kalijaga. Sunan Kudus murid Sunan Kalijaga. Sunan Gunung Jati adalah sahabat para Sunan lain, kecuali Maulana Malik Ibrahim yang lebih dahulu meninggal.
Mereka tinggal di pantai utara Jawa dari awal abad 15 hingga pertengahan abad 16, di tiga wilayah penting. Yakni Surabaya-Gresik-Lamongan di Jawa Timur, Demak-Kudus-Muria di Jawa Tengah, serta Cirebon di Jawa Barat. Mereka adalah para intelektual yang menjadi pembaharu masyarakat pada masanya. Mereka mengenalkan berbagai bentuk peradaban baru: mulai dari kesehatan, bercocok tanam, niaga, kebudayaan dan kesenian, kemasyarakatan hingga pemerintahan.
Pesantren Ampel Denta dan Giri adalah dua institusi pendidikan paling penting di masa itu. Dari Giri, peradaban Islam berkembang ke seluruh wilayah timur Nusantara. Sunan Giri dan Sunan Gunung Jati bukan hanya ulama, namun juga pemimpin pemerintahan. Sunan Giri, Bonang, Kalijaga, dan Kudus adalah kreator karya seni yang pengaruhnya masih terasa hingga sekarang. Sedangkan Sunan Muria adalah pendamping sejati kaum jelata.
Era Walisongo adalah era berakhirnya dominasi Hindu-Budha dalam budaya Nusantara untuk digantikan dengan kebudayaan Islam. Mereka adalah simbol penyebaran Islam di Indonesia. Khususnya di Jawa. Tentu banyak tokoh lain yang juga berperan. Namun peranan mereka yang sangat besar dalam mendirikan Kerajaan Islam di Jawa, juga pengaruhnya terhadap kebudayaan masyarakat secara luas serta dakwah secara langsung, membuat “sembilan wali” ini lebih banyak disebut dibanding yang lain.
Masing-masing tokoh tersebut mempunyai peran yang unik dalam penyebaran Islam. Mulai dari Maulana Malik Ibrahim yang menempatkan diri sebagai “tabib” bagi Kerajaan Hindu Majapahit; Sunan Giri yang disebut para kolonialis sebagai “paus dari Timur” hingga Sunan Kalijaga yang mencipta karya kesenian dengan menggunakan nuansa yang dapat dipahami masyarakat Jawa -yakni nuansa Hindu dan Budha.
Maulana Malik Ibrahim (1)
Maulana Malik Ibrahim, atau Makdum Ibrahim As-Samarkandy diperkirakan lahir di Samarkand, Asia Tengah, pada paruh awal abad 14. Babad Tanah Jawi versi Meinsma menyebutnya Asmarakandi, mengikuti pengucapan lidah Jawa terhadap As-Samarkandy, berubah menjadi Asmarakandi
Maulana Malik Ibrahim kadang juga disebut sebagai Syekh Magribi. Sebagian rakyat malah menyebutnya Kakek Bantal. Ia bersaudara dengan Maulana Ishak, ulama terkenal di Samudra Pasai, sekaligus ayah dari Sunan Giri (Raden Paku). Ibrahim dan Ishak adalah anak dari seorang ulama Persia, bernama Maulana Jumadil Kubro, yang menetap di Samarkand. Maulana Jumadil Kubro diyakini sebagai keturunan ke-10 dari Syayidina Husein, cucu Nabi Muhammad saw.
Maulana Malik Ibrahim pernah bermukim di Campa, sekarang Kamboja, selama tiga belas tahun sejak tahun 1379. Ia malah menikahi putri raja, yang memberinya dua putra. Mereka adalah Raden Rahmat (dikenal dengan Sunan Ampel) dan Sayid Ali Murtadha alias Raden Santri. Merasa cukup menjalankan misi dakwah di negeri itu, tahun 1392 M Maulana Malik Ibrahim hijrah ke Pulau Jawa meninggalkan keluarganya.
Beberapa versi menyatakan bahwa kedatangannya disertai beberapa orang. Daerah yang ditujunya pertama kali yakni desa Sembalo, daerah yang masih berada dalam wilayah kekuasaan Majapahit. Desa Sembalo sekarang, adalah daerah Leran kecamatan Manyar, 9 kilometer utara kota Gresik.
Aktivitas pertama yang dilakukannya ketika itu adalah berdagang dengan cara membuka warung. Warung itu menyediakan kebutuhan pokok dengan harga murah. Selain itu secara khusus Malik Ibrahim juga menyediakan diri untuk mengobati masyarakat secara gratis. Sebagai tabib, kabarnya, ia pernah diundang untuk mengobati istri raja yang berasal dari Campa. Besar kemungkinan permaisuri tersebut masih kerabat istrinya.
Kakek Bantal juga mengajarkan cara-cara baru bercocok tanam. Ia merangkul masyarakat bawah -kasta yang disisihkan dalam Hindu. Maka sempurnalah misi pertamanya, yaitu mencari tempat di hati masyarakat sekitar yang ketika itu tengah dilanda krisis ekonomi dan perang saudara. Selesai membangun dan menata pondokan tempat belajar agama di Leran, tahun 1419 M Maulana Malik Ibrahim wafat. Makamnya kini terdapat di kampung Gapura, Gresik, Jawa Timur.n
Sunan Ampel (2)
Ia putera tertua Maulana Malik Ibrahim. Menurut Babad Tanah Jawi dan Silsilah Sunan Kudus, di masa kecilnya ia dikenal dengan nama Raden Rahmat. Ia lahir di Campa pada 1401 Masehi. Nama Ampel sendiri, diidentikkan dengan nama tempat dimana ia lama bermukim. Di daerah Ampel atau Ampel Denta, wilayah yang kini menjadi bagian dari Surabaya (kota Wonokromo sekarang)
Beberapa versi menyatakan bahwa Sunan Ampel masuk ke pulau Jawa pada tahun 1443 M bersama Sayid Ali Murtadho, sang adik. Tahun 1440, sebelum ke Jawa, mereka singgah dulu di Palembang. Setelah tiga tahun di Palembang, kemudian ia melabuh ke daerah Gresik. Dilanjutkan pergi ke Majapahit menemui bibinya, seorang putri dari Campa, bernama Dwarawati, yang dipersunting salah seorang raja Majapahit beragama Hindu bergelar Prabu Sri Kertawijaya.
Sunan Ampel menikah dengan putri seorang adipati di Tuban. Dari perkawinannya itu ia dikaruniai beberapa putera dan puteri. Diantaranya yang menjadi penerusnya adalah Sunan Bonang dan Sunan Drajat. Ketika Kesultanan Demak (25 kilometer arah selatan kota Kudus) hendak didirikan, Sunan Ampel turut membidani lahirnya kerajaan Islam pertama di Jawa itu. Ia pula yang menunjuk muridnya Raden Patah, putra dari Prabu Brawijaya V raja Majapahit, untuk menjadi Sultan Demak tahun 1475 M.
Di Ampel Denta yang berawa-rawa, daerah yang dihadiahkan Raja Majapahit, ia membangun mengembangkan pondok pesantren. Mula-mula ia merangkul masyarakat sekitarnya. Pada pertengahan Abad 15, pesantren tersebut menjadi sentra pendidikan yang sangat berpengaruh di wilayah Nusantara bahkan mancanegara. Di antara para santrinya adalah Sunan Giri dan Raden Patah. Para santri tersebut kemudian disebarnya untuk berdakwah ke berbagai pelosok Jawa dan Madura.
Sunan Ampel menganut fikih mahzab Hanafi. Namun, pada para santrinya, ia hanya memberikan pengajaran sederhana yang menekankan pada penanaman akidah dan ibadah. Dia-lah yang mengenalkan istilah “Mo Limo” (moh main, moh ngombe, moh maling, moh madat, moh madon). Yakni seruan untuk “tidak berjudi, tidak minum minuman keras, tidak mencuri, tidak menggunakan narkotik, dan tidak berzina.”
Sunan Ampel diperkirakan wafat pada tahun 1481 M di Demak dan dimakamkan di sebelah barat Masjid Ampel, Surabaya.n
Sunan Giri (3)
Ia memiliki nama kecil Raden Paku, alias Muhammad Ainul Yakin. Sunan Giri lahir di Blambangan (kini Banyuwangi) pada 1442 M. Ada juga yang menyebutnya Jaka Samudra. Sebuah nama yang dikaitkan dengan masa kecilnya yang pernah dibuang oleh keluarga ibunya–seorang putri raja Blambangan bernama Dewi Sekardadu ke laut. Raden Paku kemudian dipungut anak oleh Nyai Semboja (Babad Tanah Jawi versi Meinsma).
Ayahnya adalah Maulana Ishak. saudara sekandung Maulana Malik Ibrahim. Maulana Ishak berhasil meng-Islamkan isterinya, tapi gagal mengislamkan sang mertua. Oleh karena itulah ia meninggalkan keluarga isterinya berkelana hingga ke Samudra Pasai.
Sunan Giri kecil menuntut ilmu di pesantren misannya, Sunan Ampel, tempat dimana Raden Patah juga belajar. Ia sempat berkelana ke Malaka dan Pasai. Setelah merasa cukup ilmu, ia membuka pesantren di daerah perbukitan Desa Sidomukti, Selatan Gresik. Dalam bahasa Jawa, bukit adalah “giri”. Maka ia dijuluki Sunan Giri.
Pesantrennya tak hanya dipergunakan sebagai tempat pendidikan dalam arti sempit, namun juga sebagai pusat pengembangan masyarakat. Raja Majapahit -konon karena khawatir Sunan Giri mencetuskan pemberontakan- memberi keleluasaan padanya untuk mengatur pemerintahan. Maka pesantren itupun berkembang menjadi salah satu pusat kekuasaan yang disebut Giri Kedaton. Sebagai pemimpin pemerintahan, Sunan Giri juga disebut sebagai Prabu Satmata.
Giri Kedaton tumbuh menjadi pusat politik yang penting di Jawa, waktu itu. Ketika Raden Patah melepaskan diri dari Majapahit, Sunan Giri malah bertindak sebagai penasihat dan panglima militer Kesultanan Demak. Hal tersebut tercatat dalam Babad Demak. Selanjutnya, Demak tak lepas dari pengaruh Sunan Giri. Ia diakui juga sebagai mufti, pemimpin tertinggi keagamaan, se-Tanah Jawa.
Giri Kedaton bertahan hingga 200 tahun. Salah seorang penerusnya, Pangeran Singosari, dikenal sebagai tokoh paling gigih menentang kolusi VOC dan Amangkurat II pada Abad 18.
Para santri pesantren Giri juga dikenal sebagai penyebar Islam yang gigih ke berbagai pulau, seperti Bawean, Kangean, Madura, Haruku, Ternate, hingga Nusa Tenggara. Penyebar Islam ke Sulawesi Selatan, Datuk Ribandang dan dua sahabatnya, adalah murid Sunan Giri yang berasal dari Minangkabau.
Dalam keagamaan, ia dikenal karena pengetahuannya yang luas dalam ilmu fikih. Orang-orang pun menyebutnya sebagai Sultan Abdul Fakih. Ia juga pecipta karya seni yang luar biasa. Permainan anak seperti Jelungan, Jamuran, lir-ilir dan cublak suweng disebut sebagai kreasi Sunan Giri. Demikian pula Gending Asmaradana dan Pucung -lagi bernuansa Jawa namun syarat dengan ajaran Islam.n
Sunan Bonang (4)
Ia anak Sunan Ampel, yang berarti juga cucu Maulana Malik Ibrahim. Nama kecilnya adalah Raden Makdum Ibrahim. Lahir diperkirakan 1465 M dari seorang perempuan bernama Nyi Ageng Manila, puteri seorang adipati di Tuban
Sunan Kudus banyak berguru pada Sunan Kalijaga. Kemudian ia berkelana ke berbagai daerah tandus di Jawa Tengah seperti Sragen, Simo hingga Gunung Kidul. Cara berdakwahnya pun meniru pendekatan Sunan Kalijaga: sangat toleran pada budaya setempat. Cara penyampaiannya bahkan lebih halus. Itu sebabnya para wali –yang kesulitan mencari pendakwah ke Kudus yang mayoritas masyarakatnya pemeluk teguh-menunjuknya.
Cara Sunan Kudus mendekati masyarakat Kudus adalah dengan memanfaatkan simbol-simbol Hindu dan Budha. Hal itu terlihat dari arsitektur masjid Kudus. Bentuk menara, gerbang dan pancuran/padasan wudhu yang melambangkan delapan jalan Budha. Sebuah wujud kompromi yang dilakukan Sunan Kudus.
Suatu waktu, ia memancing masyarakat untuk pergi ke masjid mendengarkan tabligh-nya. Untuk itu, ia sengaja menambatkan sapinya yang diberi nama Kebo Gumarang di halaman masjid. Orang-orang Hindu yang mengagungkan sapi, menjadi simpati. Apalagi setelah mereka mendengar penjelasan Sunan Kudus tentang surat Al Baqarah
yang berarti “sapi betina”. Sampai sekarang, sebagian masyarakat tradisional Kudus, masih menolak untuk menyembelih sapi.
Sunan Kudus juga menggubah cerita-cerita ketauhidan. Kisah tersebut disusunnya secara berseri, sehingga masyarakat tertarik untuk mengikuti kelanjutannya. Sebuah pendekatan yang tampaknya mengadopsi cerita 1001 malam dari masa kekhalifahan Abbasiyah. Dengan begitulah Sunan Kudus mengikat masyarakatnya.
Bukan hanya berdakwah seperti itu yang dilakukan Sunan Kudus. Sebagaimana ayahnya, ia juga pernah menjadi Panglima Perang Kesultanan Demak. Ia ikut bertempur saat Demak, di bawah kepemimpinan Sultan Prawata, bertempur melawan Adipati Jipang, Arya Penangsang.n
Sunan Kalijaga (5)
Dialah “wali” yang namanya paling banyak disebut masyarakat Jawa. Ia lahir sekitar tahun 1450 Masehi. Ayahnya adalah Arya Wilatikta, Adipati Tuban -keturunan dari tokoh pemberontak Majapahit, Ronggolawe. Masa itu, Arya Wilatikta diperkirakan telah menganut Islam
Nama kecil Sunan Kalijaga adalah Raden Said. Ia juga memiliki sejumlah nama panggilan seperti Lokajaya, Syekh Malaya, Pangeran Tuban atau Raden Abdurrahman.Terdapat beragam versi menyangkut asal-usul nama Kalijaga yang disandangnya.
Masyarakat Cirebon berpendapat bahwa nama itu berasal dari dusun Kalijaga di Cirebon. Sunan Kalijaga memang pernah tinggal di Cirebon dan bersahabat erat dengan Sunan Gunung Jati. Kalangan Jawa mengaitkannya dengan kesukaan wali ini untuk berendam (‘kungkum’) di sungai (kali) atau “jaga kali”. Namun ada yang menyebut istilah itu berasal dari bahasa Arab “qadli dzaqa” yang menunjuk statusnya sebagai “penghulu suci” kesultanan.
Masa hidup Sunan Kalijaga diperkirakan mencapai lebih dari 100 tahun. Dengan demikian ia mengalami masa akhir kekuasaan Majapahit (berakhir 1478), Kesultanan Demak, Kesultanan Cirebon dan Banten, bahkan juga Kerajaan Pajang yang lahir pada 1546 serta awal kehadiran Kerajaan Mataram dibawah pimpinan Panembahan Senopati. Ia ikut pula merancang pembangunan Masjid Agung Cirebon dan Masjid Agung Demak. Tiang “tatal” (pecahan kayu) yang merupakan salah satu dari tiang utama masjid adalah kreasi Sunan Kalijaga.
Dalam dakwah, ia punya pola yang sama dengan mentor sekaligus sahabat dekatnya, Sunan Bonang. Paham keagamaannya cenderung “sufistik berbasis salaf” -bukan sufi panteistik (pemujaan semata). Ia juga memilih kesenian dan kebudayaan sebagai sarana untuk berdakwah.
Ia sangat toleran pada budaya lokal. Ia berpendapat bahwa masyarakat akan menjauh jika diserang pendiriannya. Maka mereka harus didekati secara bertahap: mengikuti sambil mempengaruhi. Sunan Kalijaga berkeyakinan jika Islam sudah dipahami, dengan sendirinya kebiasaan lama hilang.
Maka ajaran Sunan Kalijaga terkesan sinkretis dalam mengenalkan Islam. Ia menggunakan seni ukir, wayang, gamelan, serta seni suara suluk sebagai sarana dakwah. Dialah pencipta Baju takwa, perayaan sekatenan, grebeg maulud, Layang Kalimasada, lakon wayang Petruk Jadi Raja. Lanskap pusat kota berupa Kraton, alun-alun dengan dua beringin serta masjid diyakini sebagai karya Sunan Kalijaga.
Metode dakwah tersebut sangat efektif. Sebagian besar adipati di Jawa memeluk Islam melalui Sunan Kalijaga. Di antaranya adalah Adipati Padanaran, Kartasura, Kebumen, Banyumas, serta Pajang (sekarang Kotagede – Yogya). Sunan Kalijaga dimakamkan di Kadilangu -selatan Demak.n
Sunan Gunung Jati (6)
Banyak kisah tak masuk akal yang dikaitkan dengan Sunan Gunung Jati. Diantaranya adalah bahwa ia pernah mengalami perjalanan spiritual seperti Isra’ Mi’raj, lalu bertemu Rasulullah SAW, bertemu Nabi Khidir, dan menerima wasiat Nabi Sulaeman. (Babad Cirebon Naskah Klayan hal.xxii).
Semua itu hanya mengisyaratkan kekaguman masyarakat masa itu pada Sunan Gunung Jati. Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah diperkirakan lahir sekitar tahun 1448 M. Ibunya adalah Nyai Rara Santang, putri dari raja Pajajaran Raden Manah Rarasa. Sedangkan ayahnya adalah Sultan Syarif Abdullah Maulana Huda, pembesar Mesir keturunan Bani Hasyim dari Palestina.
Syarif Hidayatullah mendalami ilmu agama sejak berusia 14 tahun dari para ulama Mesir. Ia sempat berkelana ke berbagai negara. Menyusul berdirinya Kesultanan Bintoro Demak, dan atas restu kalangan ulama lain, ia mendirikan Kasultanan Cirebon yang juga dikenal sebagai Kasultanan Pakungwati.
Dengan demikian, Sunan Gunung Jati adalah satu-satunya “wali songo” yang memimpin pemerintahan. Sunan Gunung Jati memanfaatkan pengaruhnya sebagai putra Raja Pajajaran untuk menyebarkan Islam dari pesisir Cirebon ke pedalaman Pasundan atau Priangan.
Dalam berdakwah, ia menganut kecenderungan Timur Tengah yang lugas. Namun ia juga mendekati rakyat dengan membangun infrastruktur berupa jalan-jalan yang menghubungkan antar wilayah.
Bersama putranya, Maulana Hasanuddin, Sunan Gunung Jati juga melakukan ekspedisi ke Banten. Penguasa setempat, Pucuk Umum, menyerahkan sukarela penguasaan wilayah Banten tersebut yang kemudian menjadi cikal bakal Kesultanan Banten.
Pada usia 89 tahun, Sunan Gunung Jati mundur dari jabatannya untuk hanya menekuni dakwah. Kekuasaan itu diserahkannya kepada Pangeran Pasarean. Pada tahun 1568 M, Sunan Gunung Jati wafat dalam usia 120 tahun, di Cirebon (dulu Carbon). Ia dimakamkan di daerah Gunung Sembung, Gunung Jati, sekitar 15 kilometer sebelum kota Cirebon dari arah barat.n
Sunan Drajat (7)
Nama kecilnya Raden Qosim. Ia anak Sunan Ampel. Dengan demikian ia bersaudara dengan Sunan Bonang. Diperkirakan Sunan Drajat yang bergelar Raden Syaifuddin ini lahir pada tahun 1470 M
Sunan Drajat mendapat tugas pertama kali dari ayahnya untuk berdakwah ke pesisir Gresik, melalui laut. Ia kemudian terdampar di Dusun
Jelog –pesisir Banjarwati atau Lamongan sekarang. Tapi setahun berikutnya Sunan Drajat berpindah 1 kilometer ke selatan dan mendirikan padepokan santri Dalem Duwur, yang kini bernama Desa Drajat, Paciran-Lamongan.
Dalam pengajaran tauhid dan akidah, Sunan Drajat mengambil cara ayahnya: langsung dan tidak banyak mendekati budaya lokal. Meskipun demikian, cara penyampaiannya mengadaptasi cara berkesenian yang dilakukan Sunan Muria. Terutama seni suluk.
Maka ia menggubah sejumlah suluk, di antaranya adalah suluk petuah “berilah tongkat pada si buta/beri makan pada yang lapar/beri pakaian pada yang telanjang’.
Sunan Drajat juga dikenal sebagai seorang bersahaja yang suka menolong. Di pondok pesantrennya, ia banyak memelihara anak-anak yatim-piatu dan fakir miskin.n
Sunan Kudus (8)
Nama kecilnya Jaffar Shadiq. Ia putra pasangan Sunan Ngudung dan Syarifah (adik Sunan Bonang), anak Nyi Ageng Maloka. Disebutkan bahwa Sunan Ngudung adalah salah seorang putra Sultan di Mesir yang berkelana hingga di Jawa. Di Kesultanan Demak, ia pun diangkat menjadi Panglima Perang
Sunan Kudus banyak berguru pada Sunan Kalijaga. Kemudian ia berkelana ke berbagai daerah tandus di Jawa Tengah seperti Sragen, Simo hingga Gunung Kidul. Cara berdakwahnya pun meniru pendekatan Sunan Kalijaga: sangat toleran pada budaya setempat. Cara penyampaiannya bahkan lebih halus. Itu sebabnya para wali –yang kesulitan mencari pendakwah ke Kudus yang mayoritas masyarakatnya pemeluk teguh-menunjuknya.
Cara Sunan Kudus mendekati masyarakat Kudus adalah dengan memanfaatkan simbol-simbol Hindu dan Budha. Hal itu terlihat dari arsitektur masjid Kudus. Bentuk menara, gerbang dan pancuran/padasan wudhu yang melambangkan delapan jalan Budha. Sebuah wujud kompromi yang dilakukan Sunan Kudus.
Suatu waktu, ia memancing masyarakat untuk pergi ke masjid mendengarkan tabligh-nya. Untuk itu, ia sengaja menambatkan sapinya yang diberi nama Kebo Gumarang di halaman masjid. Orang-orang Hindu yang mengagungkan sapi, menjadi simpati. Apalagi setelah mereka mendengar penjelasan Sunan Kudus tentang surat Al Baqarah yang berarti “sapi betina”. Sampai sekarang, sebagian masyarakat tradisional Kudus, masih menolak untuk menyembelih sapi.
Sunan Kudus juga menggubah cerita-cerita ketauhidan. Kisah tersebut disusunnya secara berseri, sehingga masyarakat tertarik untuk mengikuti kelanjutannya. Sebuah pendekatan yang tampaknya mengadopsi cerita 1001 malam dari masa kekhalifahan Abbasiyah. Dengan begitulah Sunan Kudus mengikat masyarakatnya.
Bukan hanya berdakwah seperti itu yang dilakukan Sunan Kudus. Sebagaimana ayahnya, ia juga pernah menjadi Panglima Perang Kesultanan Demak. Ia ikut bertempur saat Demak, di bawah kepemimpinan Sultan Prawata, bertempur melawan Adipati Jipang, Arya Penangsang.n
Sunan Muria (9)
Ia putra Dewi Saroh –adik kandung Sunan Giri sekaligus anak Syekh Maulana Ishak, dengan Sunan Kalijaga. Nama kecilnya adalah Raden Prawoto. Nama Muria diambil dari tempat tinggal terakhirnya di lereng Gunung Muria, 18 kilometer ke utara kota Kudus
Gaya berdakwahnya banyak mengambil cara ayahnya, Sunan Kalijaga. Namun berbeda dengan sang ayah, Sunan Muria lebih suka tinggal di daerah sangat terpencil dan jauh dari pusat kota untuk menyebarkan agama Islam.
Bergaul dengan rakyat jelata, sambil mengajarkan keterampilan-keterampilan bercocok tanam, berdagang dan melaut adalah kesukaannya.
Sunan Muria seringkali dijadikan pula sebagai penengah dalam konflik internal di Kesultanan Demak (1518-1530), Ia dikenal sebagai pribadi yang mampu memecahkan berbagai masalah betapapun rumitnya masalah itu. Solusi pemecahannya pun selalu dapat diterima oleh semua pihak yang berseteru. Sunan Muria berdakwah dari Jepara, Tayu, Juana hingga sekitar Kudus dan Pati. Salah satu hasil dakwahnya lewat seni adalah lagu Sinom dan Kinanti.

Komentar

314 Komentar untuk tulisan "Sejarah Sembilan Wali / Walisongo (wali9)"

  1. Nida pada Tue, 29th Sep 2009 9:36 
    Terimakasih, sejarah ini sangat penting dan bermanfaat.
  2. musik.um.ac.id pada Tue, 6th Oct 2009 14:41 
    thanks mas artikelnya,sangat membantu buat adik saya nih….
  3. Ipinx pada Sun, 25th Oct 2009 19:49 
    Mudah-mudahan tulisan anda bermanfaat bagi generasi muda sekarang yang sepertinya sudah melupakan sejarah islam indonesia, bahwa Wali songo adalah Pahlawan-pahlawan islam yang patut kita hormati dan hargai.
  4. echa pada Thu, 29th Oct 2009 13:10 
    syukron atas info nya….bisa aku manfaatkan untuk bahan makalah.
  5. dimas yudi strio pada Sun, 8th Nov 2009 1:26 
    saya sangat suka sejarah islam sebab mengenag bagaimana para wali berjuang buat adinul aslamtu
  6. E_Qha pada Tue, 24th Nov 2009 15:42 
    MaKAciH atz artikelnya,aq jd bsa ngerja in tgas sjarah dEch. . . !
  7. DENI pada Thu, 26th Nov 2009 9:11 
    hapus gambar dan video pornoh karena merusak moral bangsa
  8. ayu pada Wed, 9th Dec 2009 15:41 
    aqu cuma mau tau aja tentang wali songo.
    coz_xa ini tugas di sekolah loe,,,,,
  9. M.YUSUF AY. pada Tue, 22nd Dec 2009 19:17 
    Ass.,Wr.,Wb., Sangat baik tulisan sejarah para wali ini….
    Insya Allah dapat menjadi bahan saya untuk membuat visualisasinya……
    Wass.,Wr.,Wb.,
  10. Isti dari siswa MTS P.AL Hamidiyah Depok pada Fri, 25th Dec 2009 23:23 
    Uh hari ini dan dari hari kemarim aku sedih…
    aku pengen bgt ziarah ke mkm walsonk soal’a gak munkin nanti aku bs kesana…
    insyaallah klw aku ada uang aku pasti pergi kesana…
    aku berharap Allah mengabulkan doaku…
    Aku pengen bgt kesana bersama teman2 ku namun aku gak bs…
    kpn ya aku bs pergi kesana bersama teman2ku?
  11. gus din druju pada Sat, 9th Jan 2010 12:00 
    sejarah ini sangat para generasi muda untuk keteladanan para pejuang agama dan saya sekarang agak semangat dalam menyikapi hidup ini isi sangat menggugah hati setiap muslim.sya doakan smoga smakin hari tambah terkenal.
  12. imien_C pada Tue, 12th Jan 2010 14:38 
    ass,
    sbenarnya dah bagus, tapi ko sejarah sunan bonang sama sunan kudus ko sama ya?? apakah ini benar2 sama atau salah? kalau salah cepat dganti ya,soalnya aku pengen banget mengenal sejarah walisongo.mksih
    wass,.
  13. febi pada Wed, 20th Jan 2010 12:43 
    q kgm m wli singo
  14. miska,yanti pada Sun, 24th Jan 2010 20:22 
    kami kagum kpada wali songo krna mrka hebat dlm memajukan islam……………
  15. risdiyanto pada Sat, 30th Jan 2010 11:46 
    sae maleh menawi pun lengkapi kantos gambar , dados tambah pawartosan, matur nuwun mpun saged nambah pawartosan babagan kawruh wali sangga ….
  16. Rizalalbanjari pada Sat, 13th Feb 2010 2:32 
    Salam dari anaknda ?
  17. Syofyan pada Mon, 15th Feb 2010 18:19 
    Ok bngt crita para wali songo,mdh2n generasi muda dpt memahami sejarah islam.
  18. heroyogi sulendra pada Tue, 16th Feb 2010 11:34 
    saya sangan suka sekali membaca artikel sejarah. bagus sudah bagus kok artikel ini. tapi untuk masukan tolong yang ada kesamaan cerita diganti biar sebih siip
  19. riesha pada Wed, 17th Feb 2010 16:38 
    ok bnget artikel inni karena aq sudah mengerjakan tugas karena artikel ini untuk usul dan masukan tolong yach agak d ringkas …
    sekali lagi terimakasih atas artikel ini karena aq telah mengerjakan tugas ..
    trim’s rieshaa
  20. ami basya pada Thu, 18th Feb 2010 15:34 
    bagus2, lengkap skali…saya jadi ada bahan buat ngajar anak2,,,hehe
  21. Abu Farah pada Wed, 24th Feb 2010 21:15 
    Terima kasih, shobat, saya cukup terbantu, tapi saya masih haus akan sejarah walisongo, bisakah kapan-2 dilengkapi lagi mungkin dari sumber atau literatur lain
  22. Jaffar sodik pada Fri, 26th Feb 2010 23:30 
    Semoga bs meningkatkan iman dan takwa kita….n bermanfaat bagi yang membutuhkanx
  23. Ebiet syufandi pada Sat, 6th Mar 2010 7:31 
    Sejarah ini membuat kita berfikir,betapa teguhnya iman para penyebar islam..untuk Allah dan agama-NYA dia mau mengorbankan apa saja..semoga islam makin jaya..amin
  24. Ebit syufandi pada Sat, 6th Mar 2010 7:39 
    Lanjutkan dakwah islam hai para da’i..teguhkan iman
  25. valian pada Sun, 7th Mar 2010 14:16 
    saya sngat menyukai sejarah2 islam di indonesia
  26. akhmad saiffudin pada Tue, 9th Mar 2010 7:41 
    bagus buat anak-anak yang belum paham wali songo
  27. dyah ayu pada Sat, 20th Mar 2010 12:02 
    MAKaCiH………..!!!
    karena da situs niech, Quw bikin tugas….!!
  28. The Ags pada Tue, 23rd Mar 2010 21:23 
    thanks bwt infox
  29. Putcu Tenggar pada Wed, 24th Mar 2010 9:31 
    Alhamdulillah, smg mendpt barhahx
  30. aliffia nastiti pada Sat, 27th Mar 2010 17:13 
    maturnuwun! bisa bwt tambahan materi utk ngajar
  31. Rosy pada Sun, 28th Mar 2010 17:28 
    Makacih bgt,q lg nyari mtr ini buat ngajar bsk.alhmdllh…
  32. yudi pada Tue, 6th Apr 2010 10:40 
    jangan terlalu kagum dengan keramat wali dan kehebatan mereka, yang penting bagaimana caranya supaya kita bisa seperti mereka, apakah “pakaian” mereka? mohon bimbingannya.
  33. jaenal pada Wed, 7th Apr 2010 11:22 
    alhamdulilah buat anak2 yang suka ngaji
  34. annisa pada Wed, 7th Apr 2010 14:14 
    thx ea,alhmdulillah brkt situs ne tgs aq jd beres semua …. :)
  35. ryan pada Thu, 8th Apr 2010 12:49 
    terima kasih banyak atas artikelnya semoga selalu menyebar dan memperluas wawasan umat islam di dunia. amin………..
  36. Ridwan pada Fri, 9th Apr 2010 2:02 
    Makasih atas semua informasinya, soalnya ini penting banget apalagi bagi kalangan islam sunni alias isla NU Assalamualaikum kasadayana umat islam….
  37. Ridwan pada Fri, 9th Apr 2010 2:02 
    Assalamualaikum…………. umat NU (nahdatul ulama)
  38. desy pada Fri, 16th Apr 2010 15:35 
    thanx eo, ,qhu dpt tugaz nyari sejarah wali songo , tu materi yang keluar bezog..
  39. della pada Sat, 17th Apr 2010 15:18 
    terimakasih atas informasinya,,,,
    karna saya ada tugas dari sekolah tentang wali songo
  40. Eddy Musodik pada Mon, 19th Apr 2010 10:21 
    Bagus sejarahnya. Hanya pesan dari saya, sekarang sudah jaman era informasi dan teknologi. Jadi pendekatan da’wah Islam bisa dilakukan langsung saja melalui sejarah Muhammad Saw, tak perlu pendekatan budaya lagi. Semua sudah jelas, yang benar jelas, yang salah pun jelas. Al-Qur’an ada dimana-mana, Hadist ada di mana-man, Ustadz ada dimana-mana. Informasi sudah lengkap mau apa lagi. Budaya islam yang campur kehindu-hinduan dan ke bhuda-bhudaan harus sudah ditinggalkan. Ambillah Islam yang ASLI.
  41. savannah pada Tue, 20th Apr 2010 19:31 
    Makasih atas infonya.. :)
  42. eka nur.m pada Fri, 23rd Apr 2010 9:06 
    it’s so good bwt nambah pengetahuan ski:-) q ska banget article nya!!!
  43. Vicky pada Fri, 23rd Apr 2010 9:58 
    Sejarah ini sangat berguna bagi umat islam semesta….
  44. saiful ulum pada Mon, 26th Apr 2010 21:50 
    terima ksih ats semuanya jangan pernah melupakan sejarah ? klo bs yg lengkap
  45. zam pada Tue, 27th Apr 2010 15:15 
    teringin tahu amalan2 para walisongo….
  46. adhi_richi pada Wed, 28th Apr 2010 21:39 
    Trms’ buat artikel’a.. buat nambah pengetahuan’ tntang islam..
  47. Reyhan Todo pada Sun, 2nd May 2010 13:20 
    tQ bgt artikelnya
  48. sobi pada Tue, 4th May 2010 10:59 
    terima kasih atas informasinya .
    soalnya ada tugas dari sekolah.>.<
  49. irvan pada Tue, 4th May 2010 13:47 
    cerita wali ini bisa menjadi tauladan generasi pemuda sekarang..
    bagaimana kita menyikapi dan berbuat sebaik mungkin demi kebaikan dan keindahan akan ajaran islam
  50. rokhim pada Wed, 5th May 2010 21:21 
    sungguh besar jasa para wali songo yang menyebarkan agama islam di indonesia,, mungkin jika mereka tidak datang ke tanah tercinta ini, kita pasti tidak akan menjadi seperti ini,,,
    “rockym al ayuby”
  51. fadli pada Wed, 5th May 2010 23:07 
    low da tolong di kasih keistimewaan dari para sunan
    makasih sebelum ya
  52. ersa yunanda pada Sat, 8th May 2010 14:07 
    machasih yach tugas q jd dah sellesai
  53. tuban pada Sun, 23rd May 2010 10:51 
    Alhamdulillah masih ada saudara yang peduli tentang sejarah Islam semoga bermanfaat dan menjadi amal sholeh Saudara,amiin.
  54. janet riadi pada Sun, 30th May 2010 16:36 
    alkhamdulillah…aq jd th sjrh islam d indonesia brkt prjngn pr wali songo.
  55. Bambang pada Sat, 5th Jun 2010 16:52 
    Terima kasih artikelnya..saya senang membaca sejarah Indonesia, terutama sejarah Islam khususnya di Indonesia. Saran saya tambah lagi artikel-artikel yang lainnya.
  56. azhar pada Mon, 7th Jun 2010 23:52 
    alhamdulilah dan terima kasih kepada penulis. saya bersyukur kerana perkara yang amat penting ini dapat di konsikan bersama . kepada kepada seluruh keturunan , mari kita bersama2 menunaikan solat syukur.
  57. abdul ghofur pada Sat, 26th Jun 2010 22:10 
    TERIMA KASIH , Dpat membantu untuk membuat makalah dan pengetahuan yang sangat penting
  58. harry pada Mon, 28th Jun 2010 9:10 
    terima kasih sdh membantu sy…..
    satu yg mengganjal untuk Sunan Bonang sama Sunan kudus sepertinya sama apa ada kesalahan atau bagaimana, mohon untuk penjelasannya.
  59. FACHRUDDIN ROHMAT pada Wed, 30th Jun 2010 15:55 
    Sejarah wajib di ingat…..Jayanya islam di indonesia asbab para wali-wali 4jJI…..Negara yang melupakan sejarah,Tunggu saat kehancurannya……Mudah2an kita semua dapat menjalani apa2 yang telah di syi’arkan oleh wali-wali 4jJI…Amiiin.. dan semoga 4jJI memgampuni segala kekhilafan beliau-beliau…AULIYAA ILLAH.. Amiiin….
  60. tiok bodronoyo pada Wed, 30th Jun 2010 16:58 
    terimakasih banyak adnya artikel Wali songo
  61. wacid al busiri pada Thu, 1st Jul 2010 11:51 
    muda2n generasi islam kdpn khususny yg ad d pulau jawa bz memprjuangkan ap yg tlah dprjuangkan pra wali songo n shbtx…….amin?????????………..
  62. Nab Bahany As pada Wed, 7th Jul 2010 11:55 
    Sembilan orang dari Wali Songo tujuh orang diantaranya keturunan Aceh, termasuk Sunan Gunung Jati yang bernama asli Ahmat Fatahillah, seorang ulama asal kerajaan Pasai Aceh Utara. Sayangnya, sedikit sekali sumber sejarah yang mengungkapkan asal usul wali song ini berasal dari Aceh.
    Nab Bahany As, budayawan, tinggal di Banda Aceh
  63. nura pada Wed, 7th Jul 2010 20:56 
    hurm..bagus lar artikel ni..sye dpt gne kn pde ble2 mse je..
  64. chandra riswanto pada Mon, 12th Jul 2010 8:42 
    saya sangat berterimakasi karenA SUNAN KALIJAGA sudah membawa ajaran islam ke jawa barat.walaupun dulu nya sunan kalijaga seorang perampok.tapi dia merampok juga untuk kepentingan masyarakat.walaupun perbuatan itu di larang oleh islam….? TERIMAKASIH ATAS JASAMU.JASAMU AKAN KUKENANG SELALU.TERIMA KASIH SUNAN KALIJAGA
  65. manansyah pada Tue, 13th Jul 2010 17:23 
    bagus sekali, buat blog ttg sejarah islam. aku jadi terinspirasi sama cerita dan perjuangan para wali. oya, seklaian buat cerita ttg tanda2 kimat donks…. makasih
  66. m.armudi ja pada Fri, 16th Jul 2010 16:44 
    mdh2n indonesia kedepan bisa mempunyai para pemimpin seperti para wali Allah
  67. Edwien bujang bingung pada Mon, 19th Jul 2010 0:32 
    Masih adakah sekarang manusia ,..yang sabar dan mulia seperti mereka…? mudah2an dng cerita diatas kita bisa mengambil hikmahnya ,..amien,..
  68. endah pada Tue, 20th Jul 2010 12:21 
    terima kasih banyak saya jadi lebih mengerti sekarang ini.
  69. albar pada Thu, 22nd Jul 2010 23:49 
    ceritanya bgus dan membuat tahu akan banyk hal tetg wali 9
  70. arsyad pada Fri, 23rd Jul 2010 12:58 
    ceritanya bagus
  71. Trendy wiyoto pada Mon, 26th Jul 2010 21:58 
    Terima kasih smua wawasan ttng wali songo..tapi bagaimana kisah ttng ‘syekh siti jenar’..?
  72. abi to pada Tue, 27th Jul 2010 17:24 
    saka suka banget sam kisa perjalan nan para wali
    tapi tolong dong di kasi lukisan prawali nya supaya lebih lengkap cerita nya…
  73. bohari pada Thu, 29th Jul 2010 18:48 
    Aku bangga mendengarkan cerita ini
  74. Dedi akhmad syarifudin pada Mon, 2nd Aug 2010 22:17 
    Sejarah walisongo….jd pngen ziarah
  75. m.romdoni mahesa alghifari pada Sun, 8th Aug 2010 9:34 
    saya suka banget dangan para beliau….. please kirim foto or lukisan itu kalau ada, af1 ya klo dah buat smua crew sibuk
  76. baron pitaloca pada Thu, 12th Aug 2010 11:30 
    wali songo adalah guru bagi kita penyejuk penuntun bagi kita penunjuk jalan yang benar.
  77. amin amin pada Thu, 12th Aug 2010 22:22 
    orang2 yg tangguh yg berhasil menciptakan Zaman..sy tlh berziarah di makam Sunan Giri,Syeh Maulana Malik Ibrahim,Sunan Ampel Dan Sunan Gunung Jati…mereka tlah memberi sy Energi yg sgt luar biasa..seharusx kt byk bercermin dan malu dgn prestasi mereka..walaupun tlah ratusan tahun berpulang tp msh mampu menghidupi org byk..baik dgn mencetak buku2x maupun souvenir2 yg ada disekitar makamx dan byk lg…bagi sy mereka msh hidup..dan merekalah yg mengundang sy berziarah di makamx…Assalamu Alaina Waalah Ibadillahi shalihim….Salamun kaulah minrabbirahim…asmin makasar
  78. amin amin pada Thu, 12th Aug 2010 22:28 
    sy menyimpan silsilah mereka..mereka adalah cucu dr Syeh Jalaluddin Akbar al Husein (turunan ke 19 dsr Rasullulah)…yg makamx ada di daerah tosora kab wajo sulawesi selatan..ttg kebenaranx Wallahu alam..
  79. apin pada Thu, 12th Aug 2010 22:35 
    I Love Wali Songo
  80. Vhevhe pada Fri, 13th Aug 2010 23:59 
    Mkazih, skrang aq jdi mengerti tntang wali songo.
  81. Suherman pada Sun, 15th Aug 2010 21:03 
    sangat bagus sy mohn ijin ambil artikel ini tuk menambah wawasan di blog sy.trims
  82. Ramadian pada Wed, 18th Aug 2010 10:58 
    Terimakasih atas pengetahuannya….
  83. ajeng pada Thu, 19th Aug 2010 15:16 
    wali songo….kagum dengan mereka subhanallah…
  84. fanny pada Fri, 20th Aug 2010 15:57 
    no no no aku love wali songo kito
  85. harry pada Sat, 21st Aug 2010 21:27 
    Sejarah para wali songo…Penting bagi Qta seorang muslim sejati sebagai penerus . jaga keislaman Qta.ISLAM agama Q .
  86. mustafa adnani pada Mon, 23rd Aug 2010 22:45 
    Para komentator di atas (75 komentar) berada dalam satu nada, yaitu meng”iyakan” , menyetujui atau setidaknya simpati kepada ssejarah wali songo. Namun di lain sisi ada kelompok yang tidak setuju dengan keberadaan wali songo, dgn alasan mereka itu (wali songo) telah membawa virus Islam ke Indonesia, bahkan sekaligus membenci Islam. Ketimbang memusuhi Ahmadiayah, sebaiknya musihilah mereka yang berada di FFI, http://www.faithfreedom.org. Dengan berkedok “kritis” mereka akan menghancurkan Islam melalui berbagai media, setidaknya lewat internet.
  87. david pada Tue, 24th Aug 2010 4:19 
    mau tanya nih. yang nyebarin islam di kalimantan wali yang mana ya? – THX :)
  88. mulyadi pada Fri, 27th Aug 2010 19:53 
    siiip,,,,,!!! bisa menambah pengetahuan aq,,,!!! kpn2 boleh di tulisin sejarah laksamana jenggo mulai masuk ke indonesia zaaa,,,,!!! thank’s bgt.
  89. eriz pada Mon, 30th Aug 2010 19:06 
    mas,, mungkin bisa ditelaah lagi,, banyak sumber mnyebutkan negeri campa itu bukan kamboja,, tpi jeumpa bireub aceh,, dan sebagian besar para sunan memang memiliki hub dengan kerajaan samudra pasai,, dan mereka adalah para utusan yg dkirim raja aceh ke pulau jawa.
  90. Bambang pada Wed, 1st Sep 2010 11:28 
    Trima kasih atas sejarahx Para Wali songo..
    Bagus..
  91. kamal bravo pada Wed, 1st Sep 2010 15:00 
    sejarah wali songo amat menarik perhatian saya,ia boleh mngembngkan ilmu sy mengenai sejarah2 islam.
  92. endang suryawan pada Sat, 4th Sep 2010 6:35 
    trm ksh sdh membantu tugas belajar anak sy,sy jd ngk perlu repot2 cari kemana-mana.
  93. endang suryawan pada Sat, 4th Sep 2010 7:03 
    trm ksh sdh membantu tugas belajar anak sy.
  94. wahyu pada Sat, 4th Sep 2010 14:15 
    sejarah islam memang fantastic kerna mncritakan tentang orang yg gigih tdk mudah mnyerah mempunyai kteguhan hati yg kuat..buat berjihat menyebar kn agama allah agama yg paling benar dan agama yg d ridoi Allah S.W.T..oleh sbab tu kita bisa blajar dari metode2 ber dakwahnya
  95. Hilman pada Mon, 6th Sep 2010 3:29 
    Artikel nya sudah cukup bagus&sangat bermanfaat trutama bagi org yg pngin mengenal wali songo cuman kalau bisa tambahin crita2 karomah ny para wali songo biar tambah muantap
  96. dani pada Tue, 7th Sep 2010 21:58 
    askum? saya senang.? bsa tau sejarah walisongo tank’s ya?
  97. dani pada Tue, 7th Sep 2010 22:08 
    buat teman2 ynk lg internetan, qu dani di unit 6. buat imah boy suky talan kta orng bgng jd org banjar
  98. Nama ; Dani Umur 19Th pada Tue, 7th Sep 2010 22:24 
    ulun sanang banar bisa tahu sajarah walisongo nch.
  99. venice pada Wed, 8th Sep 2010 18:25 
    Ini aku Jadiin buat Tugas bolehkan…?
  100. syarofuddin pada Fri, 10th Sep 2010 21:14 
    sejarah wali songo sangat baik utk kalangan anak muda,tapi anak muda zaman sekarang tidak suka pada sejarah aslam zaman dulu yang terutama sejarah wali di pulau jawa.thank you very much.
  101. Saif pada Wed, 15th Sep 2010 23:39 
    Alhmdulillah dengn adany artkel wali songo bisa menambah ilmu yg mulany blum tau menjadi tau .
  102. Suluh Arwani pada Thu, 16th Sep 2010 15:57 
    Terimakasih,semoga juga bermanfaat bagi orang lain
  103. Tri Nurdiantoro pada Mon, 20th Sep 2010 10:36 
    Saya saya suka sekali sejarah zaman dulu khususnya sejarah islam tentang para wali, saya pada saat membaca kurang puas tapi seudah lumayan untuk menambah pengetahuan, ketidakpuasan saya, saya ingin cerita yang lebih detail kalau ada mas khususnya cerita para wali ini. Trima kasih atas partisipasinya semoga selalu maju terus
  104. Andre Ade pada Mon, 20th Sep 2010 12:18 
    sejarah para Wali Songo ataupun Sejarah Islam
    benar-benar sangat ber ARTI bagi Saya
    ‘terimaksih nara sumber..
  105. Dani@081251354103 pada Wed, 22nd Sep 2010 22:17 
    aku senaaang bangat.? bisa mengatahui semua sejarah sejarah walisongo. dan bisa kasih tau ama teman2 aqy0u. pertama buat yank di unit 6 kuala pembuang. coy bila ingin nelpone aqy0u tlpn di No=081251354103
  106. lia vicenna pada Thu, 23rd Sep 2010 17:04 
    emmm keren bgT,.:}
  107. wishnu dwi prasetyo pada Wed, 29th Sep 2010 16:45 
    bagus jg
  108. Babus pada Fri, 1st Oct 2010 13:57 
    Aku Senang Cerita ini,karena bisa memberi tauladan bagi pemimpin bagi pemerintah sekarang.Tentunya yang beriman
  109. ida pada Fri, 1st Oct 2010 15:40 
    thankssssss……..sejarah wali songo ini udah bantu nyelesaiinnnnn tugas sejarahhhhhh,,,,,,,,,,
  110. Yun Indra Naipospos pada Mon, 4th Oct 2010 19:45 
    Trm ksh atas pngthuan walisongonya,sng membaca artikel kln..sukses sllu..
  111. fajar pada Tue, 5th Oct 2010 20:25 
    andaikn para waLi masih hdup d jamn skarang…
    ak kagum pda beLiau2 dan rindu…
    terutama pda baginda nabi muhamad SAW…
  112. callim makalalaq pada Sat, 9th Oct 2010 14:18 
    trimakash yg sdh posting, Like dech..
  113. E Aryanzah pada Sat, 9th Oct 2010 17:26 
    Subhanallah…betapa gigihnya para aulia ini menyebarkan syi’ar islam di nusantara dengan sarana yang seadanya, sungguh mengagumkan.
  114. CIPTO pada Sun, 10th Oct 2010 15:07 
    Masuknya islam ke jawa ini kan berasal dari jasa para wali,maka dari itu, kita sebagai generasi muda harus tahu masuknya islam ke indonesia.
    Seandainya kalau kita di tanya sama orang lain, kita sudah tahu sejarahnya kan.
    wasalam
  115. cos pada Mon, 11th Oct 2010 21:49 
    wali songo the best bngt.
  116. R Naci subagja pada Tue, 12th Oct 2010 19:11 
    ini adalah suatu cerita yang harus kita pahami,dan mengerti apa tujuannya para wali songo,dan mudah-mudahan cerita ini membuat aku dan kita semua uman muslim (beragama islam) menjadi yang terbaik dipanca indra Allah swt.amin.maaf kl ada kt2 yang slh,terimakasih banyak atas ceritanya.
  117. yudit permana pada Thu, 14th Oct 2010 10:19 
    saya sangat menyukai walisongo terutama am sunan kalijaga yang mempunyai kemampuan untuk adipati masuk islam
  118. ufie pada Sun, 17th Oct 2010 22:02 
    alhamdulillah…dengan ada nya artikel ini anak cucu kita dapat mengatahui sejarah islam di negeri kita.
  119. FAJAR SATRIA PUTRA pada Wed, 20th Oct 2010 1:25 
    hbi ku adlah meplajari sjarah..aq br hrap ad kwan y’ hbi sperti ap..
  120. Pemi pada Thu, 21st Oct 2010 15:48 
    Mkasih y atas infrmsi ttng wlisöngo
  121. H. Mansyuri pada Thu, 21st Oct 2010 18:39 
    maaf pak, coba di koreksi keterangan no 4 tentang SUNAN BONANG kok ketrangan mengenai SUNAN KUDUS, sedangkan sunan kudus ada di keterangan no 8
  122. zaharudin bin md nor pada Fri, 22nd Oct 2010 8:17 
    Al-Fathihah……..Untuk Junjungan Besar Nabi Muhammad S.A.W serta pengikutnya yang terdahulu……..amin !
  123. . zack stafa pada Wed, 27th Oct 2010 11:59 
    . saya suka sekali dgn sejarah WALI SONGO ,.
    . TAKJUB ……….
  124. hasan pada Wed, 27th Oct 2010 12:51 
    apakah ada peta perjalanan wali songo…
    kalo ada yang punya minta dunk hehehe
    soale kita mo berziarah ke makam wali songo so kami lum tau di mana tempat ato makam dari wali songo tersebut..
    bagi yang punya dan mau membagi nya kami ucapkn terimakasih.
  125. fahira febriyanti pada Wed, 27th Oct 2010 17:12 
    aku sangat senang wali sanga yang terutama sunan giri
  126. agus pada Thu, 28th Oct 2010 14:25 
    t.kasih tp kalau boleh tlg di tambahkan ttg sebagian kecil ajaran yg mereka bawa
  127. amanda wilma pada Fri, 29th Oct 2010 18:14 
    terima kasih, artikel ini bermanfaat banget buat tugas saya
  128. ofy pada Mon, 1st Nov 2010 15:32 
    assalamualaikum.waw subhanalloh,kita hrs brtrima ksh pd walisongo karena beliau2 sdh brjihad menyebarkan agama islam di indonesia
  129. ofy pada Mon, 1st Nov 2010 15:35 
    hidup islam hidup smoga semua orang masuk islam untuk meninggalkan agama (kafir) mereka
  130. mansur pada Tue, 2nd Nov 2010 21:37 
    walaubagaimana pun harus diingat,para wali tersebut ada lah dari susur jalur kekasih allah yang mewarnaai nusantara ini dengan ajaran islam yang kita anuti hari ini.semuga penulis block ini mendapat ganjaran yang setimpal dari allah subhanahuataalla
  131. sisi pada Wed, 3rd Nov 2010 16:13 
    ini sangat berguna bagi pengahuan org yang percaya akan pembelajaran tetang islam
  132. sigit damarr pada Thu, 4th Nov 2010 12:58 
    terimakasih, tulisan ini sangat membantu pendidikan sejarah islam untuk generasi muda maupu tua…
  133. saipul pada Fri, 5th Nov 2010 14:47 
    saya sangat suka dengan sejarah ini karna sangat membantuq tuk menetahui sejarah waliyulloh d indonesia
  134. ponirin sby pada Wed, 10th Nov 2010 10:46 
    alhamdulillah. meski blm ku baca kusampaikan salut utk artikelnya
    paling tidak bisa berbagi pengetahuan utk org banyak.
    barokalloh. amin
  135. abdul ro'uf pada Wed, 10th Nov 2010 18:55 
    begitu hebatnya ulama zaman dulu, yang nama n jasanya bsa kita ingat selalu.apakah kita bsa sperti mereka yang nama n jasa kita bsa diingat oleh anak cucu kita…?
    ni bkan hanya skedar pengetahuan tpi jga motivasi buat diri kita tuk bsa mningkatkan ibadah kita kpada sang khaliq….
  136. Imustika pada Sat, 13th Nov 2010 21:41 
    Wali songo adalah cikal bakal masuknya indonesia dan sebagai orang jawa dan beragama islam kita wajib tahu, karena ini pengetahuan yang sanagat besar untuk kita pelajari bersama karena wali songo sangat berjasa bagio perkembangan islam di jawa khususnya.
  137. muhammad ulum abidin pada Sun, 14th Nov 2010 9:52 
    terimakasih yaa, atas informasinya…
    wali songo itu patut kita kenang sepanjang masa, karena ialah para pahlawan pembela islam,
    jika para pahlawan nasional & revolusi selalu kita kenang, mengapa wali songo tidak..?
  138. rahmat pada Tue, 16th Nov 2010 15:55 
    terima kasih?jadikan itu sebuah semangat untuk aq untuk tak pernah lelah dalam menjalankan ke taqwa an kepada ALLAH SWT
  139. QOMALA pada Wed, 17th Nov 2010 14:43 
    THANKS BANGET Ea ataz infonya ini bener2 Membantu bgi kita YANG ingin mengetahui sejarah para wali >>>>>>>>>>>>
  140. didik rohmad pada Fri, 19th Nov 2010 7:03 
    sangat buaik……
  141. M. Dzikri Hasannul Musyaffa pada Fri, 19th Nov 2010 22:42 
    alhamdulillah,satu pertanyaan yg mengusik hti slama ini trjwb,aq jdi bsa mmbedakan antra agama dan budaya/tradisi
  142. jufriadi baginda naposo hrp pada Sun, 21st Nov 2010 11:46 
    hm… Kok wali songo ya
    SOngo iti artinya APa 9 kan
  143. iman pada Mon, 22nd Nov 2010 21:00 
    bukti ada keterkaitan anatar wali songo dengan khilafah
  144. Ardians pada Sat, 27th Nov 2010 18:20 
    Alangkah baiknya jika tulisan sejarah walisongo ditambahkan gambar yang Close Up para Wali dan sayakin penulis mempunyai banyak kisah2 yang lebih mendalam dan berdasar. terimakasih salut atas tampilan nya.
  145. sempol pada Sat, 11th Dec 2010 12:17 
    terimakasih atas karya anda. . . .
  146. Reynando pada Sun, 12th Dec 2010 14:29 
    Skron..
    Ats artikel nya
    Moga” qta dpat bermotifasi dari ap yg dlakukan oleh pra wali dan muridnya..
    Pökonya top deh sjrhnya…
  147. iwan setiawan pada Mon, 13th Dec 2010 13:03 
    sejarah wali9 sangat bermanfaat, untuk menambah pengetahuan kita tentang para pahlawan islam di indonesia dan kisah ini bisa disebarkan kepada orang lain.
  148. rafika dias pada Wed, 15th Dec 2010 17:31 
    keren bgdd nii
    apakah kita uga mnjdi seperti wli” allah nii
  149. danang pada Sun, 19th Dec 2010 15:14 
    sesungguhnya para wali itu tdak mninggal
    tpi mklo kta orang sunda orang mati itu disebutnya ngantunken
    yaitu :meningglkan ,,
    klo para wali mati dunia pasti hancur
    itu yang sya tau dari guru saya
  150. hendar pada Mon, 20th Dec 2010 18:38 
    bagus dan pasti berguna
  151. Yani pada Fri, 24th Dec 2010 14:41 
    Allhamdulilah hari ini bertambah lagi wawasanku mengenai sejarah islam.
    Semoga artikel ini, bisa menambah kiimanan dan ketaqwaan kita dengan belajar dari perjuangan syiar islam.
  152. fakturohman pada Sat, 25th Dec 2010 8:47 
    ak seneng bngt bisa tu cerita sejara jaman dulu…
  153. Revfath Rizqon Syafaat pada Sat, 25th Dec 2010 11:18 
    terima kasih ya kak berkat sejarah ini saya jadi tahu seharah tentang wali songo
  154. dedy'fiverz pada Tue, 28th Dec 2010 12:39 
    terima kasih. Sudah membantu tugas belajar saya.
    *orang klambu*
  155. muryanto pada Wed, 29th Dec 2010 11:26 
    Ini harus ada sejarah jadi Biar yg pakai Salafy dgn anti datang ke Indonesia langsung melarang -menyalahkan- antipati dan bukan menunjukan dan Bertpikir Betap beratnya memBumikan Islam di tanah JAWA
  156. muryanto pada Wed, 29th Dec 2010 11:33 
    Dan ingatlah Bawa memBumikan Islam di Jawa and Nusantar tidak Mudah maka Lihat dgn Pandangan Orang Salafy yg baru datang di RI mengatakan ahli Bid ah dgn sembarangan jagan acak2 islam di Nusantara ini.
  157. asep as-shiedieqy pada Tue, 4th Jan 2011 3:25 
    saya pimpinan majelis al-muhasabah as-shiedieqy bandung yang sering ziarah ke maqam wali songo bersyukur dengan adanya sejarah wali songo ini karena sangat bermanfaat semoga berkah.amin
  158. Bo'unk pada Tue, 4th Jan 2011 23:45 
    Sejarah Walisongo….
    Sarat dengan Riwayat’
    Bacaan bermanfaat,,,
    Pengabdian tulus para wali Allah dlm mynyebarkan Syariat Islam,,
    terima kasih para wali…
    Jasa Besarmu takan terlupakan slama Bumi terkembang dan Langit Terbentang,kami smua merindukan’mu…!!!
    “thanks to Penulis”
  159. ahadi pada Wed, 5th Jan 2011 15:10 
    saya sangat suka artikelnya, bagus mudah-mudahan bisa bertambah lagi artikelnya.
  160. yosie blackmetal pada Thu, 6th Jan 2011 16:30 
    umat islam hrus dunia bersatu kembali,dan perangi musuh2 islam n kebatilan d muka bumi ni.seukan kalimat “lailaha ilallahu,allahu akbar”……….!!!!!
  161. mheka augustaft pada Sat, 8th Jan 2011 15:10 
    semuanya udah bagus, tinggal menambahkan alamat lengkap makam para wali songo pasti lebih bagus dan mendapatkan bonus amal karana telah memberi tahu para peziarah alamat para wali dengan lengkap
  162. Jari gustamtama pada Sun, 9th Jan 2011 15:57 
    Subhanallah, sungguh ilmu saudara sangat bermanfaat bg para pembacanya smg sang pencipta menambahkan ilmu2 bermanfaat lainnya kpd kt smua pda umumny dan trhdp saudara penulis khususnya…
    Trmksh ats muatannya…
  163. solikha pada Tue, 11th Jan 2011 9:28 
    saya suka artikelnya, karna menambah wawasan saya………..
  164. ilham kurniawan pada Wed, 12th Jan 2011 16:14 
    makasih wat artikelnya,…smoga anda mendapat barokahnya WALI SONGO….by:ilham KBN
  165. azhar pada Wed, 12th Jan 2011 19:50 
    aku murid wali songo…
    ingin berkata
    wali songo adalah benar2 ada
    ajaran dri wali songo adalah
    yaitu menganjurkan sholat dan yg terlarang
    bela diri wali songo adalah
    pencak silat
  166. R.Dicky.A pada Sat, 15th Jan 2011 2:05 
    Alhamdulillah,puji syukur kehadirat Alloh SWT yg telah menggerakan hati penulis artikel ttg “Wali 9″,sholawat dan salam mg senantiasi tercurahkan kpd Nabi besar,Nabi akhiru zaman.., Trimksh kpd penulis artikel ttg wali 9 ini sgt bermanfa’at bg kita semuA, wali 9 adlh pelopor masuknya islam di indonesia yg artinya mereka adalah bukan hanya pejuang agama Alloh yg gigih,tp mereka telah membawa agama kedaimaian bg seluruh masyarakat di nusantara,agama yg selamat dan toleran bg smua insan. Waliyulloh adalah kekasih Alloh, perjuangan para wali sbenarnya belum selesai jika anda belum bs mencintai Mereka sbg Kekasih Alloh dan Menjalankan Ilmu Alloh yg di titipkan kepada Mereka untuk Kita, Mereka yg mencintai dan menjalankan Apa yg telah di sampekan 0leh para Waliyulloh sbenarnya mereka jg adalah “WALI” Kekasih Alloh !!, Allohu Akbar,Allohuma Sh0li alaihi wa salim, tsuma salamu ‘alaikum wArohmatullohi wabarokatuh ..
  167. Bagas Ardyatama pada Wed, 19th Jan 2011 20:38 
    wah informasinya lengkap tambah menjadi gampang deh…!!!! ^_^
  168. recky pada Fri, 21st Jan 2011 15:44 
    muda2han q mendapat berkahx,,,,q hanya minta padamu ya allah,,,,,tuntunlah ke jalan mu
  169. TAWASUL pada Fri, 21st Jan 2011 23:52 
    ”BAROKALLAAHULAKA WA MINGKUM..
  170. widian pada Sat, 29th Jan 2011 11:41 
    kalau ada yang mau jawab kasih tau saya donk,wali siapa yang sebutannya “Wali Prakoso”??terima kasih sebelumnya atas jawabannya
  171. ibnu abbas pada Sun, 30th Jan 2011 19:08 
    sebagai jiwa dari kesatuan umat wajib pisan mengenal dan mengetahui sejarah para pendahulu yang tlh memberi pencerahan di negri indonesia ini.. sprt yang telah dilakukn oleh mreka.
  172. Rin Zaeni pada Mon, 31st Jan 2011 10:50 
    semoga rahmat dan salam,, ALLAH SWT senantiasa mencurahlimpahkan ke hadirat makbarok kanjeng sunan…
    jazakumullah akhsanal jaza wahai waliyullah.. smoga ALLAH ridha akan perjuangan panjenengan..
  173. putra pada Mon, 31st Jan 2011 17:24 
    Bukan demian kisah wali songo sebenarnya, yang disimpang siurkan khususnya yang terjadi pada wali 10 dia ” syech siti jenar ”
    wali paling tinggi diantara wali songo,
    yang menurut sgelintir orang ia mati di bunuh,
    dan nyatanya ia mati seperti kisah nabi sulaiman. dihadapan para wali songo.
  174. purwa pada Thu, 3rd Feb 2011 19:36 
    tokoh-tokoh penyebar agama islam orang-orang pilihan
  175. Aminuddin pada Fri, 4th Feb 2011 23:26 
    Trima Kasih artikelnya yang sudah membantu saya!!!!!
  176. JOE KJL pada Sat, 5th Feb 2011 13:30 
    ASSALAMUALAIKUM,SEBAGAI HAMBA YG MENGAKU KITA INI UMAT ISLAM,SAYA AMAT BERBESAR HATI DGN ADANYA INFO SEBEGINI.SAYA SEBENARNYA MEMBUTUHKAN VIDEO ATAUPUN VCD CERITA TENTANG PARA2 WALI2 YG AGUNG.MEREKA MENDEDIKASIKAN KESELURUHAN HIDUP MEREKA KE JALAN ALLAH.DI MALAYSIA AMAT SUKAR UTK MENDAPATKAN VCD SEDEMIKIAN.SEKIRANYA PIHAK TUAN DPT MEMBERIKAN SEDIKIT INFO TNTG MSLH SAYA,MAKA BOLEHLAH LA MENGHUBUNGI SAYA DI ALAMAT E MAIL YG TERTERA ATAUPUN HUBUNGI SAYA DI 0197931973/0127494337.SEKIAN.WASSALAM.
  177. nurdin umar pada Tue, 8th Feb 2011 15:56 
    laillaha illallah….hadiyatan al fateha khususan wali songo al fateha…
  178. widyo pratama pada Tue, 8th Feb 2011 19:41 
    JASA MU SELALU AKU KENANG..
  179. Muhammad jemi wibowo pada Tue, 8th Feb 2011 19:57 
    Syukron jaziilah…
    Sangat bermanfaat untuk saya dan keluarga saya… Mudah2an tulisan ini akan bermanfaat sepanjang masa… Terus berkarya…
  180. muhajir ghozali pada Sat, 19th Feb 2011 10:11 
    smoga 9 wali ini bisa menjadi contoh untu era skarang amin….!
  181. muhajir ghozali pada Sat, 19th Feb 2011 10:17 
    smoga 9 wali ini bisa menjadi contoh untuk era skarang amin….!
  182. edikurniawan pada Sat, 19th Feb 2011 14:17 
    buat generasi anak muda sekarang sejarah wali songo sangat2 lah penting untuk di pahami.makasih mga bermanfaat bg umat yg beragama islam.
  183. AHMED RIFAI pada Mon, 21st Feb 2011 19:52 
    ALHAMDULILLAH, TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA TTG SJARAH PARA WALI MUDAHAN INI SEBAGAI AMAL JARIAH. JAZAKALLAH FIL KHIR. WASSALAM
  184. LAILI ALFIANI pada Tue, 22nd Feb 2011 16:52 
    TERIMA KASIH ATAS PERJUANGANMU.
  185. Harir pada Sun, 27th Feb 2011 23:32 
    Seandainya wali songo tdk ada di
    indonesia entah apa j
    adinya bangsa ini.
  186. lanjar pada Fri, 4th Mar 2011 16:51 
    hamba salut atas jasa2mu .. beliau memang wali wali allah yang di muliakan
  187. nadi pada Sun, 6th Mar 2011 9:24 
    terima kasih atas cacatanya.
    teruskan menulis cerita wali, tingkatkan lagi mutunya.
  188. Masykurdin El-Ahmady pada Sun, 6th Mar 2011 14:54 
    Ini tulisan sangat baik dan berguna bagi kita semua
  189. m zaenal a pada Mon, 7th Mar 2011 10:53 
    allah hu akbar
  190. Ali pada Mon, 7th Mar 2011 15:07 
    To all=Assalammualaikum warrohmatullahhi wabarokatuh.Saya ali penulis artikel ini mengucapkan Terima kasih banyak atas semua doa&saran dari seluruh pembaca didalam dan diluar negeri.Dan mohon maaf jika ada kekurangan.Utk kelanjutan artikel ini sy persembahkan http://www.portalcahayaislam.blogspot.com dan http://www.king-ali.tk yang berisi ttg islam,sejarah walisongo dan wejangannya,anti virus gratis,info lowongan kerja,dll.Semoga bermanfaat,amin.Jika pembaca ingin bertanya dan sharing ttg sejarah wali9 bs hub ali= +6281533188336/+626177185888 add facebook&follow twitter= http://www.facebook.com/ali180678 http://www.twitter.com/ali180678 Wassalam wr.wb.Thanks!
  191. farhana pada Tue, 8th Mar 2011 7:00 
    Alhamdulillah……tulisan ini sangat bermanfaat sekali bagi saya
    Maturthank’U….
  192. Imam syafi'i pada Tue, 8th Mar 2011 21:02 
    Alham dulilah adanya makum wali songo saya bisa tekun ibadah
  193. Rida pada Sat, 12th Mar 2011 17:56 
    sangat membantu dalam pembelajaran:D ,,,,
  194. Adithya Prima pada Mon, 14th Mar 2011 18:48 
    mas, makasih buat tulisannya, bermanfaat sekali buat pekerjaan sekolah saya, hehehehe
  195. arief pada Wed, 16th Mar 2011 15:26 
    terimakasih
  196. MBAH pada Tue, 22nd Mar 2011 10:01 
    Salam..kalian lihat amati betul betul jika penampilan diri anda tiada dalam komentar ini, kenapa lambang SWASTIKA ditukar ganti,tiada pilihan semuanya lambang SWASTIKA…apa MUSLIHAT
  197. Nich pada Tue, 22nd Mar 2011 15:28 
    wah, tidak ada muslihat disitu, mbah.
    murni pilihan Identicon dari WordPress koq.
  198. adi pada Wed, 23rd Mar 2011 12:33 
    terima kasih atas infonya yang sangat bermanfaat.
  199. abun ginanjar sasmita pada Wed, 30th Mar 2011 9:46 
    terima kasih juga kami ucapkan atas artikel sejarah yang dapat membantu tugas kami dalam pendidikan.semoga bermanfaat bagi seluruh kalangan.amiiii………..n.thank’s
  200. JOHN pada Wed, 30th Mar 2011 17:09 
    WALI SONGO ITU,,SEJARAH ATAU LEGENDA
  201. miLka pada Wed, 30th Mar 2011 17:39 
    mksih atas sejarah nya
  202. dadang nadori pada Thu, 31st Mar 2011 20:10 
    saya sangat suka dengan sejarah islam:)
  203. ervan ramdani pada Fri, 1st Apr 2011 13:22 
    berita berita ini sagat bermanfaat bagi saya krana dengan berita ini saya dapat bsa menghargai dengan para para ulama islam.
  204. shofy pada Fri, 1st Apr 2011 18:44 
    klo bsa sejarahwali songo mnggunakan bhs jawa ya. secepatnya soalnya buat tgas terimakasih
  205. Amin suferi pada Sun, 3rd Apr 2011 7:26 
    Pengetahuan yg anda bagikan,trmasuk ilmu brmanfaat,subhanallah,trima kasih.
  206. SALMA WASKITA pada Mon, 4th Apr 2011 16:37 
    wah sangat berguna untuk tugas jg ya nggak RUGI JG BACA menambah ilmu hihihi…
  207. Najwa el Ridlo Awala Syafa Kamila pada Mon, 4th Apr 2011 20:03 
    Pass Buat Tugas Saya !! Thanks.
  208. Kriswantoro pada Wed, 6th Apr 2011 19:02 
    Ijin Copy Gan…!!
    Thx be4…
    Moga mendapat pahala yang banyak. amin.
  209. asrofi pada Thu, 7th Apr 2011 12:35 
    trimakasih info tentang para wali yg gigih dalam menyebar luaskan agama Allah SWT (Islam)
  210. nurarida pada Sun, 10th Apr 2011 15:39 
    Terima Kasih WALI Songo karena telah menyelesaikan tugas sejarah saya.
  211. gung pada Tue, 12th Apr 2011 18:56 
    allhamdullillahhirrobbilalmin.maturnuwun atas segala yg telah ter”imajinasikan,sebagai manusia yg berbudiluhur mari kita tingkatkan tingkat keimanan kita serta keiklaan kita. sebuah perbedaan pendapat amatlah wajar2 sj. tapi kalau kita ingat(iling marang Gusti ALLAH) insyaalah kita tidak akan mencari menang sendiri yg penting kita semua mulai beljar ” OJO RUMONGSO BISO TAPI BISO’O RUMONGSO” (mohon maaf bila ada yg salah dalam penulisan)
  212. UCUP pada Wed, 13th Apr 2011 13:46 
    assalamu’alaikum,,,
    cuma mau tanya pak? kok riwayat sunan bonang jadi riwayat sunan kudus,,gmn ceritanya itu? apa salah ketik,,maap saya kurang paham,,jdnya,,mohon penjelasannya karna kwatir salah harap dimaklum aja saya orang awam,,
    trimakasih..
  213. gilang pada Fri, 15th Apr 2011 21:38 
    MAKASIH UDH BIKIN SEJARAH-SEJARAH WALISONGO …….
    THANK’S
  214. Eddy Sumardjo pada Sat, 16th Apr 2011 22:35 
    Anaku tak tertarik tuk mengomentari sejarah yag saya ceritakan,begitupun teman sepermainanya, sejarang ini hebat, cukup singkat tapi padat.
    tp bagaimana agar anak2 bisa tertarik??? mohon sumbang fikir,thanks
  215. dedi iskandar pada Sun, 17th Apr 2011 20:17 
    krang lengkap sikit lagi
  216. Eidil Manegra pada Mon, 18th Apr 2011 21:57 
    terimakasih ini sudah membantu saya mengerjakan PR terimakasih bangeeeeet!!!
  217. fitri ciigadieztidung pada Tue, 19th Apr 2011 20:27 
    kereennnn…..
    fit copy ea bwt tugas….
  218. NUKMAN SIREGAR pada Sat, 23rd Apr 2011 17:13 
    Luar biasa. Kagum akan akhlak dan Iman para wali. Akankah hadir kembali wali – wali yang lain diantara kita ?
  219. renaldy pada Sat, 30th Apr 2011 15:11 
    ceritanya agak kurang jelas tp ya lumayan bisa dipahami dikit karena cerita yang sebenarnya tidak ada yang tau hanya Allah SWT yang Maha tau untuk sbagai pembelajaran sejarah tak ap sich
  220. masturi wiyono pada Wed, 4th May 2011 12:35 
    terima kasih banyak mas artikelnya yang sangat bagus untuk suri tauladan bagi kita semua dan para kaum muda .
  221. oktafiyan al yacoeb pada Fri, 6th May 2011 4:31 
    banyak manfaat yg telah di dapat….. tetapi saya belum begitu paham tentang sunan gunung jati… di ditu tertulis dengan kata tak masuk akal… dengan mewakil kan yg membaca tolong di perjelas dengan kata katanya terima kasih
  222. leni pada Fri, 6th May 2011 12:33 
    makasihh ..
    informasi.y bermanfaatt ..
  223. ade eka saputra pada Sat, 7th May 2011 15:29 
    semoga umat manusia lebih tau akan sejarah-sejarahnya Islam … dan semoga Informasi ini bisa bermanfaat bagi kehidupan sekitar …. amin ya Allah ….
  224. Ardino pada Sun, 8th May 2011 22:37 
    AS.wr.wb……
    Terima kasih atas infonya.
    Dari beberapa literatur yang saya baca bahwa beberapa wali dari wali songo itu adalah orang Tionghoa atau keturunannya misalnya Sunan Bonang (Bong Ang, putera Sunan Ngampel alias Bong Swee Ho), Sunan Derajat juga putera Sunan Ngampel, Sunan Kalijaga (Gan Si Chang). Apa itu benar….?. mohon dijelaskan lebih detail lagi. Terima kasih
  225. Harmanto pada Mon, 9th May 2011 19:10 
    Senang skali dngan adanya info sjarah walisongo,karena sya sdh ziarah kemakam2 tsbut
  226. MAMAN ASFIADIN pada Thu, 12th May 2011 15:17 
    SANGAT LUAR BIASA AKU SANGAT KAGUM DENGAN HASIL INI, SARAN SAYA INI SUDAH PENCAPAIAN YANG BAGUS JADI KASIH PANJANG LAGI CERITANYA SEPERTI DI DRAMANYA DI RCTI OKE SALAM””
  227. Zaenal Firdaus pada Thu, 12th May 2011 18:21 
    PErfect,,,,! wat Wali songo
    kmarend ane biz Ziarah ke sembilan makam wali seru dan mengesankan,,,, I Love dech Wali sogo
  228. Rizfan Mursyid pada Fri, 13th May 2011 20:56 
    kang artikel nya mantap pr ku dah siap kang thx ya
    :)
  229. A.komarudin pada Fri, 13th May 2011 22:18 
    Kalo d hayatin kisah ini
  230. ELMUTH pada Sun, 15th May 2011 12:01 
    KESALAHAN TEKNIS NI,, SEJARAH SUNAN BONANG KOK MALAH NYERITAIN SUNAN KUDUS, TOLONG DI BENAHI YA,,, SUKRON,,,
  231. Muhammad Alfaridzi pada Sun, 15th May 2011 19:46 
    Alhamdulillah
    kalo ghini sih
    tugas sklh ku lengkap
    THank’s bngt Yaa….
  232. Sigit solchat pada Tue, 17th May 2011 12:35 
    Assalamu’alaikum. . . . .
    Matur suwun informasinipun,nangeng menawi luweh prayogi maleh di pun paringi asal mulai alit,ngantos punopo kemawon engkang sampun di pun jalani,mulai dari kecil ngantos wafat ipun.
    Matur suwun. . . . . . . . .
    Assalamu’alaikum. . . .
  233. JASMO NUGROHO pada Wed, 18th May 2011 15:18 
    Terima kasih atas artikelnya mas cukup bermanfaat bagi saya untuk bisa mengenal sejarah Islam di Pulau Jawa
  234. wahyudi pada Tue, 24th May 2011 8:39 
    subhanalloh maha suci alloh, mari kita berserah diri kepada Alloh SWT, dan jangan ngebom diri tentunya sayang kan….. nyawa cuma satu…….. mari kita renungkan bersama, semoga bermanfaat bagi reka2x muslim indonesia umumnya dunia, amin.
  235. 3yono pada Tue, 24th May 2011 23:51 
    Ass. Wr. Wb.
    Marilah kita ambil bersama-sama kearifan beliau-beliau dalam menghadapi perbedaan.
    Wassalammu’alaikum wr. wb.
  236. ipunk pada Wed, 25th May 2011 21:03 
    bagus, maju terus sumut
  237. ali zabidi pada Thu, 26th May 2011 21:45 
    i like risalah wali songo . mudah2an memberi semangat kepada kita semua untuk beribadah kepada allah amiiiiin . ali zabidi minbelad kalimantan .
  238. Razzak pada Sun, 29th May 2011 11:18 
    subhanalallah para wali Allah
  239. HAZIQ pada Mon, 30th May 2011 11:03 
    BETUL KE??
  240. arief pada Mon, 30th May 2011 14:48 
    terima kasih mas atas artikelnya saya jadi tahu bagai mana asal-usulnya islam masuk indonesia
  241. Muhd Amirul Ikram pada Mon, 30th May 2011 19:31 
    Alhamdulillah,blog ini sedikit sebanyak memberi maklumat dan gambaran tentang 9 wali yang terkenal dalam penyebaran islam pada zamannya di Jawa khususnya.
  242. ahmad fatoni pada Tue, 31st May 2011 11:47 
    baik untuk masyarakat islam diseluruh nusantara mudah-mudahan sedikit tingkah laku kita seperti wali aminnnn
  243. yosep handoyo pada Fri, 3rd Jun 2011 13:46 
    trmksh atas informasinya smga brmnfaat tuk smua. slm sukses…
  244. bimas pada Fri, 3rd Jun 2011 22:15 
    bagus massssssss,,,,
  245. Mazni soho pada Sat, 4th Jun 2011 11:05 
    hati ku sayu dan bagai ditarik2 untuk mengenali mereka.apakah mereka ini yg selalu hadir dalam mimpiku serta menyuruh sentiasa berbuat baik.adakah ini anugerah Allah untukku
  246. endang gunawan pada Sun, 5th Jun 2011 22:31 
    ass.wr..film2 dibioskop banyak ditayangkan film2 yg sifatnya tdk mendidik.bagaimana kalau perfilman di indonesia di buatkan film tentang sejarah islam diindonesia SEPERTI FILM WALI SONGON PERSI YG TERBARU.trims
  247. Nabil pada Sat, 11th Jun 2011 9:38 
    terimakasi karna ini sangat membantu
  248. Abu Syifa pada Thu, 16th Jun 2011 8:45 
    Bismillah..Islam agama yg ilmiah,jd semua yg menyangkut islam:bisa d terima infonya bila dia seorg yg amanah (&dlm ilmu hadits,d sebutkan perlu adanya ISNAD yg terpercaya.makanya ada hadits Shohih/dhoif/palsu) truz cerita ente masuk yg mana ya???? #kondisi Makkah/dulu saat jahiliyah,lebih parah dari Indonesia yg dulu &sekarang…jd kenapa qt ga’ langsung mencontoh Rosullulloh dlm berda’wah,ya’ni tanpa kompromi=dgn simbul2 kafir jahiliyah. Akhir cerita,bisa qt liat skrg ni=kesyirikan dan bid’ah d anggap ajaran Rosul. Bgmna mau tobat???
  249. dhendy pada Sat, 18th Jun 2011 1:49 
    makasih buat impormasi nya saya jdadi mngenal tentang sejarah wali songo makasih
  250. ulfatul lailiyah pada Sun, 19th Jun 2011 19:00 
    Assalamualaikum. Alhamdulillah,,, dari artikel ini saya dapat mengetahui sejarah wali songo. terima kasih saya sampaikan kpd penulis, karena artikel ini sangat membantu saya dalam mencari tugas SPI,,, smoga nantinya apa yang dilakukan walisongo dalam menyebarkan agama dapat tertular kpd kita semua. Aminn. Wassalam.
  251. abdul sobur pada Sun, 19th Jun 2011 20:34 
    Sangat penting di jelaskan asal usul dan jati diri Raden Patah dan hubungannnya dengan Maulana Malik Ibrahim serta bagaimana Ia merebut kekuasaan sehingga penobatannya sebagai Sultan menjadi babak baru islamisasi ditanah Jawa sekaligus mengakhiri kerajaan Maja Pahit yang saat itu dipimpin oleh Brawijaya yaitu ayah dari Raden Patah itu sendiri. Sebab dia lah Raden patah yang kmudian amat berjasa mendukung penyebaran islam ditanah Jawa karena posisinya sebagai penguasa Kesultanan Islam pertama di tanah Jawa.
  252. yatulloh pada Wed, 22nd Jun 2011 7:53 
    weeeh…
    bGus banGet tuh bWat inGet2 pELajaran SEJARAH,
    thAnks..
  253. Ahmad ina sholehudin pada Thu, 4th Aug 2011 13:32 
    allhamdullilah karena adanya artikel ini saya bisa mengetahui sejarah para sunan/wali songo.yg slama nih sya cuman tau nama nya aza
  254. anton pada Sat, 6th Aug 2011 9:41 
    makash banyak artikelny nih,,saya skrng jd paham,,trnyta para walisanga sangat berjasa sekali dalm perkembangan islam di indonesia..coba bayangkan seandainya dahulu tidak ada walisanga yg menyebarkan agama islam di indonesia,mungkin agama islam tidak akan seperti sekarng ini,,mkaish banyk buat penulisnya ya,,salam kenal sukses selalu ya…good luck…
  255. hadoko haribowo pada Sat, 6th Aug 2011 14:48 
    alhamdulillah wasyukurilah bersujud kepada alloh…………….
    terima kasih mas/kak atas artikel naya…………bisa bermanfaat buat saya…,,,..sekian terimakasih……….,,,,,
    WASALAM
  256. Mas Hono Rio Kertanegara pada Mon, 8th Aug 2011 9:00 
    assalamualaikum gan…ijin copy ya..smg blognya tambah maju..
  257. aini_ganu kite pada Thu, 11th Aug 2011 7:30 
    terima kasih atas informasi tersebut…informasi tersebut telah membuka mata saya untuk mengenali tokoh yang penting dalam penyebaran Islam di Indonesia=)
  258. Firdaus pada Thu, 11th Aug 2011 17:10 
    untung ada ini klo gk aku dah mati dah
  259. sheila aprillya putri pada Fri, 12th Aug 2011 9:12 
    cerita walisongo ini bagus sekali untuk pelajaran kelas 5 bermanfaat bagi cerita islam ini bagi generasi muda semoga cerita nya tetap terjaga
    …………. amiiiiiiiin
  260. sheila aprillya putri pada Sat, 13th Aug 2011 11:32 
    makasih ya allah
  261. Batara S pada Sun, 14th Aug 2011 23:31 
    matur nuwun atas info sejarahnya
  262. K.R.A Widodo Hadinagoro pada Tue, 16th Aug 2011 11:59 
    Ya itulah Wali, dia terlahir dijaman kuno, sudah begitu hebatnya.
    tapi kita yang terlahir dijaman modern. kenapa jauh lebih terbelakang dibanding dengan kehidupan kuno, yang selalu Damai, sejahtera, jauh dari malapetaka. Gemahripah lohjinawi. Maka Dekatlah pada Allah… Tuhanmu. Lakukan apa yang menjadi perintahnya dan Jauhi larangannya.
  263. junaedi pada Tue, 16th Aug 2011 15:47 
    mari kita lanjutkan perjuangan wali songo.
  264. Gunawan pada Fri, 19th Aug 2011 11:27 
    Alhamdulillah berkat perjuangan para Wali menegakkan dan mensyiarkan agama Islam kita bisa mengenal Islam sekarang ini, Namamu akan selalu harum dibumi Nusantara ini.Semoga menjadi suri tauladan buat kita semua Amin. Terima kasih- terima kasih.
  265. gilang pada Sat, 20th Aug 2011 11:14 
    terima kasih banget atas sejarah nii …
    soal’a bermanfaat banget bagi saya …
    dengan perjuangan para wali akhir’a islam lahir ..
  266. arif pada Mon, 22nd Aug 2011 10:25 
    ‘tidaklah ada wali-wali Allah itu melainkan mereka itu jelas bertaqwa kpada Allah…Ya Allah kami tawassull dengan para kekasihmu wali songo..
  267. wardoyo pada Tue, 23rd Aug 2011 9:43 
    saya sgt trtrik mngnai ksah2 para wali n ini bs memotifasi utk bs lbh baik
  268. A. WAHYUDI pada Tue, 23rd Aug 2011 10:27 
    Alhamdulillah, kita harus bersyukur atas lahirnya wali allah yang mengubah hidup kita lebih berakhlaq sampai sekarang, allahhu akbar.
  269. Muhammad yunus pada Thu, 25th Aug 2011 2:48 
    asslmmukum,wah..bgus bgt artikel ny mas,sgt brmanfaat.trimaksi ya Allah..trimksi Muhammad S.A.W,,trimaksi para wali..merdeka islam..trimaksi ya mas ats artikel wali songo ny.
  270. muhamad abdul rosyid pada Fri, 26th Aug 2011 23:45 
    merupakan suatu bersejarah yg pling pnting
  271. rado ardam pada Sat, 27th Aug 2011 23:09 
    terikasih atas informasinya,,sekiranya sejara ini bisa di perluas kaidahnya wassalam
  272. amir hamzah pada Tue, 30th Aug 2011 20:24 
    terima kasih atas semua artikel ini bahwa kita hidup pada masa inipun berkat perjuangan
  273. mida chafis pada Tue, 6th Sep 2011 17:12 
    trimkas.. atas penuliannya ini sangat bermanfaat bagi orang yang belum tahu jangan menyerah untuk menggali agama islam dan sejarahnya. i like it
  274. Kumaedah pada Wed, 7th Sep 2011 12:39 
    Terima kasih sudah mau mempublikasikan tentang Sejarah Wali Songo.Hal ini sangat bermanfaat bagi banyak orang dan untuk menambah ilmu pengetahuan tentang penyebaran agama islam. Semoga semua orang yg membaca artikel ini bisa mengambil hikmah dari para wali songo serta bisa mentauladani kegigihan para wali songo dalam menyebarkan agama islam dan buat yang sudah menerbitkan ini, semoga Allah selalu memudahkan segala urusan kalian. Saya yakin para wali songo senang dengan kalian… Kebaikan akan datang untuk kalian.
  275. Dewa pada Mon, 12th Sep 2011 11:21 
    Kisah Sunan Bonang sepertinya sama dengan Sunan Kudus, yang mana yang ketimpuk?? mohon pencerahan dan terimakasih…
  276. Asdi Ardiansyah pada Thu, 15th Sep 2011 23:13 
    Syukron ilmunya, nafa’anAllahu bih. amin
  277. cinta pada Sat, 17th Sep 2011 12:50 
    aku gak mw tw tntang wali songo………..
    asalammualaimkokok truz
  278. Adika Vernanda pada Sun, 18th Sep 2011 3:05 
    mantap..maknyus, terima kasih
  279. agus rohmani pada Tue, 27th Sep 2011 11:13 
    #thks Atas pengetahuan sejarh walisongo insaallah bermanpaat#
  280. Rudiyanto pada Thu, 29th Sep 2011 14:46 
    Aslkum……………
    Terimakasih atas pengetahuan sejarahnya…………..
    sangat mencerahkan…. semoga bisa menjadi penerus perjuangan Para Wali Allah (Wali Songo)…. Amin…
  281. Ruslan pada Thu, 29th Sep 2011 19:57 
    alhamdulillah,,,,, akhir’y ku bsa mengerti tentang sejarah “WALI SONGO”,.. smoga bsa menjadi wawasan yg bermanfa’at,… AMIIIINNNN,,,
  282. yusuf maulana pada Sat, 1st Oct 2011 19:28 
    Assalamualaikum
    saya mengucapkan banyak terimakasih kpd penulis artikel ini!
    karena dengan ini saya bisa dengan mudah mengerjakan tugas2 dengan cepat mengenai sejarah islam.
    sekali lagi saya ucapkan terimakasihh yg sebanyak2 nya
    WASSALAM!
  283. Jihan 'Azzah Hanifah pada Wed, 5th Oct 2011 20:17 
    sangat berguna bagiku…. makasih… ^_^
  284. Jihan 'Azzah Hanifah pada Wed, 5th Oct 2011 20:45 
    Akhirny PR selesai…. makasih…. :)
  285. tika pada Wed, 5th Oct 2011 21:57 
    wah,,,thnx bgt,materi.a udah yang lengkap dan gampang buat belajar dan ulangan…
  286. Suparno pada Wed, 5th Oct 2011 23:00 
    Trima kasih dengan adanya artikel ini,bisa untuk menambah referensi buat saya.
  287. al pada Thu, 6th Oct 2011 11:04 
    kisahnya seru bgeet,, share ge dong,.,.
    wkwkwkw
  288. Abd.Quddus al ansori pada Thu, 6th Oct 2011 11:09 
    qta jdi bsa blajar dah,,,,
    mkasih y,, d shre lbh bnyk lgi,.,.,.
  289. fendy pada Fri, 7th Oct 2011 16:34 
    trimakasih atas info nya ………… :)
  290. H. Rosihan Anwar dan Sejarah Aceh pada Sat, 8th Oct 2011 6:56 
    http://tambeh.wordpress.com/2010/05/04/melacak-jejak-wali-songo-di-aceh-3/
    H. Rosihan Anwar dan Sejarah Aceh – Mengenai Asal-usul Walisongo dari Kerajaan Samudra – Pasai
    Oleh tambeh
    H. Rosihan Anwar dan Sejarah Aceh
    *Beliau meninggal, Kamis, 14 April 2011 di Jakarta
    Oleh: T.A. Sakti
    Haji Rosihan Anwar bukan hanya terkenal dengan julukan “wartawan tiga zaman”, tetapi beliau diakui pula sebagai budayawan, sastrawan dan juga sejarawan. Tulisannya mengenai sejarah dapat kita baca dalam sejumlah buku, baik yang khusus sejarah maupun yang bersifat “bunga rampai” serta dalam berbagai majalah dan media koran lainnya.
    Salah satu tulisan beliau yang telah saya simpan lebih 23 tahun adalah sebuah kliping koran Harian Kedaulatan Rakyat, Yogyakarta tertanggal 15 Maret 1988 halaman “Opini” dengan judul “ Kerajaan Islam Samudera-Pasai di TVRI” Mengapa saya begitu setia menyimpan ‘koran bekas’ yang bahkan sudah berbau lumpur tsunami Aceh ini?. Alasannya tak lain, hanya karena amat sedikit saya menjumpai para pengarang di Indonesia yang mengaitkan sejarah Wali Songo di Jawa dengan asal-usul mereka di Aceh, tepatnya dari Kerajaan Samudea-Pasai.
    Diantara sedikit penulis Indonesia yang berbuat demikian adalah Prof,Dr. Hamka, Solichin Salam, H.M. Zainuddin , Prof.A.Hasjmy dan H.Rosihan Anwar sendiri. Sementara sebagian penulis Indonesia yang lain, samasekali tidak menyebut lagi Kerajaan Samudra-Pasai, ketika mereka meriwayatkan kehidupan Walisongo yang kesemua kubur beliau berada dipulau Jawa itu
    Dengan telah meninggalnya H. Rosihan Anwar di Jakarta, 14 April 2011 yang lalu (baca:”Wartawan’Catatan Kaki Sejarah’ Itu Telah Tiada”, Serambi Indonesia, Jum’at, 15 April 2011 halaman 1), maka sejauh yang saya maklumi telah “habislah” para penulis sejarah Islam Indonesia yang ‘menghubungkan’ sejarah Walisongo di Jawa dengan asal-usul mereka dari Kerajaan Samudra Pasai – karena Prof.Dr. Hamka, H.M. Zainuddin, Prof.A.Hasjmy dan Solichin Salam telah duluan meninggal dunia -. Dengan demikian “putuslah jaringan sejarah” penyebaran Islam antara Aceh dengan Jawa. Padahal sejak lama jalinan sejarah itu memang suatu fakta sejarah yang tidak diperdebatkan lagi tentang kesahihannya. Hampir semua kitab babad, serat yang ada di Jawa mengisahkannya. Begitu pula dengan cerita rakyat di Jawa seperti ketoprak, termasuk “ketoprak humor” yang pernah disiarka RCTI beberapa tahun lalu juga menceritakannya.
    Prof.Dr. Hamka dalam bukunya yang sudah diterjemahkan ke bahasa Melayu dan dicetak di Singapura menyebutkan, “ banyaklah putera Pasai meningggalkan kampung halamannya, terutama sejak dua kali serangan yang menyedihkan, pertama dari Siam, kedua dari Majapahit. Dan akhirnya di tahun 1521 diserang pula oleh Portugis. Kerajaan Majapahit yang keras mempertahankan kehinduannya itu, sehingga menyebabkan negeri Pasai terpaksa mengakui takluk kebawah naungannya, menyebabkan beberapa anak Pasai pergi merantau ketanah Jawa sendiri, terutama ke Jawa Timur dan menetap disana. Jika negerinya sendiri telah terbakar, dibakar oleh suatu kekuasaan besar, anak Pasai itu telah pergi ke hulu kekuasaan itu, ke daerah kekuasaan Majapahit sendiri dan mengembangkan pula cita-citanya di sana. Dengan suatu ajaran rohani yang murni, Majapahit telah mereka perangi pula, bukan dengan senjata. Apa yang mereka tanamkan itulah kelaknya yang akan besar dan kukuh, menjelma menjadi Kerajaan Islam Demak.
    Seorang di antara anak Pasai itu ialah Falatehan, atau Fatahillah, atau bernama juga Syarif Hidayatullah, datang ke Jawa sebab negerinya diserang Portugis ( 1521 ). Mulanya menjadi panglima perang dari Kerajaan Islam Demak untuk menaklukkan Jawa Barat, Kerajaan Galoh dan Pajajaran, dan akhirnya menjadi pendiri dari pada dua Kerajaan Islam sesudah Demak, iaitu Bantam dan Cirebon” (baca: buku karya Prof.Dr. Hamka yang sudah diterjemahkan ke bahasa Melayu, “Sejarah Umat Islam”, edisi baru, Pustaka Nasional PTE LTD, Singapura, 2005 halaman 708 – 709)
    Masih dalam buku yang sama, pada halaman 745 Prof.Dr. Hamka melanjutkan lagi:”Tersebut perkataan, bahwasanya raja negeri Campa itu beranak dua orang perempuan. Yang tertua bernama Darawati diambil isteri oleh Angkawijaya Raja Majapahit. Itulah yang lebih terkenal dengan sebutan Puteri Campa itu. Dan anak perempuannya yang seorang lagi kawin pula dengan seorang penyair Islam dari Tanah Arab, maka mendapatlah putera Raden Rahmat.
    Kalau benar bahwa Campa itu bukan yang di Annam Indo-China, tetapi di Aceh, iaitu negeri Jeumpa, sudah tidak pelak lagi bahwasanya Raden Rahmat, adalah keturunan Arab datang dari Aceh.
    Dikirimlah Raden Rahmat itu oleh nenek Raja Campa (Jeumpa) ke tanah Jawa dan singgah dua bulan di Palembang, Lalu diajaknya Aria Damar; Adipati Majapahit memeluk Islam. Aria Damar memeluk Islam dengan sembunyi-sembunyi. Kemudian Raden Rahmat meneruskan perjalanan ke Jawa”.
    Solichin Salam, dalam bukunya “Sekitar Wali Sanga”, Penerbit Menara Kudus, Semarang, 1974, juga mengakui bahwa sebagian wali itu punya asal-usul dari Kerajaan Samudera-Pasai. Penulis lain, Umar Hasyim, dalam bukunya “Sunan Giri”, Penerbit Menara Kudus, Semarang, 1979 di halaman 21 menyebutkan:”Maulana Ishak diberi tugas oleh Zawiyah Cot Kala untuk menyebarkan Islam ke Jawa. Beliau kawin dengan salah seorang puteri Blambangan. Dari perkawinan itu beliau dikaruniai seorang putera yang bernama Raden Paku yang kemudian bergelar Sunan Giri”.
    Kalau merujuk kepada pendapat- para pengarang tersebut di atas serta beberapa tulisan lepas lainnya, maka dapat disimpulkan bahwa enam orang dari sembilan wali (wali songo) yang menyebarkan agama Islam di pulau Jawa adalah berasal dari Aceh. Beliau-beliau itu adalah: .1. Maulana Malik Ibrahim, 2. Malik Ishak (Sunan Giri), 3. Ali Rahmatullah/Raden Rahmat (Sunan Ampel), 4. Mahdum Ibrahim (Sunan Bonang), 5. Masaih Munad (Sunan Drajat), dan 6. Syarief Hidayatullah/Fatahillah (Sunan Gunung Jati).
    Beberapa sumber menyebutkan, bahwa pada masa Kerajaan Samudra-Pasai di bawah pemerintahan Sultan Zainal Abidin Bahian Syah (± 797 H/1395 M), sebuah Tim Dakwah Islam yang dipimpin Maulana Malik Ibrahim telah dikirimnya ke pulau Jawa
    H. Rosihan Anwar juga berpendapat demikian. Pada peringantan Hari Israk Mikraj tahun 1988, H. Rosihan Anwar menjelaskan lewat TVRI-Jakarta dan beberapa suratkabar antara lain sebagai berikut: “Masuknya Islam ke Jawa adalah karena usaha juru dakwah dari Pasai. dari sembilan wali (wali songo) yang menyebarkan Islam di Jawa pada abad ke 14, ke 15 dan ke-16 Masehi, maka empat wali berasal dari Samudra Pasai, yaitu Sunan Gunung Jati, Sunan Ampel, Sunan Drajat dan Sunan Bonang. Wali pertama adalah Malik Ibrahim yang wafat dan dimakamkan di Gresik tahun 1419; beliau seorang saudagar Persia, berasal dari Gujarat, India.
    Akan tetapi wali kedua yang muncul pada pertengahan abad ke-15 bernama Sunan Ampel atau Raden Rahmat, yang makamnya terdapat di Kampung Arab di Surabaya, berasal dari Pasai. . Beliau wafat kira-kira tahun 1481. kedua putranya, yaitu Sunan Drajat dan Sunan Bonang yang kemudian bermukim di Tuban dan juga menjadi wali, pun berasal dari Pasai.
    Terakhir dari wali songo adalah Sunan Gunung Jati, juga dikenal sebagai Fatahillah atau Falatehan, lahir di Basma, Pasai tahun 1490. setelah menjadi wakil kerajaan Demak di Banten, Sunan Gunung Jati pindah ke Cirebon pada tahun 1552, beliau wafat tahun 1570.
    Orang sedikit sekali menyadarinya, tetapi memang demikianlah faktanya, bahwa 4 (empat) dari 9 (sembilan) wali yang menyebarkan agama Islam di Jawa berasal dari Samudra Pasai”. Demikianlah pendapat H. Rosihan Anwar tentang asal-usul Walisongo (Lihat : “Kerajaan Islam Samudra Pasai di TVRI” oleh: H. Rosihan Anwar, Harian Kedaulatan Rakyat, Yogyakarta, 15 Maret 1988 halaman 4/Opini).
    Dewasa ini, sudah semakin langka para penulis sejarah Islam di Indonesia yang menghubungkan kisah Walisongo dengan negeri Samudra-Pasai di Aceh. Menurut kebanyakan penulis “sejarah” sekarang, agama Islam yang menyebar ke seluruh Nusantara bukanlah mulai bergerak dari Aceh, melainkan dari Kerajaan Campa( di negara Kamboja – sekarang). Oleh hal demikian, maka hilanglah “jaringan Aceh” sebagai tempat mula bertapaknya Islam di Indonesia seperti yang diyakini selama ini. Menurut pengarang tempo dulu, negeri Campa adalah Kerajaan Jeumpa yang terletak di wilayah Bireuen, di Aceh sekarang; bukan kerajaan Campa yang terdapat di negara Kamboja( baca:”TV Malaysia Telusuri Jejak Campa di Aceh”, Serambi Indonesia, Jum’at, 15 April 2011 halaman 10/Nasional). Sejarah Kerajaan Jeumpa, memang belum begitu jelas sosoknya hingga hari ini. Sebagai seorang anak, dulu yang pernah saya dengar hanya Hikayat Putroe Jeumpa ( Hikayat Putri Jeumpa) yang diperebutkan oleh raja Cina, tetapi gagal. Membaca ucapan C atau J dalam huruf Arab Melayu/Jawi atau Jawoe, yaitu Jim, memang nyaris tak ada beda, sehingga boleh saja orang membaca Kerajaan Campa, kalau dalam bahasa Melayu/Indonesia atau Jeumpa, bila dalam bahasa Aceh.
    Sebuah buku terbaru tentang Walisongo, yang berjudul “Sejarah Walisongo – Misi Pengislaman di Tanah Jawa”penerbit Grha Pustaka, Yogyakarta, dapat menjadi bukti ‘terbaru’ pula bagi kita, bahwa para penulis kisah Walisongo dewasa ini samasekali tidak menyinggung lagi Kerajaan Samudra-Pasai; ketika mereka mengisahkan riwayat Walisongo. Buku ini ditulis oleh Budiono Hadi Sutrisno, seorang sarjana lulusan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip)- UGM Yogyakarta yang amat produktif menulis berbagai buku. Ternyata buku “sejarah Walisongo” ini menjadi buku ‘best seller’/ laku-keras yang mulai diterbitkan tahun 2007, namun sudah mengalami cetakan ke 9 pada Januari 2010. Dalam buku ini juga tidak sekali pun menyebut Kerajaan Samudra-Pasai sebagai tempat asal sebagian Walisongo.
    .Sebuah buku lain yang telah lama beredar, cetakan ke-4 terbitan Bandung (1996) “Seri Wali Songo” yang ditulis Arman Arroisi juga berpendapat serupa mengenai asal-usul wali songo. Karena buku ini ditulis berseri, maka setiap orang wali ditulis dalam sebuah buku khusus/tersendiri dengan buku berbentuk lebar dengan huruf dan illustrasi gambar yang besar-besar.Pada buku yang dikhususkan kepada anak-anak in, Sunan Ampel disebutkan berasal dari negeri Campa di Kamboja. Singkat kata, baik buku bacaan anak-anak maupun buku bacaan orang dewasa yang menyangkut kisah Walisong dewasa ini; semuanya telah ‘memberi talak tiga’ kepada kerajaan Samudra-Pasai.
    Padahal dalam buku “Kerajaan-Kerajaan Islam di Jawa”, Grafiti Pers, Jakarta, 1986, menyebutkan Sunan Ampel berasal dari Aceh. Buku yang semula berbahasa Belanda dan telah diterjemahkan ke bahasa Indonesia; ditulis oleh dua sejarawan Belanda, DR. H. J. De Graaf dan DR. TH. G. TH. Pigeaud.
    Mengenai asal-usul Sunan Ampel dari Campa, kedua sejarawan Belanda ini tidak menganggap negeri Campa yang berada di negara Kamboja, tetapi negeri Jeumpa yang terletak diwilayah Bireuen sekarang. Begitulah ‘arus sejarah’ yang berkembang sekarang, bahwa sejarah Kerajaan Samudra-Pasai “ semakin tenggelam” dari jalur riwayat Walisongo di Tanah Jawa.
    Sebelum masalah asal-usul Wali Songo dari Aceh semakin gelap, alangkah baiknya digerakkan suatu upaya untuk menelusuri kembali sejarah wali-wali itu mulai dari Aceh sampai ke pulau Jawa. Sebagai langkah awal saya mengajukan beberapa saran.Pertama,
    agar dilakukan cetak ulang semua buku yang pernah mengaitkan sejarah Waisongo dengan negeri asal mereka; Kerajaan Samudra-Pasai seperti buku-buku karya Prof.Dr. Hamka, Solichin Salam, H.M. Zainuddin, Prof. A,Hasjmy,H. Rosihan Anwar dan lain-lain. Kedua,
    buku-buku hasil cetakan itu perlu disebarkan ke berbagai Perpustakaan sekolah dan pustaka umum. Ketiga, mendesak pihak berwenang buat mengadakankan Seminar Internasional tentang Sejarah Walisongo, yang dilangsungkan di Banda Aceh. Keempat, memproduksi Film dokumenter/sinetron mengenai kisah profil Walisongo, yang isinya mengandung asal mula kehidupan sang wali di Kerajaan Samudra-Pasai.
    Pihak mana yang paling bertanggung jawab bagi terwujudnya semua saran tadi.
    Menurut saya banyak pihak yang wajib melestarikan sejarah Islam di Indonesia, yaitu:
    1. Pemerintah Negara Republik Indonesia.
    Betapa tidak!. Sejarah penyebaran Islam di Nusantara yang bermula di Aceh lantas berkembang ke seluruh persada tanah air Indonesia- bahkan kesegenap wilayah Asia Tenggara – merupakan “benang merah” yang amat kuat yang telah merajut persatuan nasional Indonesia, akibat persamaan sejarahnya. Bila benang merah ini ‘putus’, maka terganggulah persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia(NKRI).
    Sebagai sebuah bangsa besar, pemerintah kita jangan mengharapkan bangsa lain yang akan melestarikan sejarah kebangsaan kita. Misalnya, buku “Sejarah Umat Islam” karya Prof.Dr.Hamka yang dicetak ulang di Singapura setelah diterjemahkan ke bahasa Melayu, merupakan sumbangan bangsa luar bagi pelestarian sejarah nasional kita. Begitu pula dengan usaha TV Malaysia yang sedang merekam jejak Sejarah Kerajaan Jeumpa/Campa di Aceh; termasuk pula hadiah bangsa serumpun/Melayu bagi memperteguh identitas bangsa kita.
    Sebagai bangsa yang ‘malas bergerak’ kita jangan hanya pandai “demo dan mengomel”, bila saudara di negara jiran kita bertindak!. Kita tentu masih ingat, bahwa beberapa jenis kesenian dan benda budaya Indonesia; telah diklaim milik negara Malaysia!!!.
    2. Pemerintah Daerah Nanggroe Aceh Darussalam.
    Sejarah awal perkembangan Islam di Indonesia/Asia Tenggara dimulai dari Aceh. Hal ini bukanlah dongeng, tetapi fakta sejarah. Banyak pendakwah dari Aceh berangkat ke berbagai pulau di Nusantara buat menyiarkan agama Islam merupakan fakta sejarah pula. Namun, bila sekarang kesemua “jaringan sejarah Aceh”itu telah ‘diputuskan’ orang, tentu amat rugi bagi citra baik Aceh sebagai sumber awal berkembangnya Islam di Nusantara. Apalagi bagi Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang kini sedang menampilkan diri sebagai negeri Syariat Islam, dengan hilangnya jejak-jejak Islam tadi, tentu bagaikan akar Syariat Islam di Aceh telah tercerabut/tercabut pula.Padahal di masa lalu Aceh terkenal dengan gelar ‘Negeri Serambi Mekkah” yang tentunya didukung berbagai fakta sejarah di masa silam.
    3. Dunia Islam.
    Berbagai lembaga Islam di tingkat dunia, seperti Organisasi Konferensi Islam (OKI), Rabithah Alam Islamy dan Lembaga Kebudayaan Islam lainnya wajib melestariakan kebudayaan Islam yang tersebar di seluruh dunia. Kini, yang diketahui umum hanya negara-negara atau lembaga non muslim yang telah berjasa melestarikan budaya Islam. Sementara negara-negara Islam yang kaya raya, sibuk menghabiskan dana buat bidang politik saja!
    Akhirul kalam, Innalillahi wainna ilaihi raji’un, semoga arwah H. Rosihan Anwar diterima baik di sisi Allah Swt, Aminn!!!
    • Penulis, peminat bidang kewartawanan dan sejarah, tinggal di Banda Aceh.
    Catatan : saya tidak keberatan bila tulisan ini diringkas oleh redaktur Serambi, sesuai kebutuhan !.
    MELACAK JEJAK WALI SONGO DI ACEH
    Oleh tambeh
    Melacak Jejak Wali Songo di Aceh
    Oleh: T.A. Sakti
    Meski Gema Tahun Budaya 2004 yang sudah lebih dua bulan dicanangkan masih amat sepi, namun saya tetap ingin meramaikannya dengan saran-saran dalam tulisan singkat ini. Berpedoman pada agenda Tahun Budaya 2004, bahwa Pemda NAD berprinsip : “tidak satu pun khazanah kebudayaan Aceh yang hampir punah tidak bisa dilestarikan dan diselamatkan. Meskipun saat ini adanya di Negeri Belanda” (Serambi Indonesia, Selasa 24 Februari 2004 halaman1), maka pada kesempatan ini saya ingin membicarakan masalah asal-usul sebagian Wali Songo (Wali Sembilan), yang sekarang kuburan-kuburan beliau berada di pulau Jawa.
    Memang amat sedikit para pemulis sejak era Republik Indonesia yang mengkaji asal-usul Wali Songo secara tuntas. Di antara yang sedikit itu tersebutlah Prof. Dr. Hamka, Solichin Salam, Prof. A. Hasjmy dan H. Rosihan Anwar. Kalau merujuk kepada pendapat para pengarang tersebut di atas serta beberapa tulisan lepas lainnya, maka dapat disimpulkan bahwa enam orang dari Sembilan Wali (Wali Songo) yang menyebarkan agama Islam di pulau Jawa adalah berasal dari Aceh(Kerajaan Samudera Pasai).. Beliau-beliau itu adalah: . Maulana Malik Ibrahim, 2. Malik Ishak (Sunan Giri), 3. Ali Rahmatullah/Raden Rahmat (Sunan Ampel), 4. Makhdum Ibrahim (Sunan Bonang), 5. Masaih Munad (Sunan Drajat), dan 6. Syarief Hidayatullah/Fatahillah (Sunan Gunung Jati).
    Pada peringantan Malam Israk Mikraj tahun 1988, wartawan senior H. Rosihan Anwar menjelaskan lewat TVRI-Jakarta dan beberapa suratkabar; antara lain sebagai berikut: “Masuknya Islam ke Jawa adalah karena usaha juru dakwah dari Pasai. Dari sembilan wali (Wali Songo) yang menyebarkan Islam di Jawa pada abad ke 14, ke 15 dan ke-16 Masehi, maka empat wali berasal dari Samudra Pasai, yaitu Sunan Gunung Jati, Sunan Ampel, Sunan Drajat dan Sunan Bonang. Wali pertama adalah Malik Ibrahim yang wafat dan dimakamkan di Gresik tahun 1419; beliau seorang saudagar Persia, berasal dari Gujarat, India.
    Akan tetapi wali kedua yang muncul pada pertengahan abad ke-15 bernama Sunan Ampel atau Raden Rahmat, yang makamnya terdapat di Kampung Arab di Surabaya, berasal dari Pasai. Beliau wafat kira-kira tahun 1481. Kedua putranya, yaitu Sunan Drajat dan Sunan Bonang yang kemudian berkemukiman di Tuban dan juga menjadi Wali, pun berasal dari Pasai.
    Yang terakhir dari Wali Songo adalah Sunan Gunung Jati, juga dikenal sebagai Fatahillah atau Falatehan, lahir di Basma, Pasai tahun 1490. Setelah menjadi wakil kerajaan Demak di Banten, Sunan Gunung Jati pindah ke Cirebon pada tahun 1552. beliau wafat tahun 1570.
    Orang sedikit sekali menyadarinya, tetapi memang demikianlah faktanya. Empat dari sembilan wali yang menyebarkan agama Islam di Jawa berasal dari Samudra Pasai”. (Lihat : “Kerajaan Islam Samudra Pasai TVRI” oleh: H. Rosihan Anwar, Harian Kedaulatan Rakyat, Yogyakarta, 15 Maret 1988 halaman 4/Opini).
    H. Rosihan Anwar hanya menyebut empat dari sembilan wali yang berasal dari Aceh (tepatnya dari Kerajaan Samudra Pasai, yang lokasinya dekat kota Lhokseumawe – sekarang). Namun, penulis yang lain mengakui pula, bahwa Maulana Malik Ibrahim dan Maulana Ishak/Raden Paku (Sunan Giri) juga berasal dari Pasai. Beberapa sumber menyebutkan, bahwa pada masa pemerintahan Sultan Zainal Abidin Bahian Syah (± 797 H/1395 M), sebuah Tim Dakwah Islam yang dipimpin Maulana Malik Ibrahim telah dikirimnya ke pulau Jawa.
    Melacak bukti sejarah Wali Songo dan beberapa wali lainnya di Jawa cukup mudah, karena berbagai jenis sumber tersedia di sana. Lain halnya, jika kita hendak melacak jejak wali-wali tersebut ketika belum merantau ke pulau Jawa. Bagaimana kehidupan mereka semasa masih kanak-kanak di Kerajaan Samudra Pasai (di Aceh). Sultan yang mana yang sedang berkuasa saat itu?. Latar belakang apa yang menyebabkan calon-calon wali-wali itu berangkat ke Jawa? Apa, karena terpaksa?, suka rela? atau sengaja dikirim Sultan Samudra Pasai sebagai juru dakwah untuk mengembangkan agama Islam di pulau Jawa?.
    Semua pertanyaan di atas hampir mustahil bisa dijawab, karena suber-sumber sejarah mengenai wali sama-sekali tidak terdapat di Aceh. Cerita rakyat, legenda, batu bersurat, kitab-kitab lama juga tidak pernah menyinggung masalah calon-calon wali tu. Jadi, perihal kehidupan wali-wali semasa masih kecil di Aceh – di Kerajaan Samudra Pasai- masih merupakan fakta sejarah yang gelap; yang entah kapan bisa terungkap?.
    Sebelum masalah asal-usul Wali Songo dari Aceh semakin gelap, alangkah baiknya jika dalam tahun Budaya 2004 ini digerakkan suatu upaya untuk menelusuri sejarah wali-wali itu; mulai dari Aceh sampai pulau Jawa. Sebagai langkah awal, perlulah tempat-tempat yang dianggap terikat dengan wali-wali di Aceh agar mengabadikan nama wali (semasa kecil) di tempat itu. Bangunan Mesjid, Meunasah, Dayah-Pesantren, sekoah dsb. ;juga perlu dinamakan dengan nama-nama harum dari wali-wali tersebut.
    Sebuah buku cetakan ke-4 terbitan Bandung (1996) “Seri Wali Songo” yang ditulis Arman Arroisi telah mencantumkan pendapat yang berbeda mengenai asal-usul Wali Songo. Pada buku yang dikhususkan kepada anak-anak ini, Sunan Ampel disebutkan berasal dari negeri Campa di Kamboja. Padahal dalam buku “Kerajaan-Kerajaan Islam di Jawa”, Grafiti Pers, Jakarta, 1986, menyebutkan Sunan Ampel berasal dari Aceh. Buku yang semula berbahasa Belanda dan telah diterjemahkan ke bahasa Indonesia; ditulis oleh dua sejarawan Belanda, DR. H. J. De Graaf dan DR. TH. G. TH. Pigeaud.
    Mengenai asal-usul Sunan Ampel dari Campa, kedua penulis buku ini tidak menganggap negeri Campa yang di negara Kamboja, tetapi negeri Jeumpa yang terletak diwilayah Bireuen -Aceh – sekarang.
    Begitulah, bila pihak-pihak terkait di Aceh, terutama Pemda Aceh terus-menerus tidak peduli dengan upaya “mempatenkan” asal-usul sebagaian Wali Songo berasal dari Aceh, besar kemungkinan dalam waktu tidak lama lagi, sejarah asal-usul wali-wali itu akan jatuh ke daerah lain, bahkan pula ke negara lain. Ketika hal itu terjadi, maka pupuslah salah satu sebab mengapa daerah Aceh digelar negeri Serambi Mekah!!!.
    T. A. Sakti
    Banda Aceh,29-4-2004.
  291. WAWAN pada Tue, 11th Oct 2011 0:27 
    alhamduliilah
  292. Sandiputra pada Tue, 11th Oct 2011 2:32 
    Assalamu alaikum. Gan saya mo ikutan nimrung hanya sekedar sharing, setelah saya simak dan baca dari mulai pembahasan dan komen saya gak nemuin asal-usulnya dari mana para wali berasal siapa nama-2 aslinya yg ada hanya riwayat perjalanannya saja tapi asal mulanya mereka dari mana disini tidak ada penjelasan yg akurat.
    Saya pernah membaca sebuah artikel dari teman saya tentang asal-usul Wali Songo dan saya sangat kaget mungkin agan-agan juga, karna di artikel itu dijelaskan kalau Para Wali itu sesungguhnya bukanlah dari tanah Arab seperti yg kita bayangkan selama ini di artikel itu dijelaskan kalau bangsa Arab datang ke Nusantara ini tidak lebih hanyalah sekedar berdagang semata tujuan utamanya tidak lebih dari itu didalam artikel itu dijelaskan secara panjang lebar dari beberapa Wali yg ada di Nusantara ini justru mereka lebih dekat dengan Budaya China bukan dengan budaya Arab ternyata disitu dijelaskan kalau para Wali yg datang ke Nusantara ini sesungguhnya mereka adalah orang-2 keturunan Tionghoa.
    Saya sempat mengcopy nama-2 dari para Wali yang antara lain :
    1. Sunan Ampel alias Bong Swie Ho
    2. Sunan Drajat alias Bong Tak Keng
    3. Sunan Bonang alias Bong Tak Ang
    4. Sunan Kalijaga alias Gan Si Cang
    5. Sunan Gunung Jati alias Du Anbo – Toh A Bo
    6. Sunan Kudus alias ZhaDexu – Ja Tik Su
    7. Sunan Giri taya sanes putuna Bong Swie Ho
    8. Sunan Muria
    9. Maulana Malik Ibrahim alias Chen Yinghua/Tan Eng Hoat”.
    Kalau kita mau telaah lagi kebelakang mungkin Agan-agan semua pada tahu siapa WONG PE HUNG ?… itu jagoan silat yg sering diperanin sama JET LIE ternyata beliau adalah seorang muslim yg taat dan dia itu seorang Ustad, trus Agan-agan pasti kenal SAM PO KONG (Panglima perang Cheng Ho) beliau adalah sorang Muslim yg taat singgah dan menetap lalu wafat di Semarang.
    Saya sudah lama mencari asal-usul WALI SONGO selama ini yg saya dapat hanya sejarah perjalanan selama penyebaran agama Islam bukan darimana asal-usul apa & siapa para WALI SONGO itu mudah-mudahan apa yg saya tulis ini ada gunanya bagi Saudara/i
    “Sunan Ampel (Bong Swie Ho) alias Raden Rachmat dilahirkan pada tahun 1401 di Champa (sekarang Kamboja atau VIETNAM). bukan dari Arab Beliau pertama kali datang ke tanah Jawa ini pada tahun 1443. Dan pada tahun 1479 Sunan Ampel mendirikan Masjid Demak
    Lalu Raden Patah alias Chen Jinwen – Tan Jin Bun sebagai Sultan. Beliau adalah putera dari Cek Kopo dari Palembang”.
    “Orang Portugis menyebut Raden Patah dgn sebutan ”Pate Rodin Sr” selaku ”Persona de grande syso” (orang yg sangat bijaksana) atau ”Cavaleiro” (bangsawan yg mulia). Namun, orang Belanda kurang percaya kalau Sultan Islam wiwitan di Jawa itu berasal dari Tionghoa. ”Masa sultan Islam itu orang Tionghoa?”. Keraguan itu, berasal dari Residen Poortman 1928 pertama tugas di pemerintahan Belanda yg harus mengadakan penelitian : Apa betul Raden Patah itu orang Tionghoa?”
    “Poortman diberi tugas harus menggeledah Kelenteng Sam Po Kong, alias menyita segala naskah bahasa Tionghoa, yg sudah berusia lebih dari 400 tahun kebelakang. Banyaknya saat itu lebih dari tiga pedati. Arsip-arsip Poortman itu telah dikutip oleh Parlindungan yg membuat buku sejarah karajaan Islam wiwitan.
    “Yg membuktikan Raden Patah itu benar-2 orang Tionghoa, bisa dilihat dan dibaca dari Surat Kanda Raden Patah yg mempunyai gelar Panembahan Jimbun. Di babad Tanah Jawa disebut selaku Senapati Jimbun. Kata Jin Bun (Jinwen) dari dialek Hokkian mengandung arti ”manusa kuat”.
    “Juga perlu diketahui kata “Kyai” juga yg saat ini banyak digunakan, tiada lain sesebutan untuk Guru agama Islam. Ternyata sama dengan sebutan Lelaki Tionghoa Totok, seperti panggilan “Encek”.
    “Ada lagi satu contoh pakaian Gamis yg sering digunakan kaum muslim Indonesia disaat ibadah sholat utamanya kalau akan sholat jamaah di Masjid. Baju itu persis 100% baju tradisional China. Begitu juga dengan baju KOKO silahkan agan simak bahasa dari mana ?….. lalu topi haji juga yg banyak dipakai oleh para haji di Indonesia ini, itu berasal dari China, di jajaran negara Islam atau Timur Tengah pakaian itu TIDAK ADA”.
    Artikel ini berdasarkan Referensi dari Pustaka yg berada di Leiden dan Den Haag”.
    Jika agan-2 kurang setuju dengan artikel ini atau mungkin punya artikel lain yg bisa lebih di percaya saya minta maaf saya akan lebih senang bila ada teman yg mau berbagi tapi saya tidak menerima artikel yg hanya sekedar pendapat pribadi tanpa di lampiri dengan data-data yg tidak bisa dipertanggung jawabkan.
    Setuju atau tidak dengan artikel ini mari kita telusuri lebih jauh lagi, kebenaran harus diungkap secara gamblang tidak perlu ditutupi entah darimana itu datangnya
  293. asraf pada Sat, 15th Oct 2011 14:55 
    trima ksih di atas prkongsian ilmu ini=)
  294. richard pada Mon, 17th Oct 2011 20:29 
    sya butuh kan ini buat kumpulkan tugas makasih jugak buat wawassan ^_^ -_-
  295. yulyanti M pada Tue, 18th Oct 2011 13:08 
    mohon ijin copy ya… buat tugas,,,, trimaksih :)
  296. Rizal Zagur pada Tue, 18th Oct 2011 17:37 
    terima kasih banyak….
  297. nur amalina pada Sat, 22nd Oct 2011 12:15 
    ilmu akan mengantikan sejarah islam yg nyata.
    smoga semua impian ilmu islam kan trkabul
    amien
    lovely
    amalina
  298. yahya pada Sun, 23rd Oct 2011 22:08 
    mas sandiputra..
    km adlh org mu’min, artinya
    orang yg iman.
    sangt jarg org spert km, yg msh pduli dgn sjarah islam.
    semoga sukses selalu. amin
  299. abu haikal pada Sun, 23rd Oct 2011 22:42 
    Menurut buku Haul Sunan Ampel Ke-555 yang ditulis oleh KH. Mohammad Dahlan,[1] majelis dakwah yang secara umum dinamakan Walisongo, sebenarnya terdiri dari beberapa angkatan. Para Walisongo tidak hidup pada saat yang persis bersamaan, namun satu sama lain mempunyai keterkaitan erat, baik dalam ikatan darah atau karena pernikahan, maupun dalam hubungan guru-murid. Bila ada seorang anggota majelis yang wafat, maka posisinya digantikan oleh tokoh lainnya:
    * Angkatan ke-1 (1404 – 1435 M), terdiri dari Maulana Malik Ibrahim (wafat 1419), Maulana Ishaq, Maulana Ahmad Jumadil Kubro, Maulana Muhammad Al-Maghrabi, Maulana Malik Isra’il (wafat 1435), Maulana Muhammad Ali Akbar (wafat 1435), Maulana Hasanuddin, Maulana ‘Aliyuddin, dan Syekh Subakir atau juga disebut Syaikh Muhammad Al-Baqir.
    * Angkatan ke-2 (1435 – 1463 M), terdiri dari Sunan Ampel yang tahun 1419 menggantikan Maulana Malik Ibrahim, Maulana Ishaq (wafat 1463), Maulana Ahmad Jumadil Kubro, Maulana Muhammad Al-Maghrabi, Sunan Kudus yang tahun 1435 menggantikan Maulana Malik Isra’il, Sunan Gunung Jati yang tahun 1435 menggantikan Maulana Muhammad Ali Akbar, Maulana Hasanuddin (wafat 1462), Maulana ‘Aliyuddin (wafat 1462), dan Syekh Subakir (wafat 1463).
    * Angkatan ke-3 (1463 – 1466 M), terdiri dari Sunan Ampel, Sunan Giri yang tahun 1463 menggantikan Maulana Ishaq, Maulana Ahmad Jumadil Kubro (wafat 1465), Maulana Muhammad Al-Maghrabi (wafat 1465), Sunan Kudus, Sunan Gunung Jati, Sunan Bonang yang tahun 1462 menggantikan Maulana Hasanuddin, Sunan Derajat yang tahun 1462 menggantikan Maulana ‘Aliyyuddin, dan Sunan Kalijaga yang tahun 1463 menggantikan Syaikh Subakir.
    * Angkatan ke-4 (1466 – 1513 M, terdiri dari Sunan Ampel (wafat 1481), Sunan Giri (wafat 1505), Raden Fattah yang pada tahun 1465 mengganti Maulana Ahmad Jumadil Kubra, Fathullah Khan (Falatehan) yang pada tahun 1465 mengganti Maulana Muhammad Al-Maghrabi, Sunan Kudus, Sunan Gunung Jati, Sunan Bonang, Sunan Derajat, dan Sunan Kalijaga (wafat 1513).
    * Angkatan ke-5 (1513 – 1533 M), terdiri dari Syekh Siti Jenar yang tahun 1481 menggantikan Sunan Ampel (wafat 1517), Raden Faqih Sunan Ampel II yang ahun 1505 menggantikan kakak iparnya Sunan Giri, Raden Fattah (wafat 1518), Fathullah Khan (Falatehan), Sunan Kudus (wafat 1550), Sunan Gunung Jati, Sunan Bonang (wafat 1525), Sunan Derajat (wafat 1533), dan Sunan Muria yang tahun 1513 menggantikan ayahnya Sunan Kalijaga.
    * Angkatan ke-6 (1533 – 1546 M), terdiri dari Syekh Abdul Qahhar (Sunan Sedayu) yang ahun 1517 menggantikan ayahnya Syekh Siti Jenar, Raden Zainal Abidin Sunan Demak yang tahun 1540 menggantikan kakaknya Raden Faqih Sunan Ampel II, Sultan Trenggana yang tahun 1518 menggantikan ayahnya yaitu Raden Fattah, Fathullah Khan (wafat 1573), Sayyid Amir Hasan yang tahun 1550 menggantikan ayahnya Sunan Kudus, Sunan Gunung Jati (wafat 1569), Raden Husamuddin Sunan Lamongan yang tahun 1525 menggantikan kakaknya Sunan Bonang, Sunan Pakuan yang tahun 1533 menggantikan ayahnya Sunan Derajat, dan Sunan Muria (wafat 1551).
    * Angkatan ke-7 (1546- 1591 M), terdiri dari Syaikh Abdul Qahhar (wafat 1599), Sunan Prapen yang tahun 1570 menggantikan Raden Zainal Abidin Sunan Demak, Sunan Prawoto yang tahun 1546 menggantikan ayahnya Sultan Trenggana, Maulana Yusuf cucu Sunan Gunung Jati yang pada tahun 1573 menggantikan pamannya Fathullah Khan, Sayyid Amir Hasan, Maulana Hasanuddin yang pada tahun 1569 menggantikan ayahnya Sunan Gunung Jati, Sunan Mojoagung yang tahun 1570 menggantikan Sunan Lamongan, Sunan Cendana yang tahun 1570 menggantikan kakeknya Sunan Pakuan, dan Sayyid Shaleh (Panembahan Pekaos) anak Sayyid Amir Hasan yang tahun 1551 menggantikan kakek dari pihak ibunya yaitu Sunan Muria.
    * Angkatan ke-8 (1592- 1650 M), terdiri dari Syaikh Abdul Qadir (Sunan Magelang) yang menggantikan Sunan Sedayu (wafat 1599), Baba Daud Ar-Rumi Al-Jawi yang tahun 1650 menggantikan gurunya Sunan Prapen, Sultan Hadiwijaya (Joko Tingkir) yang tahun 1549 menggantikan Sultan Prawoto, Maulana Yusuf, Sayyid Amir Hasan, Maulana Hasanuddin, Syekh Syamsuddin Abdullah Al-Sumatrani yang tahun 1650 menggantikan Sunan Mojoagung, Syekh Abdul Ghafur bin Abbas Al-Manduri yang tahun 1650 menggantikan Sunan Cendana, dan Sayyid Shaleh (Panembahan Pekaos).
  300. ziddan pada Mon, 24th Oct 2011 23:17 
    wah mas Sandiputra apa ndak ngawur?….masa Kanjeng Sunan Kalijaga orang Tionghoa?…
  301. kamudanda pada Wed, 26th Oct 2011 23:06 
    alhamdullillah..dari para leluhur m’sia..
  302. metodesas pada Wed, 2nd Nov 2011 6:06 
    trim aku mendapat referensi baru , tentang nama-nama wali,ternyata wali tsb memiliki nama cina , hal tsb pernah aku baca suara karya ,th: 1976 /1978 , sebenarnya aku sudah lama mencari buku ,sumber ?sejarah ttg nama -nama tsb
  303. aris pada Wed, 2nd Nov 2011 10:23 
    Mari qt wajib meniru apa yg tlah d lakukan para wali allah……..
  304. ud rusadii pada Thu, 3rd Nov 2011 11:07 
    Ass wr wb.
    Saya senang dgn sejarah tapi banyak sejarah yang di pelintir , jauh dari yg kebenarannya(sejati) termasuk sejarah walisanga contoh Sunan Ampel (R. Rahmat) nama Asli siapa ? Raden Patah nama asli siapa ?. dan cerita tidak seimbang kenapa Demak nyerang Majapahit sedang Raja Maja pahit adalah ayah sendiri. Maaf bukan maksud saya sok pintar, sok tahu, atau menggurui. kita jujur apa sebenarnya.
  305. ikhsan jabrig pada Sat, 5th Nov 2011 16:27 
    trima kasih atas sjarah ini. . . . . Sejarah ini sangat berman faat bagi umat muslim yang termasuk saya juga. . . .
  306. endrot pada Mon, 7th Nov 2011 9:42 
    alhmdllah dg mmbaca tntang sjrah wali songo, mNjdi tau sjrahnya
  307. tati kurniati pada Fri, 11th Nov 2011 17:37 
    Ass. saya ucapkan banyak terimakasih, dengan sejarah ini mudah-mudahan kita dapat meneladani cara mereka mengangjarkn, menjaga dan melestarikan ajaran islam sampai ajal menjemput kita.
  308. hamster head pada Mon, 14th Nov 2011 19:14 
    wah keren ceritanya gan……………….
  309. agic pada Sun, 20th Nov 2011 14:19 
    sip….berguna banget
  310. ronggolawe pada Wed, 23rd Nov 2011 15:09 
    gak ada yg tau sejarah mereka secara pasti terkadang di bumbu2i…tapi mereka semua berasal dari arab…” para ulama2 dan wali yg datang dari arab menyebar ilmu ke seluruh dunia adalah mereka yg memiliki ilmu2 tinggi dan karomah. mereka datang dengan kitabnya( hikmah )
  311. agus sareh pada Fri, 25th Nov 2011 8:21 
    tulisan ini menurut ane sangat bagus dan bermanfaat karena bisa menjadi bahan belajar bagi siapa saja yang ingin mengetahui tentang siapa itu wali songo ANE ACUNGIN JEMPOL BUAT PENULIS SALUUUUUUUUUUUUUUT !!!!!!!!!!!!!
  312. andriyansah bos pada Sun, 27th Nov 2011 1:56 
    Ya emg sejarah walisongo itu bnyk para alim’ ulama’ berbeda ceritanya tnggl gimana kita menyikapinya .smg Allah selalu menunjuk kan kebenaran
  313. miernha pada Tue, 29th Nov 2011 10:15 
    terima kasih yah pa google atas bantuan nya….
  314. hansen pada Wed, 30th Nov 2011 5:01 
    thans info’a sangat membantu. . . .
Sampaikan pikiran anda...
dan jika anda ingin menampilkan gambar diri anda, silahkan gunakan gravatar!









<p><strong>Please note:</strong> JavaScript is required to post comments.</p>

2 komentar:

jasa desain rumah surabaya mengatakan...

Desain rumah minimalis 3 lantai adalah pilihan yang tepat untuk keluarga yang membutuhkan ruang yang luas dan lebih banyak ruang untuk aktivitas.

desain rumah 3 lantai
desain rumah 3 lantai dengan rooftop
desain rumah 3 lantai sederhana
desain rumah 3 lantai mewah
desain rumah 3 lantai minimalis

desain rumah murah mengatakan...

"Konten yang sangat bagus! Saya juga punya artikel menarik di website saya, yuk kunjungi untuk mendapatkan perspektif yang lebih luas." kitchen set malang
kitchen set malang murah
jasa rab rumah