BERSYUKUR SETIAP SAAT
Namaku : M. Yahya Syafruddin
No Peserta ku : 13-153-007-2
Sekolah : SMK AL-KAUTSAR
Dari
begitulah bangun pagi di kamar lantai atas sampai turun ke lantai bawah, sudah
berapa kali saya mengucapkan terimakasih dan bersyukur?
Mungkin sudah lima kali sampai tujuh kali. Dalam satu hari? Berapa
kali saya berterima kasih bersyukur dan dalam hati ? berapa kali saya ucapkan
dengan lantang bersuara dengan orang lain? Mungkin bisa 50 sampai 100 kali,
bisa jadi lebih , karna tidak saya hitung.
Tidak prakris kebenarannya? Kok ya aneh mengucapkan terima kasih sampai
puluhan kali dan satu hari? Bahkan ratusan kali? Jawabannya mudah saja: denga
berterima kasih dan bersyukur, kita sekalu mencari sisi positif dari segala
sesuatu. Dengan mencari sisi positif, maka diri kita menjadi semakin positif
dalam melihat segala sesuatu. Pasti ada putih setitik di dalam hitam kelam dan
ada hitam setitik di dalam putih bersih.
Dengan selalu
mengingat kalimat kita, otak kita mencetak keyakinan (believe) bahwa memang
benar kita hidup dalam kelimpahan. Maka, semua perbuatan kita di dasari oleh
keyakinan ini, termasuk persepsi diri kita sebagai personifikasi dari sukses. lantas, sampai kapan perlu
mengucap terima kasih dan bersyukur berpuluh-puluh kali tersebut? Sepanjang hayat.
Ah, tidak praktis, mungkin ada yang berpendapat demikian. Sekalilagi
baha ini tidak mengajarkanuntuk sukses dalam semalam, namun dengan mengubah mindset (pola pikir) maka segala
faktor eksternal yang sering menjadi atribut orang sukses akan datang dengan
sendirinya bagaikan arus sungai.
Berterima kasih dan bersyukur toh tidak memerlukan modal uang
maupun sumber daya apapun. Intinya hanya satu, yakni kemauan keras untuk
mengubah diri. Jangan pikirkan “pahala” yang anda dapat dari perbuatan ini
dulu. Jangan pula mengharap nasib akan berubah dalam sekejap. Yang jelas,
dengan mengucapkan terima kasih kepada orang lain tanpa ada rasa keterpaksaan
dan rasa canggung saja sudah merupakan jembatan kita ke alam hati orang itu.
“Terima Kasih”tidak akan pernah di
tolak oleh orang lain, malah biasanya disambut dengan senyum lebar dan hati
yang sedikit lebih lembut dari pada sebelumnya. Ini saja sudah merupakan magnit
yang bisa membantu kita semua dalam memproyeksikan diri yang sukses keluar. Jadi,
jika ada keragu-raguan dan ke-engganan untuk berterima kasih dan bersyukur
dalam skala dan frekuensi luar biasa, maka sebaiknya anda urungkan niat anda
untuk menjadi personifikasi dari sukses itu sendiri. Amin ...